Sunday, 31 March 2019

Siswi SMA di Makassar Disekap Pacar Selama Tiga Hari

Siswi SMA di Makassar Disekap Pacar Selama Tiga Hari

Siswi SMA di Makassar Disekap Pacar Selama Tiga Hari

Unit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polrestabes Makassar berhasil meringkus pelaku penyekapan dan tindak pemerkosaan terhadap siswa salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Makassar. Pelaku berhasil diringkus setelah ada laporan ke polisi dari keluarga korban penyekapan.

"Setelah ada laporan yang masuk dari keluarga korban kemudian dilakukan penyelidikan dan akhirnya bisa diungkap serta mengamankan pelakunya," kata Wakapolrestabes Makassar AKBP Adhi Purboyo, Sabtu (30/3).

Dia mengungkapkan, korban berinisial VI, adalah siswa kelas X atau kelas I SMA, masih berusia 16 tahun. Korban disekap oleh pelaku Zul yang tidak lain adalah pacar korban melalui media sosial.

Adhi menyatakan, korban telah disekap selama tiga hari. Dan selama penyekapan itu, pelaku juga sudah melakukan hubungan badan selama tiga kali dengan korban.

"Tiga hari korban disekap dan tiga kali pula disetubuhi oleh pelaku. Di tubuh korban juga ada ditemukan luka-luka memar yang diduga adalah tindakan penganiayaan atau kekerasan dari pelaku," ujarnya.

Dia menjelaskan, korban bersama pelaku berkenalan melalui di media sosial selama setahun kemudian bersepakat untuk bertemu di Jalan Inspeksi Kanal Rappocini.

Setelah pertemuan itu atau pada Selasa (26/3), korban kemudian dibawa oleh pelaku ke sebuah rumah kosong di Jalan Veteran Selatan dan disekap pelaku hingga melakukan aksi bejatnya tersebut.

Atas perbuatan pelaku, polisi akan menjerat pelaku dengan Undang Undang Perlindungan Anak pasal 81 ayat 1 Juncto pasal 76 (d) dan pasal 333 subsider pasal 332 KUHP dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Diamuk Massa, Satu dari Enam Debt Collector di Agam Sumbar Tewas

Diamuk Massa, Satu dari Enam Debt Collector di Agam Sumbar Tewas

Diamuk Massa, Satu dari Enam Debt Collector di Agam Sumbar Tewas

Enam orang debt collector atau juru tagih yang diduga mengambil paksa satu unit mobil mitsubishi L300 diamuk massa di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, hingga satu di antaranya tewas. Satu orang debt collector yang meninggal dunia itu berinisial M (51) warga Pasaman Barat.

Kapolres Agam AKBP Ferry Suwandi melalui Kasat Reskrim Polres Agam Iptu Muhammad Reza mengatakan, lima teman korban lainnya berinisial PK (41), warga Padang Panjang, ES (27), warga Pekanbaru, Riau, LC (31), warga Pekanbaru, Riau, DR (42), warga Padang Panjang hanya mengalami luka ringan.

Saat ini kelima teman korban telah diamankan di Mapolres Agam untuk proses selanjutnya. Sedangkan dua orang teman korban lainnya berhasil melarikan diri dengan mobil avanza.

"Kita juga mengamankan dua unit kendaraan roda empat jenis Suzuki Karimun milik debt collector dan Mitsubishi L300 yang diambil dari warga Padang Koto Gadang, Nagari Silareh Aia, Kecamatan Palembayan, Agam," katanya, Sabtu (30/3).

Dia menceritakan kejadian itu berawal dari delapan debt collector yang akan mengambil mobil Mitsubishi L300 dari Egi saat membawa tandan buah segar (TBS) sawit di Padang Koto Gadang, Silareh Aia, Kecamatan Palembayan, Sabtu (30/3) sekitar pukul 12.00 WIB.

Tiba-tiba M langsung mengambil mobil tersebut tanpa ada pemberitahuan dan Egi melaporkan kepada pemilik mobil atas nama Ucok. Setelah itu, Ucok menghubungi teman-temannya sembari melaporkan kejadian itu ke Polres Agam.

Sesampai di Lubukbasung, warga mencoba mengejar mobil tersebut yang mengarah ke Maninjau sembari melempar dengan batu, sehingga kaca mobil itu pecah. Tetapi mereka tetap melarikan kendaraan tersebut. Menjelang memasuki daerah Maninjau, warga mencoba untuk menghalangi dengan kendaraan roda dua, namun memperendaraan itu ditabrak.

Malang beberapa saat kemudian kendaraan yang dikendarai komplotan itu akhirnya terkepung, sehingga dua orang debt collector yang berada di atas mobil Mitsubishi L300 mencoba menyelamatkan diri ke Kantor Koramil 05 Tanjungraya, namun ribuan massa menghakiminya, sehingga satu orang meninggal dunia.

"Empat orang debt collector di atas mobil Suzuki Karimun berhasil menyelamatkan diri ke Kantor Polsek Tanjungraya," ujar Reza.

Dari pengakuan para debt collector tersebut, mereka merupakan suruhan dari salah satu perusahaan leasing, namun mereka tidak bisa memperlihatkan surat tugas. "Kita masih melakukan pengembangan kasus tersebut," jelasnya.

Reza mengimbau debt collector untuk tidak mengambil paksa kendaraan di jalanan dan melakukan koordinasi dengan Polres Agam apabila ada target di wilayah hukum setempat. Sementara itu dokter jaga IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lubukbasung, dr Agung Putra Evasha mengatakan, M diduga meninggal dunia saat dalam perjalanan dari Maninjau ke RSUD Lubukbasung.

"M dalam kondisi baru meninggal dan korban diduga meninggal dunia setelah mengalami luka serius pada bagian kepala akibat benda tumpul," tutupnya.

Kakak & Adik Tewas Berpelukan Akibat Kebakaran Rumah di Metro Lampung

Kakak & Adik Tewas Berpelukan Akibat Kebakaran Rumah di Metro Lampung

Kakak & Adik Tewas Berpelukan Akibat Kebakaran Rumah di Metro Lampung

Kebakaran rumah terjadi di Jalan Yos Sudarso Gang Wawai, Kelurahan Metro, Kecamatan Metro Pusat, Provinsi Lampung pada Sabtu malam, yang mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, yakni Sugiharto (50) pemilik rumah dan dua cucunya Melan (9) tahun dan adiknya Maya (3) tahun.

Setelah kobaran api berhasil dipadamkan, kakak beradik ditemukan tengah berpelukan dengan kondisi mengenaskan hangus terbakar. Begitu juga kondisi kakek yang telah tewas terbakar.

"Sementara ini para korban masih berada di RSUD Jend A Yani Metro. Kebakaran tadi terjadi sekitar pukul 20.45 WIB," kata Kapolsek Metro Pusat AKP Suhardo seperti dilansir dari Antara, Minggu (31/3).

Menurutnya, diduga api berasal dari bensin eceran yang sedang ditakar tersambar api.

"Sementara yang kami dapat dari laporan anggota, saat itu sedang menjual bensin ya, ibunya juga lagi memasak akhirnya nyamber kena percikan. Tapi lebih jelas kami tim identifikasi juga lagi cek TKP dan akan cek korban," jelasnya.

Pihaknya belum bisa memastikan berapa kerugian akibat kejadian tersebut karena masih dalam proses identifikasi.

Instruktur Damkar Sat Pol PP Kota Metro, Agus Setiawan mengatakan, untuk memadamkan api yang sudah membesar petugas mengerahkan tiga unit Damkar dan 16 personil.

"Laporan kebakaran diterima Petugas damkar sekitar pukul 21.00 WIB. Dan proses pemadaman ini membutuhkan waktu sekitar 3 jam. Tadi tim sudah mengevakuasi 3 jenazah. Dua jenazah anak-anak dan satu jenazah dewasa," tambahnya.

Friday, 29 March 2019

Miris, Proyek Jamban Senilai Rp 855 Juta di Desa Dikorupsi Rp 600 Juta

Miris, Proyek Jamban Senilai Rp 855 Juta di Desa di NTB Dikorupsi Rp 600 Juta

Miris, Proyek Jamban Senilai Rp 855 Juta di Desa di NTB Dikorupsi Rp 600 Juta

Kasus dugaan korupsi proyek jambanisasi di Desa Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, yang diduga bermasalah dalam konstruksi pekerjaannya masuk pemberkasan jaksa.

"Kasusnya sekarang tinggal menunggu pemberkasan," kata Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Mataram Anak Agung Gde Putra di Mataram, Jumat.

Proyek jambanisasi ini masuk dalam program perbaikan sanitasi desa. Untuk Desa Bayan, program perbaikan sanitasi desa telah terdaftar dalam APBDes Tahun 2016.

Untuk pekerjaannya, Pemerintah Desa Bayan menggunakan anggaran Dana Desa dan Alokasi Dana Desa (DD/ADD) Tahun 2016 senilai Rp 855 juta.

Dengan nominal tersebut, Pemdes Bayan memprogramkan proyek pembuatan jamban umum dan pribadi untuk warga. Menurut hasil pemeriksaan jaksa, ada 545 orang dari 13 dusun di Desa Bayan masuk dalam daftar penerima bantuan.

Bahkan dua pertiga dari jumlah warga yang menerima bantuan, telah diperiksa oleh jaksa. Jumlah yang diperiksa, diperkirakan mencapai 300 orang.

Tidak hanya pemeriksaan warga penerima bantuan, aparat desa dengan tim pelaksana kegiatan (TPK) juga masuk dalam rangkaian pemeriksaannya.

"Jadi dari hasil pemeriksaan, bukan soal fiktif, tapi volume pengerjaannya yang kurang, tidak sesuai dengan spesifikasi," ujarnya.

Tindak lanjut dari temuan tersebut, pihak kejaksaan melakukan perhitungan mandiri dan menemukan indikasi kerugian negara yang nilainya mencapai Rp 600 juta.

Sebagai komparasi hasil perhitungannya, pihak kejaksaan melakukan koordinasi dengan Inspektorat Lombok Utara. Untuk hasilnya pun, Kejari Mataram telah menerima dari inspektorat.

"Hasil perhitungan inspektorat ada, tapi itu nanti dulu lah," ucapnya.

Lebih lanjut dalam proses pemberkasannya, kejaksaan telah menetapkan dua tersangka. Keduanya merupakan aparat Pemdes Bayan yang ikut bertanggung jawab dalam proyek pekerjaannya.

"Dua tersangka itu, kaur keuangannya, si bendahara, inisialnya RK, dan RW, ketua TPK (Tim pelaksana Kegiatan)," kata Gde Putra.

Asyik, Lion Air Group Turunkan Harga Tiket Pesawat

Asyik, Lion Air Group Turunkan Harga Tiket Pesawat

Lion Air/Foto: Rachman Haryanto

Lion Air Group menurunkan harga jual tiket pesawat untuk seluruh jaringan maskapai penerbangannya baik Lion Air, Wings Air, dan Batik Air. Penurunan harga tiket berlaku mulai hari ini, Sabtu 30 Maret 2019.

Corporate Communication Strategic Lion Air Group Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan penurunan harga tiket pesawat ini berlaku untuk seluruh penerbangan Lion Air Group.

Kebijakan penurunan harga tiket maskapai Lion Air Group ini juga dilakukan untuk mengakomodir permintaan jasa penerbangan sekaligus meningkatkan aktivitas penerbangan.

"Penurunan harga jual merupakan kesungguhan Lion Air Group untuk menjawab tantangan serta peluang dinamika bisnis/pasar traveling, mengakomodir permintaan jasa penerbangan sejalan meningkatkan aktivitas penerbangan," kata Danang dalam keterangan resminya, Sabtu (30/3/2019).

Danang juga menjelaskan, penurunan harga tiket ini sudah bisa didapatkan di berbagai merchant pembelian tiket Lion Air Group, baik melalui agen perjalanan maupun laman resmi maskapai.

"Travelers bisa mendapatkan tarif tiket (reservasi) melalui agen perjalanan (agent travel), website Lion Air www.lionair.co.id dan kantor penjualan tiket Lion Air Group," jelasnya.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sendiri telah merilis aturan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) terkait harga tiket pesawat. Aturan tersebut tertuang dalam Permenhub Nomor 20 Tahun 2019 dengan turunan Keputusan Menteri (Kepmen) Nomor 72 Tahun 2019.

Dalam aturan itu disebutkan, batas bawah tiket pesawat ditetapkan sebesar 35% dari tarif batas atas. Regulasi itu menentukan berbagai hal untuk pertimbangan maskapai mengatur harga tiket, yaitu memperhatikan persaingan yang sehat, perlindungan konsumen serta kewajiban publikasi besaran tarif.

Jual Celana Dalam Bekas Dipakai, Mahasiswi Ini Dapat Rp 24 Juta Perbulan

Jual Celana Dalam Bekas Dipakai, Mahasiswi Ini Dapat Rp 24 Juta Perbulan


Seorang mahasiswi menjual celana dalam yang pernah dipakai secara online. Foto: thinkstock

Entah menjadi sebuah ladang bisnis atau menjadi hal yang tidak sepantasnya dilakukan. Seorang mahasiswi dari The New York University menjual celana dalam yang pernah dipakainya secara online.

Dikutip dari Mirror, wanita yang tidak disebut namanya itu mengaku membeli celana dalam dalam jumlah yang besar dengan harga yang relatif murah. Kemudian ia bisa menjualnya seharga 90 pound sterling atau setara 1,6 juta rupiah per pasang.

Harga celana dalam yang dijual tergantung pada berapa lama ia memakainya. 

"Sejujurnya, menjual celana dalam saya telah membuat saya merasa benar-benar diberdayakan karena saya mengendalikan tubuh saya," kata wanita berusia 21 tahun itu.

Ia mengatakan bahwa kebanyakan pembeli memang memiliki fetish terhadap celana dalamnya. Selain itu, ia juga pernah mendapatkan 380 pound sterling atau setara dengan 7 juta rupiah dengan membiarkan pria mencium ketiaknya.

"Setelah salah satu klien saya bercerita tentang fetish ketiaknya, saya menghasilkan tambahan uang dengan membiarkannya mencium bau ketiak saya. Kami bertemu dan saya berpakaian lengkap, dan saya hanya membiarkannya cium baunya selama 15 menit," ungkapnya.

Dari penjualan celana dalamnya, ia menghasilkan 24 juta rupiah setiap bulannya dan bisa ia gunakan untuk membayar biaya kuliah.

Januari 2020, Pulau Komodo Resmi Ditutup Bagi Wisatawan

Januari 2020, Pulau Komodo Resmi Ditutup Bagi Wisatawan

Januari 2020, Pulau Komodo Resmi Ditutup Bagi Wisatawan

Kasus penyelundupan 41 bayi komodo yang diungkap oleh Kepolisian Daerah Jawa Timur membuat posisi tawar Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, semakin kuat untuk menutup Pulau Komodo bagi wisatawan.

Kepala Biro Humas Setda Nusa Tenggara Timur, Marius Ardu Jelamu mengatakan Pemerintah Provinsi telah menggelar rapat dengan Direktorat Jenderal Sumber Daya Alam, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta beberapa waktu lalu, terkait rencana penutupan tersebut.

Menurutnya, dalam rapat Pemerintah Provinsi NTT dan Direktorat Jenderal Sumber Daya Alam menyepakati, Januari 2020 Pulau Komodo resmi ditutup bagi aktivitas wisatawan baik itu lokal maupun asing.

"Beberapa saat lalu, kita sudah rapat dengan Dirjen Sumber Daya Alam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di Jakarta, bahwa per Januari 2020 kita menutup khusus Pulau Komodo bukan Taman Nasional Komodo, tetapi secara khusus Pulau Komodo," katanya, Jumat (28/3).

Ia menambahkan, penutupan tersebut demi kepentingan keberlangsungan hidup reptil komodo, seperti menambah populasi rusa sebagai makanan pokok komodo, pengembangan fasilitas pendukung, serta mengembangbiakan tanaman endemik asli Nusa Tenggara Timur, di dalam area Pulau Komodo.

"Tutup untuk apa? Untuk konservasi, untuk memastikan pasokan makanan pokok komodo terjaga dengan baik. Selain itu untuk menata alam lingkungannya dengan baik, menanam pohon-pohon endemik asli Nusa Tenggara Timur itu rencana kita ke depan, ketika kita mengelola Taman Nasional Komodo khusus Pulau Komodo tahun 2020 nanti," jelas Marius.

Kasus penyelundupan bayi komodo menurut Marius, memberikan kesan buruk bagi dunia bahwa pengawasan dan pengamanan didalam Taman Nasional Komodo sangat buruk.

"Kejadian ini menunjukkan kepada publik internasional bahwa kita sangat lemah, sangat rapuh dalam mengontrol kawasan kita dengan baik," katanya.

Lagi Ngemal di Jakarta, Buronan Kasus Penipuan Rp 1,5 M Ditangkap Tim Kejaksaan

Lagi Ngemal di Jakarta, Buronan Kasus Penipuan Rp 1,5 M Ditangkap Tim Kejaksaan

Lagi Ngemal di Jakarta, Buronan Kasus Penipuan Rp 1,5 M Ditangkap Tim Kejaksaan

Hansen Susanto, buronan kasus penipuan senilai Rp 1,5 miliar ditangkap tim intelijen gabungan dari Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur dan Kejaksaan Negeri Tanjung Perak. Penangkapan dilakukan saat Hansen sedang jalan-jalan santai di sebuah mal.

Penangkapan terhadap Hansen diungkapkan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Mukri. Hansen ditangkap di kawasan Plaza Indonesia, Menteng, Jakarta Pusat pada Kamis (28/3) malam.

"Penangkapan terpidana ini berdasarkan putusan Mahkamah Agung RI nomor 1086 K/Pid/2019 tanggal 31 Januari 2019, atas nama Hansen Susanto. Ia diputus bersalah melakukan tindak pidana penipuan yang dilakukan secara bersama-sama dan dijatuhi pidana penjara selama 2 tahun," kata Mukri, Jumat (29/3).

Kasus yang membelit Hansen ini berawal saat ia menawarkan produk prioritas dan menjanjikan pada korban akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 60 juta sampai dengan Rp.150 juta. Korban yang percaya dengan terpidana, kemudian mentransfer dana sebesar Rp 1,5 miliar.

Uang tersebut kemudian dibuat trading oleh Hansen tanpa seizin korban. Meski melakukan trading, ia ternyata tidak memiliki sertifikat wakil pialang.

"Keuntungan yang didapatkan terpidana tidak pernah disampaikan kepada korban. Uang Rp 1,5 miliar malah habis akibat trading yang dilakukan Hansen," tambahnya.

Akibat perbuatannya, korban menderita kerugian sebesar Rp 1,5 miliar. Hansen kini dijebloskan ke penjara untuk menjalani putusan MA.

Berselisih Urusan Les, Ibu Usir Bocah SD Dari Mobil Minta Maaf dan Akui Khilaf

Berselisih Urusan Les, Ibu Usir Bocah SD Dari Mobil Minta Maaf dan Akui Khilaf

Berselisih Urusan Les, Ibu Usir Bocah SD Dari Mobil Minta Maaf dan Akui Khilaf

Sebuah video merekam peristiwa bocah didorong dari dalam mobil oleh seorang wanita. Belakangan diketahui wanita dewasa tersebut adalah Wati, ibu bocah tersebut.

Setelah video tersebut viral, Wati kemudian memberikan klarifikasinya. Dia meminta maaf telah berbuat tak patut sebagai orangtua kepada anaknya.

"Wassalamualaikum Wr Wb.. Saya Wati, selaku orangtua yang berkaitan viral video yang beredar di sosial media. Terkait dugaan kekerasan terhadap anak, secara pribadi saya menyampaikan permohonan maaf atas viral video tersebut," kata Wati, Jumat (29/3).

Menurutnya, peristiwa itu terjadi Selasa, 26 Maret 2019 di Jalan Bandung Kota Malang, sekitar 15.30 WIB. Dia terlibat perselisihan antara saya dengan putrinya.

"Secara tidak sengaja spontan, refleks dan di luar kendali, saya memperlakukan putri saya dengan jalan kurang pantas dilihat. Tanpa ada niatan sedikitpun untuk menyakiti putri saya tercinta. Saya akui, saya emosi dan khilaf pada saat itu, dan oleh karenanya saya lubuk paling dalam, saya menyesal dan mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan ini," katanya.

Setelah peristiwa itu, Wati mengklaim dia dan putrinya baik-baik saja dan tidak ada permasalahan lagi "Demikian klarifikasi saya buat. Wassalamualaikum Wr Wb."

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi Arya Wiguna, mengatakan polisi telah mendatangi lokasi dan kediaman yang bersangkutan. Polisi sudah melakukan penyelidikan dan meminta keterangan terkait video tersebut.

"Hasil dari klarifikasi menyatakan bahwa ada kesalahpahaman dan cekcok antara ibu dan anak tersebut. Hal ini karena kegiatan les," tegas Yogi di Mapolres Malang Kota, Jumat (29/3).

Yogi menerangkan, kejadian bermula saat anak tersebut tidak mau masuk les dengan alasan tidak membawa baju ganti. Sementara ibunya menginginkan sang anak tetap mengikuti les.

"Sedangkan dari ibunya menginginkan si anak tetep berangkat les. Terjadi kesalahpahaman di sana, ada sedikit saling dorong, anak terjatuh. Tetapi setelah itu anak kembali ke mobil dan dibawa kembali ke rumah," jelasnya.

Setelah kejadian tersebut, keduanya sudah langsung akrab dan seperti sediakala, antara anak dan orangtua. Tetapi memang videonya sudah langsung tersebar dan viral.

"Di sana sudah selesai, si anak tersebut sudah minta maaf pada ibunya, karena memang merasa membantah perintah orang tuanya. Padahal itu maksud orang tuanya itu baik, agar si anak itu, ikut les, biar pinter," jelasnya.

Kepada petugas, dikatakan Yogi, sang ibu mengaku khilaf dan meminta maaf. Permintaan maaf sang ibu disampaikan dalam bentuk rekaman video juga.

"Karena viralnya video tersebut yang bersangkutan secara penuh kesadaran dan tanggung jawab membuat statemen klarifikasi terhadap viralnya video tersebut, di mana memang diakui terjadi kesalahpahaman dan khilaf dan berjanji untuk tidak diulangi lagi," jelasnya.

Atas kejadian tersebut polisi tidak melanjutkan kasus tersebut dengan pertimbangan terbaik bagi anak itu sendiri. Polisi menekankan, hubungan antara ibu dan anak sudah kembali baik dan anak juga sudah sekolah kembali.

"Sudah bersekolah seperti biasa. Tidak ada yang sangat mempengaruhi spikis anak. Hubungan ibu dan anak sudah terjalin kembali, sehingga memang kami menganggap penyelidikan sudah kami rasa cukup," jelasnya.

Karena azas hukum sendiri, kata Yogi, salah satunya berdasarkan asas manfaat. Ibu sang anak juga sudah membuat video klarifikasi yang dirasa sudah dianggap cukup.

"Jadi kalau memang sudah tidak ada lagi yang perlu diperkarakan antara ibu dan anak ya sudah, untuk kebaikan dan manfaat anak tersebut, khususnya anak tersebut, tumbuh kembang, spikisnya. Makanya kami melakukan penyelidikan klarifikasi," terangnya.

Thursday, 28 March 2019

Kesal Pada Suami, Seorang Ibu Bunuh Anak Yang Baru Berumur 1 Tahun

Kesal Pada Suami, Seorang Ibu Bunuh Anak Yang Baru Berumur 1 Tahun

Kesal Pada Suami, Seorang Ibu Bunuh Anak Yang Baru Berumur 1 Tahun

Seorang ibu berinisial SY (22) tega membunuh anak kandungnya yang masih berusia 1 tahun bernama MH. Pelaku membunuh anaknya dengan cara memasukkan dalam bak mandi hingga tewas.

Peristiwa itu terjadi di Dusun Rukun, Desa Kampung Blang, Kecamatan Langsa, Kota Langsa, Rabu (27/3) sekira pukul 08.00 WIB. Saat itu suami pelaku tidak sedang berada di rumah.

Direktur Kriminal Umum Polda Aceh, Agus Sartijo mengatakan, sekira pukul 08.00 WIB pelaku melemparkan korban ke dalam bak mandi berisikan air. Setelah beberapa saat, baru kemudian pelaku mengangkat anaknya dari bak mandi tersebut.

"Saat itu korban sudah tidak bernyawa lagi," katanya di Banda Aceh, Rabu (27/3).

Setelah itu, sebut Agus, pelaku membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Unit Inafis Polres Langsa. Ternyata ditemukan kejanggalan dengan kematian MH.

Lanjutnya, setelah dilakukan pemeriksaan. Kemudian pelaku mengakui membunuh korban dengan cara memasukkan dalam bak mandi. Sehingga petugas langsung mengamankan pelaku dan dibawa ke Mapolres Langsa untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Motifnya karena masalah ekonomi dan kesal dengan suami," jelasnya.

Atas perbuatan pelaku dijerat pasal 89 ayat 3 dan ayat 4 Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.

Menkominfo Sebut Hoaks Paling Banyak Terjadi Di Facebook

Menkominfo Sebut Hoaks Paling Banyak Terjadi Di Facebook

Menkominfo Sebut Hoaks Paling Banyak Terjadi Di Facebook

Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, makin marak pemberitaan bohong atau hoaks di media sosial. Hal itu berdasarkan data yang dimiliki oleh Kementerian Komunikasi Informatika (Kemenkominfo) dari Agustus 2018 hingga Februari 2019.

Menkominfo Rudiantara mengatakan, paling banyak hoaks yang ditemukan oleh pihaknya yakni dari media sosial Facebook dan juga Instagram.

"Hoaks itu paling banyak di Facebook, Instagram. Kalau Twitter jauh menurun. Ya kelompok keluarga itu lah, Facebook, Instagram," katanya di Balai Kartini, Jakarta Pusat, Kamis (28/3).

Ia pun mengungkapkan, kebanyakan modus dalam menyebarkan hoaks di media sosial yakni dengan cara memposting dan menscreenshoot postinganya.

"Jangan lupa modusnya itu posting dengan menggunakan medsos, akun yang dibuat seketika tapi ketika diposting selesai dia screenshoot kemudian akunnya ditutup sendiri, diviralkan melalui instan messenging," ungkapnya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyebut, jumlah hoaks saat ini semakin meningkat jelang Pemilu 2019. Jumlah tersebut terhitung sejak Agustus 2018 hingga Februari 2019.

"Betul, jumlah hoaks meningkat dari Agustus 25, September 27, Oktober 53, November 63, Desember 75, tiga kali (meningkat), Januari itu 175, tujuh kali (meningkat) dan Februari 353," kata Rudi di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (28/3).

Ia pun menjelaskan, berdasarkan data yang ia miliki. Hoaks yang paling banyak jelang pemilu 2019 ini terkait isu politik dengan persentase 23 persen.

"Dari data sendiri makin meningkat dan paling besar 23 persen berkaitan dengan politik. Ini ada kaitannya mungkin dengan tahun pesta politik," jelasnya.

Diculik Pria Berjaket Hitam, Bocah SD Kabur saat Pelaku Buang Air Kecil

Diculik Pria Berjaket Hitam, Bocah SD Kabur saat Pelaku Buang Air Kecil

Diculik Pria Berjaket Hitam, Bocah SD Kabur saat Pelaku Buang Air Kecil

Seorang bocah kelas III Sekolah Dasar di Kabupaten Siak, Riau dilaporkan kena culik. Namun korban berhasil melarikan diri saat penculik ke kamar mandi. Kasus tersebut ditangani Polres Siak.

Kapolries Siak, AKBP Ahmad David, mengatakan seorang pria yang dicurigai sebagai pelaku sudah diamankan. Saat ini pria itu sedang menjalani proses pemeriksan terkait penculikan itu.

"Terduga pelaku lagi diperiksa di Polsek Bunga Raya, sedangkan korban sudah kembali ke orang tuanya," ujar David kepada merdeka.com, Kamis (28/3).

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (27/3), sekitar pukul 21.30 Wib, orang tua korban, Jaenal melapor ke Polsek Bungraya karena kehilangan anaknya. Jaenal menerangkan bahwa telah terjadi diduga tindak pidana penculikan terhadap anaknya.

"Saat itu pelapor sedang berobat di kampung dan mendapat telephone dari istrinya. Si istri mengatakan bahwa anaknya diculik seorang pria dengan menggunakan helm hitam dan memakai jaket warna hitam dengan mengendarai sepeda motor Honda Revo warna hitam tanpa nomor polisi," kata David.

Setelah mendapat kabar tersebut, orang tua korban pulang ke rumahnya dan melihat di sekitar rumah sudah ramai orang dan akhirnya Jaenal mendatangi Polsek Bungaraya untuk melaporkan kejadian tersebut.

Korban RGS dibawa seseorang dari jembatan depan Mesjid Nurul Hidayah, Kampung Tuah Indrapura, Kecamatan Bungaraya. Kemudian murid SD ini disekap di sebuah rumah dengan kondisi tangan terikat dan mulut dilakban.

Dari keterangan keluarga korban, korban berhasil melarikan diri saat pelaku ke kamar mandi. Tersangka juga sempat kirim SMS minta uang tebusan ke keluarga korban.

"Kita masih dalami apakah informasi penculikan atau bagaimana. Terduga pelaku sedang diperiksa intensif," tegas David.

Wednesday, 27 March 2019

Usai Minum Tuak & Nonton Film Porno, Bapak di Kendari Cabuli Anak Kandung

Usai Minum Tuak & Nonton Film Porno, Bapak di Kendari Cabuli Anak Kandung

Usai Minum Tuak & Nonton Film Porno, Bapak di Kendari Cabuli Anak Kandung

Bapak berinisial NK harus mendekam dibalik jeruji besi rutan. Pria asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara ini dilaporkan sang istri usai mencabuli anak kandungnya sendiri pada Rabu (15/3) malam.


Kapolres Kendari AKBP Jemi Junaidi mengatakan, NK memang telah lama pisah ranjang dengan sang istri. Sesekali anak perempuan NK yang masih berusia 5 tahun mendatangi rumah ayahnya itu untuk sekadar bermain dan menonton televisi.

"Jarak rumah keduanya tidak jauh, hanya sekitar 150 meter," katanya saat diwawancarai Liputan6.com, Rabu (27/3).

Peristiwa pencabulan ini bermula saat NK bersama dua orang temannya asyik menenggak tuak di depan rumahnya. Usai pesta tuak, NK yang mabuk berat lalu masuk ke dalam rumah dan menggendong anaknya yang tertidur di depan televisi ke dalam kamar pribadinya.

"Pelaku yang mabuk lalu menggendong anaknya masuk kamar, nah saat itulah dia beraksi," jelasnya.

NK saat itu berbaring di samping anaknya, ia kemudian menonton video porno dari telepon pintar miliknya. "Menonton sambil beronani, tersangka kemudian memegang alat vital korban, hingga melakukan aksi tidak terpuji," tambah Jemi.

Keesokan harinya, sang anak merasakan sakit di kemaluannya. NK lalu meminta salah seorang kerabat untuk mengantar sang anak pulang ke rumah ibunya.

Awalnya istri NK sama sekali tak curiga hingga akhirnya perbuatan bejat sang bapak terungkap saat dia memandikan sang anak. "Saat hendak dimandikan dan pakaian dalamnya dilepas, bocah tersebut mengaku mengalami sakit pada bagian alat vital," imbuh Jemi.

Saat dibekuk oleh polisi, NK bersikeras menolak mengakui dirinya telah mencabuli anak kandungnya sendiri. Ia bahkan berani bersumpah tak pernah sekalipun NK menodai buah hatinya itu.

Namun bukti-bukti dari pihak Kepolisian berkata lain, penyidik sebelumnya telah mengamankan pakaian dalam milik bocah itu. Pakaian dalam itu kemudian diperiksa dokter forensik dan ditemukan bekas sperma di dalamnya.

"Dari kemaluan korban juga kita temukan sperma pelaku," ucapnya lagi.

NK tak lagi bisa mengelak, dia akhirnya mengakui segala perbuatannya. Dirinya kini hanya bisa meratapi nasibnya dari balik jeruji besi rutan.

"Setelah kami cek visum, ada beberapa luka pada alat vital korban bagian luar dan dalam, pelaku mengaku dalam pengaruh minuman keras," jelas Jemi.

Atas perbuatannya, NK terancam dijerat Pasal 82 ayat 1 dan 2 junto pasal 76 E KUHP, UU RI nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan UU RI nomor 32 tentang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.

"Kami proses sebenar-benarnya dan akan berikan hukuman terberat, kurang ajar dia. Padahal anak sendiri," tutupnya.

Polisi Temukan Rumah Tempat Pemuja Setan di Depok, Isinya Kain Kafan & Jelangkung

Polisi Temukan Rumah Tempat Pemuja Setan di Depok, Isinya Kain Kafan & Jelangkung

Polisi Temukan Rumah Tempat Pemuja Setan di Depok, Isinya Kain Kafan & Jelangkung

Sebuah rumah di Depok kini tengah menjadi perbincangan hangat. Rumah tak berpenghuni itu diduga dijadikan tempat pemujaan setan.

Namun Tim Jaguar Polresta Depok mendapat laporan dari masyarakat bahwa di rumah yang sudah lama kosong itu pernah terdengar suara jeritan wanita. Akhirnya Tim Jaguar pun mendatangi rumah tersebut bersama warga untuk memastikan kebenarannya.

Ketika mendatangi rumah tersebut, Tim Jaguar menemukan sejumlah benda mistis. Yang ditemukan Tim Jaguar antara lain boneka jelangkung dan kain kafan. Tidak diketahui untuk apa barang tersebut ada di rumah tersebut.

"Ketika mengecek bersama warga yang melapor, kita temukan semacam jelangkung yang dikasih foto perempuan dan dipakaikan kerudung, dupa pembakaran kemenyan pemanggil setan, dan kain kafan," kata Kepala Tim Jaguar Polresta Depok Iptu Winam Agus di Mapolres Depok, Rabu (27/3).


Menurut penuturan warga padanya, rumah tersebut memang sudah sangat lama kosong. Situasi inilah yang kemudian dimanfaatkan orang lain untuk melakukan hal yang tidak biasa. "Infonya rumah itu sudah lima tahun kosong," ungkapnya.

Hal itu dibuktikan ketika tim datang pun memang tidak ada orang satu pun. Disana juga tidak ditemukan tanda kehidupan. "Kami kesana bersama masyarakat untuk melihat langsung. Dan disana memang tidak ada aktivitas apapun," tukasnya.

Mengenai adanya suara jeritan yang didengar masyarakat, Winam menduga itu hanya sugesti saja. Karena ketika dia dan warga kesana memang tidak ditemukan suara apapun.

"Tidak ada aktivitas disana. Tidak ada suara yang nangis atau minta tolong itu mungkin sugesti masyarakat aja. Atau mungkin para makhluk halus ke rumah itu, ini hanya pembuktian aja," paparnya.

Menurut keterangan warga, kata Winam, situasi dan kondisi rumah dianggap menyeramkan. Tidak ada yang berani datang ke rumah tersebut. "Keterangan dari warga sekitar waktu siang saja nggak berani datang, nggak ada orang. Bayangin aja siang aja nggak berani apalagi malam," ungkapnya.

Di rumah tersebut terdapat banyak sampah. Kemudian juga ada gundukan tanah tertutup rumput. Sekilas, bangunan rumah tersebut nampak rapuh dan suasana beraroma mistik. "Memang rumah itu sudah lama tidak ditempati. Saya baru dua tahun kerja buat kusen kayu di sini, itu rumah sudah kosong," kata salah satu pekerja kusen dekat rumah tersebut.

Dia menuturkan, selama ini tidak pernah mendengar suara jeritan dan kejadian aneh di rumah kosong tersebut. "Biasa aja sih selama ini nggak ada yang aneh-aneh," pungkasnya.

Kapolda Sumsel Perintahkan 'Sikat', Pemerkosa Wanita Calon Pendeta Diburu

Kapolda Sumsel Perintahkan 'Sikat', Pemerkosa Wanita Calon Pendeta Diburu


Kapolda Sumsel Perintahkan Sikat, Pemerkosa Wanita Calon Pendeta Diburu

Polisi memburu pelaku pemerkosaan dan pembunuhan wanita calon pendeta di Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel).

"Dikejar sama polisi. Saya perintahkan sikat," kata Kapolda Sumsel Irjen Zulkarnain Adinegara saat dihubungi detikcom, Rabu (27/3/2019). 

Pemerkosaan dan pembunuhan diduga terjadi pada Senin (25/3) di kawasan Sungai Baung, Bukit Batu, OKI. Mayat wanita calon pendeta itu ditemukan keesokan harinya sekitar pukul 04.30 WIB di semak belukar.

Sebelum kejadian, korban bersama satu perempuan berusia 9 tahun melintas menuju Pasar Jati menggunakan motor. Di dalam perjalanan korban dihadang oleh dua orang pria--menggunakan penutup wajah-- yang memblokir laju motor dengan batang kayu balok. 

Korban bersama perempuan berusia 9 tahun dibawa ke area perkebunan sawit. Pelaku membuang korban anak perempuan ke semak-semak, sedangkan wanita calon pendeta diperkosa lalu dibunuh. 

"Tentu (pelaku) kami kejar terus. Saya nyatakan ke anggota saya, penjahat itu sadis menurut saya, sikat, sikat habis. Terlalu ini pelaku," ujar Zulkarnain.

Sementara itu, jasad korban sudah dibawa ke Nias, Sumut, usai divisum di RS Bhayangkara. Dari hasil visum, korban dipastikan diperkosa dan dibunuh dengan cara dicekik.

Monday, 25 March 2019

'Hidung Belang' Rian Subroto Booking Vanessa dan Avriellya Sekaligus

'Hidung Belang' Rian Subroto Booking Vanessa dan Avriellya Sekaligus

'Hidung Belang' Rian Subroto Booking Vanessa dan Avriellya Sekaligus

Sosok Rian Subroto hingga kini masih menjadi teka-teki. Namun demikian, nama Rian disebut dalam surat dakwaan jaksa sebagai pria yang rencananya mengencani dua artis sekaligus, yakni Vanessa Angel dan Avriellya Shaqila.

Terungkapnya nama Rian Subroto ini justru datang saat dibacakannya surat dakwaan milik Tentri Novanta dan Endang Suhartini alias Siska oleh jaksa penuntut umum (JPU) Sri Rahayu serta jaksa Farida Hariani, di Pengadilan Negeri Surabaya, Senin (25/3).

Dalam dakwaan jaksa yang dibacakan dalam sidang terbuka untuk umum itu, nama Rian muncul saat terjadinya pertemuan dengan muncikari Dhani (buron) di Cafe Delight di Lumajang, sekitar awal Desember 2018 lalu.

Dari pertemuan itulah, pada akhirnya muncul dari rangkaian para muncikari nama artis Vanessa Angel dan Avriellya Shaqila.

Masih dari surat dakwaan, disebutkan jika Rian menyetujui untuk membooking out (BO) keduanya sekaligus. "Dhani menyampaikan hal tersebut kepada saksi Rian Subroto dan ia kemudian tertarik untuk menggunakan jasa layanan seksual artis saksi Vanesza Adzania alias Vanesa Angelia Adzan alias Vanessa Angel dan saksi Maria Delima Siahaan alias Avriellya Shaqilla tersebut," ujar jaksa Sri Rahayu saat membacakan dakwaan.

Setelah sepakat, Dhani lantas memberitahukan pada Rian soal harga yang harus dibayar untuk membooking kedua artis tersebut. Untuk Vanessa Angel, Rian harus merogoh kocek sebesar Rp 80 juta. Sedangkan untuk Avriellya Shaqilla, Rian harus merogoh kocek sebesar Rp 25 juta.

"Harga tersebut belum termasuk akomodasi. Rian pun menyetujuinya. Dhani kemudian meminta saksi Rian Subroto membayar uang kencan tersebut seharga Rp 105 juta ditambah booking tiket pesawat dan booking kamar hotel sebesar Rp. 30 juta. Total yang diserahkan secara tunai pada Dhani sebesar Rp 135 juta," tambahnya.

Uang yang telah diserahkan Rian kemudian didistribusikan pada muncikari. Pada 26 Desember 2018 Dhani mentransfer uang sebesar Rp 25 juta ke rekening Tentri sebagai DP booking Vanessa dan Avriellya.

Selanjutnya, pada 3 Januari 2019 terdakwa mentransfer uang senilai Rp 20 juta ke rekening muncikari Intan Permatasari Winindya Chasanovri alias Nindy. Oleh Nindy, uang tersebut kemudian ditransfer ke muncikari Fitriandri alias Vitly Jen.

"Bersamaan dengan itu dikirimkan foto-foto kode booking pesawat pulang pergi Jakarta-Surabaya dan Surabaya-Jakarta dari Tentri untuk Vanessa. Lalu, pada 5 Januari 2019 Dhani mentransfer uang sebesar Rp. 80 juta ke Tentri, sebagai sisa pembayaran booking Vanessa dan Avriellya," ungkapnya.

Masih di tanggal 5 Januari 2019 Tentri kemudian mentransfer uang senilai Rp 42.5 juta ke Nindy untuk pembayaran sisa booking. Lalu, oleh Nindy ditransfer kepada Fitriandri Rp 40 juta dan diteruskan transfer ke rekening Siska dengan nilai yang sama.

"Namun, oleh Siska, uang itu ditransferkan ke Vanessa hanya sebesar Rp 35 juta," ujarnya.

Setelah pembayaran selesai, eksekusi pun di lakukan di salah satu hotel di Surabaya. Di kamar 2721, Vanessa dan Rian sudah sempat bertemu. Mereka bahkan sudah sempat melakukan foreplay hingga akhirnya digerebek polisi.

Disaat yang sama, Avriellya Shaqila baru saja sampai di Surabaya. Ia dijemput polisi saat masih sampai di pintu tol Waru Sidoarjo. Avriellya belum sempat bertemu Rian, meski sudah lunas terbayar.

Takut Dibunuh, ABG di OKU jadi Budak Seks Tetangga Selama 4 Tahun

Takut Dibunuh, ABG di OKU jadi Budak Seks Tetangga Selama 4 Tahun

Takut Dibunuh, ABG di OKU jadi Budak Seks Tetangga Selama 4 Tahun

Lantaran takut dibunuh, seorang anak baru gede berinisial A (15) terpaksa menjadi budak seks tetangganya sendiri selama empat tahun. Kasus pencabulan ini baru terungkap setelah korban mengalami keguguran akibat ulah bejat pelaku.

Pelaku diketahui bernama Roni (47) yang tinggal bertetangga dengan korban di Desa Lubuk Batang Baru, Kecamatan Lubuk Batang, Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan. Dia ditangkap polisi saat tidur di rumahnya, Sabtu (23/3) dini hari.

Aksi cabul tersangka pertama kali terjadi pada April 2016 di rumah korban. Saat itu, situasi sedang sepi karena orangtua korban pergi ke kebun. Tersangka masuk ke rumah dan langsung mencabuli korban. Korban tak kuasa melawan karena diancam dibunuh.

Berhasil melampiaskan nafsunya pada kali pertama, tersangka kembali mengulangi aksi bejatnya. Lagi-lagi ia lakukan saat orangtua korban tak ada di rumah.

Perbuatan tersangka terus berlanjut selama empat tahun atau terakhir pada Februari 2019. Aksinya terhenti lantaran korban hamil dan mengalami keguguran. Keluarga yang curiga akhirnya mendesak korban menceritakan kejadiannya dan ternyata selama ini korban menjadi budak seks petani itu.

Kasat Reskrim Polres OKU AKP Alex Adryan mengungkapkan, dari pengakuan tersangka aksi cabulnya sudah dilakukan ratusan kali dalam kurun waktu tersebut. Modusnya dengan ancaman pembunuhan dan ada juga diiming-imingi uang.

"Korban takut dibunuh, dia dicabuli tersangka selama empat tahun terakhir. Kasusnya terungkap setelah korban keguguran," ungkap Alex, Senin (25/3).

Atas perbuatannya, kakek dua cucu itu dikenakan Pasal 76 Undang-undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak junto Pasal 287 KUHP dengan ancaman pidana 15 tahun penjara. 

Ngaku Janda untuk Berkencan, Barbie dan Suami Peras Pemuda di Depok

Ngaku Janda untuk Berkencan, Barbie dan Suami Peras Pemuda di Depok


Ngaku Janda untuk Berkencan, Barbie dan Suami Peras Pemuda di Depok

Polisi menangkap seorang wanita bernama Barbie Arlifsyani Botan beserta enam pemuda lainnya setelah melakukan penipuan dan perampokan kepada empat korban di Depok. Barbie diminta oleh suaminya untuk menipu dengan berpura-pura menjadi janda.

"Terlapor Barbie disuruh suaminya Hartono untuk mencari korban melalui kenalan Facebook untuk mencari teman selingkuh dan disuruh berpura-pura mengaku menjadi janda," kata Kasatreskrim Polresta Depok Kompol Deddy Kurniawan dalam keterangannya, Selasa (26/3/2019).

Kejadian ini bermula ketika korban Yogi Hidayat berkenalan dengan Barbie melalui Facebook. Perkenalan ini berlanjut chating-an hingga korban dan pelaku memutuskan untuk bertemu di Setu, Cilangkap, Tapos pada hari Minggu (24/3).

"Baru hari Minggu tanggal 24 Maret 2019, sekitar jam 17. 00 WIB pelapor di WhatsApp oleh terlapor kalau sudah sampai di Setu Cilangkap," ucap Deddy.

Setelah bertemu di Setu, akhirnya korban beserta temannya bernama Zakharia diajak ke kontrakan Barbie. Sesampainya di sana, Yogi justru bertemu dengan pelaku Hartono suami dari Barbie.

"Pelapor dibawa masuk ke dalam kontrakan terlapor, dan ternyata terlapor mempunyai suami yang bernama Hartono, dia langsung marah dan menuduh pelapor kalau mau selingkuh sama istrinya (Barbie), langsung pelapor dipukuli dan ditendang," ungkap Deddy.

Kemudian tidak lama datang lima teman Hartono ikut mengeroyok Yogi. Tidak terima dikeroyok, Zakharia kemudian memanggil juga teman-temannya yang justru ikut dianiaya oleh Hartono.

Tidak cukup menganiaya, Hartono juga merampas barang-barang milik Yogi dan teman temnannya. Tersangka Hartono meminta Yogi dan Zakaria untuk menebus barang yang dirampasnya.

"Kemudian pelaku bilang sama korban boleh ambil HP akan tetapi harus ditebus, sebesar Rp 1,5 juta. Selanjutnya barang milik pelapor yang dirampas oleh para pelaku berupa 1 unit sepeda motor Yamaha Mio B- 6833-TOP dan 1 buah HP merk Xiaomi, pelaku mengatakan barang boleh di ambil harus ditebus Rp. 2.500.000," tutur Deddy.

Yogi kemudian melaporkan kejadian ini ke Polresta Depok. Dalam kasus ini, polisi tidak hanya menangkap Barbie dan Hartono, tetapi juga Iwan Darmawan, Wahyu Hidayat, Angga Hazhari, M Zaen Alrasyid.

"Para pelaku disangkakan pasal 365 dan atau pasal 368 dan atau pasal 170 KUHP atas dugaan tindak pidan curas, peras dan atau pengeroyokan," tandasnya.

Jadi Polisi Gadungan, Komplotan Rampok Intai Pengendara Tol

Jadi Polisi Gadungan, Komplotan Rampok Intai Pengendara Tol

Jadi Polisi Gadungan, Komplotan Rampok Intai Pengendara Tol Bandar Selamat

Komplotan perampok yang kerap beraksi di jalan tol akhirnya diringkus tim dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sumatera Utara. Seorang di antaranya perempuan.

Kelima tersangka pelaku yang ditangkap yakni, DP alias Kumis, PS alias Perianto, ET alias Esron, dan Irw alias Buyung, serta seorang perempuan, Dw Br S alias Dewi.

"Kelimanya ditangkap dalam kendaraannya pada Jumat (23/3) kemarin di gerbang Tol Bandar Selamat. Penangkapan ini berdasarkan laporan para korban," ucap Kombes Andi Rian, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumut, Senin (25/3).

Pelaku diduga telah melakukan perampokan sekurangnya di lima lokasi di jalan tol yang ada di Sumut. Dalam setiap aksinya, mereka menggunakan modus menyamar sebagai petugas ke polisian. Mereka juga menggunakan mancis atau korek api gas berbentuk senjata api untuk menakuti targetnya. Mereka juga memanfaatkan wanita untuk memancing korban.

Perampok ini awalnya menghentikan kendaraan yang sudah menjadi target, sambil mengacungkan mancis berbentuk senjata api. Mereka mengaku sebagai polisi narkoba.

Selanjutnya para pelaku mengikat korbannya dengan lakban, lalu membuangnya ke pinggir jalan tol. Sementara kendaraan berikut isinya dibawa kabur.

"Sampai hari ini ada 4 LP atau 4 TKP yang berhasil kita ungkap dari komplotan ini," ucap Andi Rian.

Keempat laporan perampokan itu menyebutkan, para pelaku 2 kali lintasan tol di kawasan Serdang Bedagai, lalu di Percut Sei Tuan, dan di tol yang ada di wilayah hukum Polsek Patumbak. Perampokan itu terjadi pada 28 Februari, 7 Maret, 14 Maret, dan 17 Maret 2019.

Perampok ini menyasar kendaraan pengangkut atau pikap yang mengangkut barang atau mobil boks. "Dua unit berhasil kita amankan, satu sudah dicincang, satu masih dalam pencarian karena informasi yang kita terima sudah dilepas ke kawasan Aceh," jelas Andi.

Selain kelima pelaku perampokan, polisi juga meringkus 7 penadah hasil kejahatan komplotan itu. Ketujuhnya berinisial BS, IT, EE, AN, Yus Br P, BS, dan RM.

Petugas masih mengembangkan kasus ini. "Kita juga mendalami nomor mesin dan nomor rangka yang mereka gunakan di kendaraan curian sebelum menjualnya ke penadah," tutup Andi.

Survei Charta Politika: Jokowi Kuasai Jawa, Prabowo Kuat di Sumatera

Survei Charta Politika: Jokowi Kuasai Jawa, Prabowo Kuat di Sumatera

Survei Charta Politika: Jokowi Kuasai Jawa, Prabowo Kuat di Sumatera

Charta Politika mengeluarkan hasil survei terbaru terkait Pilpres 2019 berdasarkan pemetaan kekuatan pasangan capres-cawapres. Hasilnya, Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul di 7 dari 9 wilayah yang menjadi sampel.

"Dari segi wilayah, Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul di hampir semua wilayah, kecuali di wilayah Sumatera di mana Pranowo Subianto-Sandiaga Uno unggul," kata Direktur Eksekutif Charta Politica Yunarto Wijaya di kantor Charta Politica, Jalan Cisanggiri III, Jakarta, Senin (25/3/2019).

Survei ini dilaksanakan pada tanggal 1-9 Maret 2019. Survei dilaksanakan dengan wawancara tatap muka pada 2.000 responden di 34 provinsi. Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,19 % dan tingkat kepercayaan 95 %.

Dalam survei itu, Prabowo-Sandi memperoleh suara 48,3 persen di Sumatera sedangkan Jokowi-Ma'ruf meraih 43,3 persen. Yunarto menyebut kekuatan terbesar Prabowo di Sumatera ada di Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Selatan.

"Daerah tempur ada di Sumut, Jambi, Bengkulu, dan Babel," ujarnya.

Terkait kekuatan di Jawa, Jokowi masih kuat di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Perolehan suara Jokowi-Ma'ruf di wilayah itu mencapai 68 persen.

Berikut hasil survei Charta Politika terkait pilpres berdasarkan pembagian wilayah:

Sumatera:

Jokowi-Ma'ruf 43,3
Prabowo-Sandiaga 48,3 
Tidak menjawab 8,5

DKI Jakarta & Banten:

Jokowi-Ma'ruf 44,2 
Prabowo-Sandiaga 40,0 
Tidak menjawab 15,8 

Jawa Barat 

Jokowi-Ma'ruf 47,4 
Prabowo-Sandiaga 42,3 
Tidak menjawab 10.3

Jawa Tengah & DIY 

Jokowi-Ma'ruf 68,1 
Prabowo-Sandiaga 18,4 
Tidak menjawab 13,4

Jawa Timur:

Jokowi-Ma'ruf 56,9 
Prabowo-Sandiaga 30,9 
Tidak menjawab 12,2

Bali, NTB & NTT:

Jokowi-Ma'ruf 64,5 
Prabowo-Sandiaga 28,2 
Tidak menjawab 7,3

Kalimantan:

Jokowi-Ma'ruf 58,4 
Prabowo-Sandiaga 32,8 
Tidak menjawab 8,8 

Sulawesi:

Jokowi-Ma'ruf 53,6 
Prabowo-Sandiaga 33,6 
Tidak menjawab 12,9

Maluku & Papua: 

Jokowi-Ma'ruf 57,1 
Prabowo-Sandiaga 32,9 
Tidak menjawab 10.0

WN Aljazair Ditangkap Polisi Gegara Curi Kamera Milik Turis Jerman di Bali

WN Aljazair Ditangkap Polisi Gegara Curi Kamera Milik Turis Jerman di Bali


WN Aljazair Ditangkap Polisi Gegara Curi Kamera Milik Turis Jerman di Bali

Warga Negara Aljazair, Muhamed Kherici (35) ditangkap polisi karena mencuri kamera DSLR milik sesama turis. Kherici nekat mengambil kamera itu untuk dimiliki. 

Peristiwa pencurian itu terjadi Selasa (19/3) pukul 17.30 Wita di Hostel The Kubu, Jl Popis, Kuta, Badung. Kherici merupakan sesama turis yang kebetulan menyewa satu kamar yang sama. 

"Korban adalah dua warga negara asing Vicente Cubillos dari Chille, dan Friedrich Bernhard dari Jerman. Mereka menginap di The Kubu Hostel, satu kamar 4 penghuni dengan masing-masing kunci akses dibagi keempat orang tersebut," kata Kapolsek Kuta AKP Teuku Ricki Fadlianshah di Mapolsek Kuta, Badung, Bali, Senin (25/3/2019). 

Ricki mengatakan pelaku dan korban tidak saling mengenal. Saat korban hendak berkemas keluar hotel mendapati kamera DSLR Canon 6D dan EOS 550D beserta lensanya hilang. 

"Setelah kedua warga negara Jerman keluar hotel sekembalinya dari hotel melihat kamar sudah berantakan dan tas yang berisi kamera tidak ada ditempat alias raib bersama sejumlah uang, lalu melapor ke Polsek Kuta," terangnya. 

Atas perbuatan pelaku, korban mengalami kerugian total senilai Rp 61,7 juta. Saat diperiksa, Kherici yang telah berada di Bali selama 6 bulan itu mengakui perbuatannya. 

"Dari ciri-ciri CCTV an Muhamad dari Algeria telah mengakui mengambil barang milik korban dan menyembunyikannya di bawah kolong kamar tersebut. Kemudian tersangka bersama barang bukti diamankan ke Mapolsek Kuta," jelasnya. 

Dari hasil penyelidikan tersangka sudah setengah tahun tinggal di Bali. Motif pencurian didasari karena ingin memiliki barang tersebut. 

"Tersangka sudah enam bulan di Bali, tidak ada pekerjaan. Dia sengaja ingin menguasai barang tersebut," ujar Ricki. 

Atas perbuatannya pelaku dijerat dengan pasal 362 KUHP dengan ancaman pidana maksimal 5 tahun penjara. 

Sunday, 24 March 2019

Polda Bali Buru 2 WNA Perampas Senjata Api Anggota Brimob

Polda Bali Buru 2 WNA Perampas Senjata Api Anggota Brimob

Polda Bali Buru 2 WNA Perampas Senjata Api Anggota Brimob

Polda Bali bersama Polresta Denpasar dan Polsek Badung memburu dua warga negara asing, yang diduga merampas senjata laras panjang jenis SS1 milik anggota Brimob saat bertugas melakukan pengamanan di Hotel AJ, (8/8/2017).

"Senjata api rampasan itu yang digunakan merampok uang di Money Changer BMC PT Bali Maspin Tjinra, Tanjung Benoa, Kabupaten Badung. Saat ini tim gabungan Polda Bali masih memburu dua pelaku," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Hengky Widjaja saat dikonfirmasi di Denpasar, Sabtu (23/3).

Dia mengatakan senjata magasin yang berisi 16 butir peluru yang disita Polresta Denpasar memang identik dengan amunisi untuk senjata laras panjang jenis SS1, milik anggota Brimob Polda Bali yang hilang beberapa waktu lalu.

Untuk lebih mempertegas magasin itu, lanjut Hengky, petugas harus menangkap dua buronan yang masih kabur, sehingga baru bisa dipastikan milik anggota Brimob yang dirampas atau kemungkinan senjata lain yang baru muncul digunakan pelaku.

"Kalau magasin itu tidak ada nomor serinya, namun kalau senjata baru ada nomor serinya, makanya kami tunggu dulu tersangkanya tertangkap baru mengecek ulang untuk nomor seri dan pasti tercatat," ujar Hengky.

Pihaknya menegaskan bahwa nomor seri senjata api ini tidak bisa hilang, sama halnya dengan nomor rangka kendaraan pada umumnya, karena Laboratoriun Forensik Polda Bali bisa memunculkan kembali nomor seri yang jika dihilangkan pelaku yang saat ini masih buron.

Polda Bali akan terus melakukan analisa dan evaluasi, antara jumlah wisatawan dari Eropa Timur yang datang ke Bali dengan membandingkan dengan jumlah wisatawan yang melakukan pidana, guna mengetahui dan dapat memberikan informasi kepada masyarakat.

Selang waktu tiga tahun terakhir ini, wisatawan asing yang melakukan tindak pidana di Bali masih kecil dan hanya di daerah tertentu saja yang melakukan kejahatan diantaranya pencurian data nasabah atau ilegal akses, penipuan dengan cara menyadap telepon atau internet untuk menguras uang korban.

"Tidak menutup kemungkinan saat dilakukan pengembangan bisa saja ada pelaku tambahan, namun kasus perampokan yang ditangani tim gabungan Polda Bali untuk pertama kalinya itu baru dapat dikembangkan bila pelaku sudah ditangkap semua, misalnya TKP mana saja sebelumnya pernah dilakukan di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Bali," kata Hengky.

Secara tegas, Hengky mengatakan, Polda Bali tidak menggeneralisasi semua WNA dari Eropa Timur yang berlibur ke Pulau Dewata melakukan kejahatan. Namun, hanya seorang yang melakukan tindak pidana yang jadi sorotan. 

Kabur Usai Didor Polisi, Pengedar Ditemukan Tewas di Rumah Warga

Kabur Usai Didor Polisi, Pengedar Ditemukan Tewas di Rumah Warga

Kabur Usai Didor Polisi, Pengedar Ditemukan Tewas di Rumah Warga

Diduga pengedar narkoba, ditemukan tewas bersimbah darah di rumah warga Kampung Pugur, Kelurahan Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Minggu (24/3). Saat ini belum ada keterangan resmi Ke polisian, terkait peristiwa tersebut.

Informasi dihimpun, pria diduga pengedar itu, meregang nyawa karena kehabisan darah, lantaran proyektil peluru polisi menembus kaki pelaku.

Absah, pemilik rumah yang salah satu kamarnya ditemukan jasad pria diduga pengedar itu, menerangkan, penemuan jasad pria itu, pertama kali diketahui dirinya.

"Saya enggak tahu, saya kira itu anak saya yang lagi tidur. Karena sudah dua hari ini pintu rumah enggak saya kunci. Saya bilang kok tumben tidur di lantai, habis itu saya balik lagi ke kamar dan saya lihat ada ceceran darah," ujar Absah Minggu (24/3).

Diterangkan dia, berdasarkan keterangan polisi yang melakukan olah TKP, jasad pria yang tewas itu, adalah seorang pengedar narkotika yang memang sedang diburu Polisi

Amrani, warga lainnya menceritakan, mulanya dia mendengar suara letusan sekitar pukul 00.15. Suara itu, kemudian membuat warga sekitar keluar rumah karena penasaran.

"Kalau enggak salah kami dengar 4 kali suara letusan, sekitar pukul 00.15. Akhirnya banya warga yang keluar mencari tahu," ucap dia.

Kemudian diketahui, bahwa anggota polisi mencari seorang DPO yang sudah berhasil ditembak Polisi, namun tidak mendapatkan orang yang telah ditembak tersebut.

Baru sekitar pukul 05.00, pemilik rumah Absah dikejutkan dengan adanya jenazah pria berpakaian merah dan bersimbah darah yang tergeletak di kamar anaknya.

Sampai saat ini, anggota kepolisian dari Polres Tangsel masih melakukan pemeriksaan tempat kejadian perkara dan belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut.

Melihat Lagi Janji OK OCE yang Kini Disebut Anies Tak Ada Modalnya

Melihat Lagi Janji OK OCE yang Kini Disebut Anies Tak Ada Modalnya


Melihat Lagi Janji OK OCE yang Kini Disebut Anies Tak Ada Modalnya

Program One Kecamatan One Center for Entrepreneurship (OK OCE) merupakan program andalan yang kerap digaungkan Cawapres Sandiaga Salahudin Uno saat mengikuti kontestasi di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu. Saat itu Sandiaga yakin program OK OCE akan mampu menciptakan lapangan kerja dengan lahirnya ribuan pengusaha baru.

OK OCE merupakan program penciptaan dan pembinaan wirausaha yang membidik 44 kecamatan di DKI Jakarta, di mana setiap kecamatan di DKI Jakarta dibuat satu pusat pelatihan kewirausahaan. Pesertanya ada dari warga yang sudah memiliki usaha untuk dibina agar usahanya berkembang, dan ada dari warga yang baru akan memulai usaha untuk nantinya dibina dan mendapatkan bantuan permodalan.

"OK OCE adalah program unggulan kita untuk menciptakan lapangan kerja. Kita akan bidik 44 kecamatan yang ada di Jakarta. Kita siapkan satu kecamatan, satu pusat kewirausahaan," kata Sandiaga yang saat itu sebagai Wagub DKI yang tengah berkampanye di Jalan Abdullah, RT4/11, Krukut, Taman Sari, Jakarta Barat, Sabtu 26 November 2016 silam.

Sandiaga pun berharap OK OCE mampu menjaring para pelaku usaha kecil menengah (UKM) untuk nantinya dibina dan diberikan bantuan permodalan. "Pelaku UKM baru diberikan pelatihan, (dan) permodalan sampai Rp 300 juta," kata Sandiaga.

Sandiaga menargetkan 200.000 pengusaha baru akan lahir melalui program OK OCE. Waktu itu, eks wagub DKI ini mengatakan bahwa OK OCE akan dikerjakan dengan mengandalkan kerja sama dengan lembaga keuangan dan tidak membebani APBD DKI Jakarta.

"Program OK OCE ini akan bekerja sama, berkolaborasi, bersinergi dengan institusi perbankan, institusi keuangan, institusi pelatihan-pelatihan, institusi perbankan syariah dan konvensional. Lembaga keuangan, lemba-lembaga keuangan nonperbankan, lembaga keuangan mikro, koperasi, dan jasa keuangan" kata Sandiaga di Posko Pemenangan Cagub-Cawagub DKI Anies-Sandi, Jalan Melawai No 16, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin 16 Januari 2017 silam.

"Nah, kita tidak perlu triliunan rupiah dan tidak memasukkan ke APBD. Karena yang hanya dibiayai APBD yang hanya sebagian kecil dari program OK OCE," tambahnya.

Sandiaga mengungkapkan, ada dana triliunan rupiah dari lembaga keuangan tersebut yang tidak tersalurkan. Dia pun kembali berjanji saat itu, bahwa Pemprov DKI di bawah kepemimpinannya bersama Anies akan memfasilitasi penyaluran dana dari lembaga keuangan tersebut untuk para pelaku usaha.

"Nah, di situ ada dana triliunan yang tidak tersalurkan. Kami hanya memfasilitasi. Jadi tidak melibatkan APBD, ini adalah menggairahkan semua stakeholder, semua pemangku kepentingan, dan memastikan bahwa program tersebut akan memiliki success ratio, rasio sukses di atas 80 persen," jelasnya.

Pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno pun menang di Pilgub DKI Jakarta. Sandiaga pun mundur dari jabatannya sebagai Wagub DKI di perjalanan 2 tahun kepemimpinannya. OK OCE yang dijanjikannya saat kampanye Pilgub DKI tentunya dilanjutkan oleh Anies.

Pada Jumat (22/3) lalu, seorang warga di Kepulauan Seribu, Satimah bertanya soal pencairan dana modal OK OCE ke Anies yang tengah berkunjung ke pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Anies pun menyebut tidak ada pencairan dana dalam programOK OCE.

"Program OK OCE uangnya belum cair, Pak," ucap Satimah ke Anies saat itu.

Lalu, wartawan bertanya soal kejadian tersebut kepada Anies. Anies menyebut OK OCE tidak mendanai usaha anggotanya.

"Memang OK OCE tidak ada dana. Justru dia (Satimah) bilang terima kasih. Terima kasih sudah dilatih dengan program OK OCE. Kemudian dengan pelatihan itu, dia sekarang bisa memproduksi katering dengan baik," ucap Anies kepada wartawan. 

Anies mengakui UMKM memiliki tantangan dalam aspek permodalan. Namun OK OCE tidak menangani masalah tersebut. 

"Dan ekonomi mikro selalu yang menjadi tantangan adalah permodalan. Dan program itu (OK OCE) kan bukan pencairan modal," kata Anies.

Saturday, 23 March 2019

Petugas Cleaning Service Ditangkap Usai Gasak Rp 8 Juta Uang Turis Rusia

Petugas Cleaning Service Ditangkap Usai Gasak Rp 8 Juta Uang Turis Rusia

Petugas Cleaning Service Ditangkap Usai Gasak Rp 8 Juta Uang Turis Rusia

Hartoyo ditangkap anggota Polsek Kuta Selatan. Pemuda 24 tahun itu ditangkap setelah mencuri uang Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia bernama Shapkina Maria (24).

"Yang bersangkutan mengambil uang dengan mudah di dompet plastik dalam almari yang tidak terkunci dan dompet di laci meja rias," ucap Kanit Reskrim Polsek Kuta IPTU Muh. Nurul Yaqin, Jumat (22/3).

Pelaku mencuri setelah berhasil masuk ke tempat penginapan korban di Villa Uma D'Kampoeng, Jalan Gong Goa, Ungasan, Banjar Santi Karya, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali, Senin (18/3) siang.

Pelaku yang bekerja sebagai petugas kebersihan saat itu sedang bersih-bersih dan memasang seprai di tempat penginapan korban yang sedang berada di luar kamarnya.

Sewaktu pelaku sedang mengganti seprai, melihat dompet plastik yang berisi uang dolar di dalam rak almari. Kemudian, setelah memasang seprai pelaku mengambil dompet plastik tersebut dan mengambil 10 lembar uang dolar Amerika pecahan 100 ribu.

"Setelah mengambil uang di rak almari tersebut yang bersangkutan mengambil uang dalam dompet yang tersimpan dalam laci meja rias sebanyak 2 lembar pecahan 100 dolar Amerika jadi total uang yang diambil 1.200 Amerika," kata dia.

Atas kejadian tersebut, korban langsung melaporkannya ke Mapolsek Kuta Selatan. Berdasarkan laporan tersebut, pada Selasa (19/3) pihak kepolisian langsung mendatangi TKP dan mengecek CCTV dan mendapatkan hasil dan langsung melakukan interogasi pada pelaku Hartoyo.

Saat dilakukan interogasi, pelaku mengakui bahwa uang di dalam kamar korban telah dicurinya. Kemudian hasil uang tersebut dititipkan kepada pacarnya bernama Dhe Krismonica.

Selanjutnya, pelaku dibawa ke tempat pacarnya untuk mengambil barang bukti berupa uang dolar 600 dolar Amerika dan Rp 8. 300.000. Kemudian, dibawa ke Mapolsek Kuta Selatan guna penanganan lebih lanjut.

"Hasil dari interogasi, yang bersangkutan mengakui kalau uang di Villa Uma yang mengambil 12.000 dolar. Selain itu, yang bersangkutan juga mengaku telah menukar uang 600 dolar di money charger di sebelah Nirmala Ungasan (Total) Rp 8.540.000, yang bersangkutan juga mengakui menggunakan uang penukaran tersebut untuk keperluan makan, beli rokok dan beli bensin Rp 240.000," tandasnya.

Dirawat Selama 8 Tahun, 3 Anak di Palembang Pilih Tinggalkan Ayahnya

Dirawat Selama 8 Tahun, 3 Anak di Palembang Pilih Tinggalkan Ayahnya Rachmat (49) tak menyangka ketiga anaknya, NR (15), MSR (13) da...