Pasien Tak Jujur, 100 Petugas Medis Dicurigai Terpapar Covid-19 di Kaltim

Pasien tidak jujur di Kalimantan Timur, jadi persoalan tersendiri. Ketidakjujuran itu mengakibatkan sekitar 100 petugas medis terpaksa diisolasi, lantaran dicurigai terpapar Covid-19.
Sepekan ini, ada 3 daerah terpaksa petugas medis setempat diistirahatkan, untuk menjalani isolasi mandiri. Seperti di kota Bontang, ada sekitar 30 petugas medis dan di Samarinda 60 petugas medis. Terbaru, juga terjadi di Puskesmas di kabupaten Paser.
"Puskesmas di Paser, sebagai antisipasi maka dilakukan solasi mandiri kepada petugas kesehatan. Untuk antisipasi, jangan sampai meluas apabila memang nanti terkonfirmasi positif," kata Plt Kadinkes Kaltim Andi Muhammad Ishak, dalam penjelasan dia melalui video conference, Sabtu (2/5).
Diisolasinya petugas medis itu, disebabkan ketidakjujuran pasien, memberitahukan riwayat perjalanan dan kontak dengan pasien kasus Covid-19. Baik pasien dalam pengawasan, maupun pasien positif Covid-19.
"Dari pasien yang tidak jujur, berimbas pada isolasi petugas medis. Ini akan pengaruhi akses layanan kesehatan bagi masyarakat itu sendiri," ungkapnya.
"Kami sudah koordinasi ke kabupaten dan kota setempat. Apakah dialihkan kepada layanan kesehatan terdekat, atau kami mendatangkan beberapa tenaga kesehatan, untuk memberikan layanan sementara di daerah tersebut," jelas Andi.
Dikonfirmasi merdeka.com, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Kaltim dr Nathaniel Tandirogang juga membenarkan ketidakjujuran pasien saat awal berobat ke tempat pelayanan medis.
"Pasien tidak terus terang, pasien sembunyikan riwayat perjalanannya. Nanti, setelah terkonfirmasi (melalui rapid test), ketahuan dalam perawatan lanjutan semakin memburuk, dan mulai berterus terang. Ini kan sudah terlanjur," ujarnya.
"Ketidakjujuran, sangat meresahkan petugas tenaga kesehatan. Juga sebenarnya merugikan semua pihak, masyarakat umum. Untuk dokter, kan juga berinteraksi dengan pasien-pasien lainnya (bukan kasus Covid-19)," tutup Nathaniel.
No comments:
Post a Comment