Friday, 31 May 2019

Alasan Bikin Resah, Abang Tega Tenggelamkan Adiknya yang Kurang Waras

Alasan Bikin Resah, Abang Tega Tenggelamkan Adiknya yang Kurang Waras

Alasan Bikin Resah, Abang Tega Tenggelamkan Adiknya yang Kurang Waras

Polisi akhirnya mengungkap kasus pembunuhan sadis terhadap Abdul Bahri Simanungkalit (50) yang ditemukan di perairan Pulau Putri, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut, Selasa (28/5). Abang kandung dan keponakannya ternyata tega menenggelamkan pria kurang waras ini karena kerap membuat resah.

Setelah mengidentifikasi korban sebagai Abdul Bahri Simanungkalit, penyidik langsung mencari pembunuh warga Lingkungan I, Batu Mandi, Kelurahan Lubuk Tukko, Kecamatan Pandan, Tapteng, itu. Mereka akhirnya menangkap dua pelaku, yang tak lain adalah kerabat korban.

"Jadi, dua pelaku yang diduga penyebab kematian Abdul Bahri merupakan abang kandung korban, yaitu Saidun Simanungkalit, dan Nazril Sitompul alias Teren keponakannya. Mereka sengaja membawa korban ke tengah laut untuk ditenggelamkan," kata Kasat Reskrim Polres Tapteng, AKP Dodi Nainggolan, Jumat (31/5).

Dia menjelaskan, Abdul Bahri dibunuh abang kandung dan keponakan abangnya karena sering membuat resah. Korban memang mengalami depresi atau gangguan jiwa sejak sekitar 10 tahun lalu. Sifatnya mudah marah sehingga kerap mengganggu tetangga, juga melempari rumah.

Bahkan sebelum dihabisi, Jumat (24/5), dia disebutkan emosi dan mengancam akan membunuh ibunya dengan sebilah pisau. Melihat kejadian itu, warga menyerahkannya kepada Saidun. "Korban selanjutnya diikat di bagian tangan dan kaki menggunakan tali plastik kemudian dimasukkan ke dalam rumah," jelas Dodi.

Saidun mengaku mengikat tangan korban ke belakang serta mengikat kedua kaki adiknya menggunakan tali plastik. Setelah diikat, mulut korban ditutup dengan kain daster warna biru kemudian ditempeli lakban.

"Saidun kemudian mengajak Teren untuk membawa korban ke atas boat. Mereka lalu mengikatkan beberapa batu ke tubuh korban lalu membuang korban di tengah laut dalam keadaan hidup-hidup, jelas Dodi.

Jasad Abdul Bahri akhirnya ditemukan wisatawan mengapung di perairan Pulau Putri, Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumut, Selasa (28/5). Mayatnya kemudian dievakuasi ke RSUD Djasamen Saragih Pematang Siantar untuk diautopsi.

"Sementara kedua tersangka masih kita proses di Polres Tapteng untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," tutup Dodi.

Sempat Disangka Boneka, Jasad Bayi Ditemukan Tanpa Kepala, Kaki dan Tangan

Sempat Disangka Boneka, Jasad Bayi Ditemukan Tanpa Kepala, Kaki dan Tangan

Sempat Disangka Boneka, Jasad Bayi Ditemukan Tanpa Kepala, Kaki dan Tangan

Warga Kampung Bedang Johar, Kecamatan Karawang Timur, Karawang, digegerkan dengan penemuan sesosok jasad bayi, yang teronggok di saluran Irigasi Tarum Barat, Kamis (30/5).

Pertama kali, bayi tersebut ditemukan oleh warga yang melintas, Fikal (35). Ia melihat benda yang mirip dengan boneka mengambang di irigasi di tengah tumpukan sampah.

"Kaget sekali ketika saya melihat kondisi bayi sudah tidak utuh lagi mengambang di pinggir irigasi tersebut," kata Fikal.

Kasus penemuan bayi yang belum diketahui identitasnya itu, kemudian dilaporkan kepada Ke polisian Sektor Kota Karawang. Setelah melakukan evakuasi terhadap jasad bayi yang kondisinya tidak lagi utuh, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara serta memberi garis polisi.

"Belum diketahui secara pasti jenis kelamin mayat bayi tersebut karena saat ditemukan kondisi bayi keadaan telungkup di pinggir irigasi dengan sampah di sekeliling mayat bayi tersebut," kata Kapolsek Karawang, Kompol Iwan Ridwan.

Dia mengatakan, dugaan sementara bayi tersebut sengaja dibuang sejak beberapa hari lalu. Iwan juga menggambarkan kondisi bayi yang sudah tanpa kepala, tangan dan kaki serta nyaris membusuk.

"Menurut keterangan saksi kondisi jasad bayi sudah membusuk dan bagian kepala, tangan dan kaki tidak ada, "katanya.

"Kasus ini kita dalami, jasad bayi tersebut sudah kita evakuasi ke RSUD Karawang tinggal menunggu hasil otopsi," jelas Iwan.

Gugat Hasil Pilpres, Prabowo: Jokowi Neo-Orde Baru

Gugat Hasil Pilpres, Prabowo: Jokowi Neo-Orde Baru

Gugat Hasil Pilpres, Prabowo: Jokowi Neo-Orde Baru

Sepekan berlalu, materi gugatan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terus menuai kontroversi. Dalam gugatannya ke Mahkamah Konstitusi (MK), Prabowo-Sandiaga minta ditetapkan sebagai Presiden/Wakil Presiden RI 2019-2024.

"Berkaitan dengan pemerintahan yang otoriter dan Orde Baru itu, melihat cara memerintah Presiden Joko Widodo, maka sudah muncul pandangan bahwa pemerintahannya adalah Neo-Orde Baru, dengan korupsi yang masih masif dan pemerintahan yang represif kepada masyarakat sipil sebagai ciri kepadanya," demikian gugatan Prabowo yang kuasanya diberikan kepada Bambang Widjojanto dkk sebagaimana dikutip, Jumat (31/5/2019).

Hal di atas diambil dengan mengutip guru besar hukum dan Indonesianis dari Melbourne University Law School, Prof Tim Lindsey. Kutipan yang diambil tim Prabowo adalah:

He cannot affoord to have too many of these his enemies, and that means three is not much Jokowi can do about Indonesia's a poorly-regulated political system, which favours the wealthy and drives candidates to illegally recoup the high costs of getting elected once they are in office.

This system has entrenched corruption among the political elite and is a key reason for their predatory approach to public procurement.

Menurut Prabowo dkk, potensi kecurangan pemilu yang dilakukan presiden petahana akan lebih kuat terjadi kalau karakteristik pemerintahan yang dibangunnya adalah pemerintahan yang cenderung otoriter. Untuk meyakinkan majelis hakim konstitusi, parameter pemilu curang itu adalah:

1. Penyalahgunaan APBN/program kerja pemerintah.
2. Ketidaknetralan aparat negara, polisi dan intelijen.
3. Penyalahgunaan birokrasi/BUMN.
4. Pembatasan kebebasan media/pers.
5. Diskriminasi perlakuan dan penyalahgunaan penegakan hukum.

"Menetapkan pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Nomor urut 2 H Prabowo Subianto dan H Sandiaga Salahudin Uno sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode tahun 2019-2024 atau memerintakan Termohon (KPU-red) untuk melaksanakan Pemungutan Suara Ulang secara jujur dan adil di seluruh wilayah Indonesia, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 22e ayat 1 UUD 1945," ujar berkas gugatan yang ditandatangani juga oleh pengacara Denny Indrayana, Teuku Nasrullah, Luthfi Yazid, iwan Stariawan, Iskandar Sonhaji, dan Dorel Amir.

Berdasarkan keputusan KPU, jumlah suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf Amin 85.607.362 suara. Jumlah suara sah pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno 68.650.239. Jadi selisih suara sebanyak 16.957.123. 

Thursday, 30 May 2019

Bocah SD Tewas Usai Tenggelam di Kolam Bekas Tambang di Kaltim, Total Korban jadi 34

Bocah SD Tewas Usai Tenggelam di Kolam Bekas Tambang di Kaltim, Total Korban jadi 34

Bocah SD Tewas Usai Tenggelam di Kolam Bekas Tambang di Kaltim, Total Korban jadi 34

Natasya Aprilia Dewi, bocah kelas IV SD di Samarinda, Kalimantan Timur, meninggal dunia setelah tenggelam di kolam bekas tambang batubara, di sekitar tempat tinggalnya di Palaran. Total korban tewas akibat tenggelam di kolam itu mencapai 34 orang.

Keterangan diperoleh merdeka.com, peristiwa itu terjadi Rabu (29/5), subuh menjelang pagi, usai santap sahur. Dewi bermain bersama temannya, di pinggir kolam bekas tambang batubara di Jalan Kebon Agung, Simpang Pasir, Palaran.

"Kejadiannya benar. Korban terpeleset, dan jatuh ke kolam," kata Kapolsek Palaran Kompol Raden Sigit Satrio Hutomo, dikonfirmasi merdeka.com, Rabu (29/5) malam.

Korban sempat ditolong setelah warga mendengar teriakannya. "Waktu ditolong warga, masih bernapas, dan dibawa ke rumah sakit. Tapi tidak tertolong lagi oleh medis dan meninggal," ujar Sigit.

Sebenarnya, warga sudah berniat menutup kolam tersebut. Namun niatan itu belum juga sempat dilakukan dan korban tenggelam malah bertambah.

"Jadi benar lokasi kejadian itu di kolam tambang, di Simpang Pasir, masih kawasan Palaran. Warga sempat mau menutup kolam bekas tambang batubara itu, tapi belum kesampaian," tambah Sigit menegaskan.

Sigit menambahkan, pihak sudah berkoordinasi dengan Polresta Samarinda untuk menyelidiki kepemilikan kolam bekas tambang batubara itu. "Kita selidiki, siapa pemiliknya, dan tambang siapa," tegas Sigit.

Dalam catatan merdeka.com, Natasya menjadi korban ke-34 anak meninggal di kolam bekas tambang. Korban ke 33 sebelumnya, terjadi April 2019 lalu, di Muara Kaman, Kutai Kartanegara.

Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Provinsi Kalimantan Timur, Pradarma Rupang, juga membenarkan peristiwa itu. "Benar. Tim kami masih di lapangan sekarang ini," kata Rupang singkat.

Luhut Diancam Mau Dibunuh: Emang Gampang Bunuh Orang

Luhut Diancam Mau Dibunuh: Emang Gampang Bunuh Orang

Luhut Diancam Mau Dibunuh: Emang Gampang Bunuh Orang

Aksi 21-22 Mei 2019 menyimpan skenario pembunuhan terhadap empat tokoh nasional dan satu pimpinan lembaga survei. Nama Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, disebut menjadi salah satu target yang akan dihabisi.

Meski demikian, Luhut tak mau ambil pusing. Menurutnya tak gampang membunuh seseorang.

"Emang gampang bunuh orang," ucap Luhut saat ditemui di kediamannya, di Jakarta, Kamis (30/5).

Dia juga menyesalkan ada yang mengancam Presiden, yang ingin membunuh dan semacamnya. "Itu yang saya sayangkan juga. Sebenarnya, kenapa sih mesti ancam-ancam," tutur Luhut.

Menurut dia, hal tersebut justru sangat tak elegan. Karena akan mudah diciduk oleh aparat keamanan.

"Kalau kita beda pendapat dalam satu demokrasi, bukan dengan cara kayak gitu, kan kampungan cara begitu dan pasti ketahuan," pungkasnya.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengungkap identitas empat tokoh yang menjadi target pembunuhan saat kerusuhan Jakarta. Tokoh-tokoh tersebut termasuk dari kalangan pejabat.

"Pak Wiranto (Menko Polhukam), Pak Luhut (Menko Kemaritiman), yang ketiga Kepala BIN (Budi Gunawan), keempat Pak Gories Mere," kata Tito di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Dia menyebut ada satu lagi yang menjadi target kejahatan tersebut. Namun dia enggan menyebut nama orang yang berasal dari tokoh lembaga survei.

"Yang survei saya enggak mau sebut," kata Tito.

Reporter: Putu Merta Surya Putra

Tiket Pesawat Tembus Rp 20 Jutaan Hasil Racikan Travel Agen

Tiket Pesawat Tembus Rp 20 Jutaan Hasil Racikan Travel Agen


Foto: Thinkstock

Pakar penerbangan Alvin Lie menyoroti harga tiket pesawat di agen travel online yang dijual di atas Rp 20 juta. Tiket tersebut dapat ditemukan untuk penerbangan kelas bisnis Bandung-Medan dan Jakarta-Makassar pada tanggal tertentu.

Alvin menjelaskan bahwa fenomena tersebut bukan disebabkan oleh si maskapai penerbangan, melainkan inisiatif dari agen travel yang merangkai rute penerbangan dengan transit hingga tiba di tujuan utama.

"Publik mengira rute putar-putar ini rangkaian airlines. Padahal ini inisiatif OTA (online travel agent), bukan airlines," katanya, Jakarta, Kamis (30/5/2019).

Dengan rute yang dirangkai oleh pihak agen travel online, sehingga mengharuskan penumpang transit beberapa kali. Otomatis harga menjadi lebih mahal. Ibarat kata penumpang membeli tiket untuk beberapa rute perjalanan.

Tapi yang perlu diingat, bukan pihak maskapai yang secara resmi memberlakukan rute tersebut.

"Yang merangkai rute transit tersebut adalah online travel agents, bukan maskapai. Hal ini yang membuat keruh pendapat publik. Otomatis harga jadi mahal karena rute menjadi mutar-mutar menempuh jarak yang secara signifikan lebih jauh. Tentu ongkos angkut juga naik signifikan," tambahnya.

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno juga berpandangan serupa bahwa pihak agen travel terkadang menawarkan rute lain dengan catatan mampir di bandara lain sebelum ke bandara tujuan utama.

"Pihak agen travel menawarkan rute yang lain, tapi singgah di beberapa bandara. Bagi yang jarang bepergian dengan pesawat udara, pasti terkaget-kaget," tambahnya.

Sebelumnya pada Rabu kemarin (29/5/2019) setelah menelusuri Traveloka, harga tiket pesawat untuk penerbangan 31 Mei dari Bandung ke Medan yang termurah adalah Rp 13.400.700 dan termahal Rp 21.920.800. Pesawat tersebut tercatat 2 kali transit yaitu Bandung-Bali, dan Bali-Jakarta. Dari Jakarta baru ke Medan.

Masih berdasarkan penelusuran, Kamis (30/5/2019), di Traveloka terlihat kelas bisnis Garuda Indonesia dari Jakarta ke Makassar yang transit di Jayapura. Harganya Rp 24.576.300 pada Sabtu 2 Juni mendatang. Memang, masih tersedia harga paling murah Rp 3.190.590. (das/das)

Wednesday, 29 May 2019

Dieksekusi, WN Inggris Penampar Staf Imigrasi: Saya Ingin Pulang

Dieksekusi, WN Inggris Penampar Staf Imigrasi: Saya Ingin Pulang

Dieksekusi, WN Inggris Penampar Staf Imigrasi: Saya Ingin Pulang

Warga Negara (WN) Inggris penampar staf Imigrasi Bali Auj-e Taqaddas dieksekusi ke Lapas Perempuan Kerobokan, Bali. Taqaddas minta pulang ke negaranya.

"Saya ingin pulang," kata Taqaddas saat akan masuk ke LP, Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Bali, Rabu (29/5/2019).

Sast keluar dari mobil tahanan Kejaksaan Negeri Badung Taqaddas terlihat lebih tenang. Dia tak terlihat emosional seperti saat persidangan berlangsung.

Saat masuk ke dalam pintu lapas pun dia tak banyak bicara. Dia juga menurut ajakan petugas dan pengacaranya untuk masuk melewati pintu berwarna abu-abu. 

Dari video yang diterima detikcom, Taqaddas terlihat membawa dua tentengan tas plastik warna putih. Dia menunggu barang-barangnya untuk melewati pemeriksaan X-Ray. 

Di video lainnya dia terlihat mulai berteriak. Taqaddas sedikit tenang ketika dihampiri pengacaranya. 

"Tidak, kamu gila?" kata Taqaddas ke petugas lapas sambil melotot.

Dari informasi yang diterima, Taqaddas menolak diminta berganti pakaian. Dia tidak mau mengganti dressnya dan memakai celana panjang.

Sebelumnya diberitakan, Taqaddas divonis 6 bulan karena terbukti bersalah menampar staf Imigrasi Bali. Taqaddas dinyatakan bersalah melanggar pasal 212 ayat 1 KUHP. Taqaddas lalu mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi (PT) Bali dan hasilnya tetap sama yaitu vonis 6 bulan penjara.

Usai Bunuh Istri, Suami di Gresik Sempat Cium Kening Korban

Usai Bunuh Istri, Suami di Gresik Sempat Cium Kening Korban


Usai Bunuh Istri, Suami di Gresik Sempat Cium Kening Korban

Tersangka Lutfi Dwi Hariyanto yang tega membunuh istrinya, Fisa Wuri Hermandani, mengaku sempat ingin bunuh diri setelah tahu korban tidak bernyawa. Namun niatan tersebut diurungkan lantaran mengetahui kedua anaknya menangis.

Hal itu disampaikan tersangka setelah selesai memperagakan 14 adegan dalam rekonstruksi di Perumahan Pesona Bukit Tanjung RT 18 RW 03 Blok E No. 38 Desa Tanjungan, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik.

"Kalau istri dan saya meninggal, terus anak saya ikut siapa," kata Lutfi usai rekonstruksi, Rabu (29/5).

Dia mengatakan, setelah mengetahui istrinya tidak berdaya, dia masih sempat mencium keningnya sambil menyampaikan permintaan maaf. "Saya meminta maaf atas kesalahan yang telah saya lakukan," imbuh dia.

Atas perbuatan itu, Lutfi mengaku menyesal telah membunuh pendamping hidupnya. Dia akan menebus semua kesalahan yang telah dilakukan. "Untuk menebus kesalahan saya menyerahkan diri ke polisi," katanya.

Kanit Reskrim Polsek Driyorejo Ipda Joko Suprianto menyampaikan, ada 14 adegan yang diperagakan tersangka. Selama rekonstruksi tidak ada kendala. "Tersangka kooperatif," kata Joko.

Sebelumnya, pembunuhan itu terjadi pada Minggu (26/5) siang. Namun petugas baru mengetahui malam hari saat adik korban melapor. Di hari itu juga tersangka menyerahkan diri ke Mapolsek Driyorejo didampingi kerabatnya.

Motif pembunuhan diduga masalah asmara. Ada orang ketiga dalam rumah tangga mereka. Tersangka diduga mempunyai wanita idaman lain (WIL). Pasalnya, korban sempat mengetahui tersangka melakukan video call dengan perempuan lain.

Pemudik Pusing! Harga Tiket Pesawat Bandung-Medan Tembus Rp 21 Juta!

Pemudik Pusing! Harga Tiket Pesawat Bandung-Medan Tembus Rp 21 Juta!

Foto: Ilustrasi pesawat (iStock)

Harga tiket pesawat mahal jelang lebaran bikin pemudik pusing untuk pulang ke kampung halaman. Apalagi semakin dekat dengan lebaran harga tiket yang tersedia tak masuk akal. 

Berdasarkan penelusuran detikFinance, Rabu (29/5/2019) di agen penjualan online Traveloka, harga tiket pesawat untuk keberangkatan musim mudik sudah terlampau tinggi. Ambil contoh untuk penerbangan 31 Mei rute Jakarta-Medan yang paling murah adalah Rp 3.747.000 untuk kelas ekonomi dengan maskapai Lion Air dan harus transit di Kuala Lumpur untuk ganti maskapai Batik Air.

Untuk penerbangan dengan kelas ekonomi tinggal tersisa itu saja. Pilihan lainnya adalah kelas bisnis. Ini pun harganya lebih mahal lagi yaitu Rp 9.943.500 untuk maskapai Garuda Indonesia.

Salah satu pemudik pun mengurungkan niatnya untuk mudik ke Medan lantaran harga tiket pesawat tidak masuk akal. Hal itu diungkapkan oleh Nita, salah seorang karyawan swasta.

"Mending ke luar negeri aja kalau harga segitu," katanya, Jakarta, Rabu (29/5/2019).

Jika terbang dari Bandung ke Medan, pun lebih bikin pusing lagi pasalnya sudah tidak tersisa kelas ekonomi. Mau tidak mau pemudik harus memilih kelas bisnis Garuda Indonesia dengan harga termurah Rp 13.400.700 dan termahal Rp 21.920.800. Itu pun harus transit kali dengan total waktu tempuh 11 jam hingga 15 jam 55 menit. 

Pemudik Pusing, Harga Tiket Pesawat JKT-Medan Tembus Rp 21 Juta!


Monday, 27 May 2019

Nekat Mangkal di Bulan Puasa, 16 PSK Diciduk Satpol PP Cianjur

Nekat Mangkal di Bulan Puasa, 16 PSK Diciduk Satpol PP Cianjur

Nekat Mangkal di Bulan Puasa, 16 PSK Diciduk Satpol PP Cianjur

Sedikitnya 16 perempuan pekerja seks komersial (PSK) terjaring operasi praja wibawa (OPW) yang digelar Satpol PP Jawa Barat dan Cianjur serta polisi militer di beberapa tempat di Cianjur, termasuk di warung remang-remang Waduk Jangari.

Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Daerah, Ketertiban Umum, dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP Cianjur Robi Erlangga mengatakan, kegiatan rutin itu bertujuan menegakkan Peraturan Daerah Cianjur Nomor 21 Tahun 2000 tentang Larangan Pelacuran serta Perda No. 13/2013 tentang Pengendalian dan Penegakan Penyakit Masyarakat.

"Kami bersama Satpol PP Provinsi Jabar berhasil mengamankan 16 perempuan terduga PSK di beberapa lokasi, seperti hotel kelas melati, warung remang-remang, dan kios berkedok di Jalur Cipanas-Puncak," katanya, Minggu (26/5). Dikutip dari Antara.

Kegiatan yang digelar serentak se-Jabar itu, sebagai upaya menciptakan keamanan dan kenyamanan umat selama menjalankan ibadah puasa agar tidak terganggu dengan penyakit masyarakat. Selain itu, membuat efek jera bagi pelaku yang tetap mangkal pada bulan puasa.

Setelah dilakukan pemeriksaan dan mendapat keterangan dari para perempuan tersebut, lanjut dia, akan dikirim ke panti rehabilitasi di Sukabumi untuk mendapatkan pembinaan dan pelatihan agar tidak lagi kembali ke jalan.

"Hasil keterangan mereka yang menentukan siapa saja dari 16 orang yang akan dikirim ke panti rehabilitasi. Sebagian besar saat digeledah barang bawaanya ditemukan kondom," katanya.

Sebelum dikirim ke panti rehabilitasi, belasan PSK tersebut akan ditampung di rumah singgah Dinsos Cianjur guna mendapatkan pembinaan dan pendataan ulang. 

Modus Jadikan Pacar, A Tipu Tiga Wanita Rugi Puluhan Juta Rupiah

Modus Jadikan Pacar, A Tipu Tiga Wanita Rugi Puluhan Juta Rupiah

Modus Jadikan Pacar, A Tipu Tiga Wanita Rugi Puluhan Juta Rupiah

Satreskrim Polres Serang Kota menangkap seorang pria asal Pandeglang berinisial A (30) atas kasus penipuan terhadap tiga wanita. Modusnya dengan menjadikan wanita-wanita tersebut jadi pacar untuk menguras hartanya.

"Kita tangkap seorang pria berinisial A yang telah menipu wanita yang merupakan pacar," kata Kapolres Serang Kota, AKBP Firman Affandi, Senin (27/5).

Korban WD (23) dan MU (21), keduanya merupakan warga Jakarta. Pelaku mengeruk materi hingga Rp50 juta dan harta lainnya berupa motor, laptop, handphone, perhiasan dan camera.

Korban ketiga wanita berinisial AN (19) asal Serang. A berjanji akan menikahi AN bahkan telah melakukan foto prewedding. AN beserta keluarganya, setidaknya telah keluar uang Rp17 juta yang di akui untuk membiayai rencana pernikahan palsu tersebut.

"Kita menangkap pelaku penipuan yang bermoduskan korbannya akan diajak nikah, pelaku ditangkap di kos-kosan daerah pasar Taman Sari, Kota Serang," katanya.

Aksi pria asal Pandeglang ini terungkap setelah kedua pacarnya berinisial WD dan MU warga Jakarta melapor ke Mapolsek Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

"Saat ini pelaku sedang diamankan di Reskrim (Polresta Serang) dan menunggu dari polsek Cempaka Putih untuk dibawa agar ditindak, karena pelaku merupakan DPO polsek Cempaka Putih," katanya. 

Polisi Tangkap Driver Ojek Online Provokasi Lempar Kotoran Manusia ke Panser

Polisi Tangkap Driver Ojek Online Provokasi Lempar Kotoran Manusia ke Panser

Polisi Tangkap Driver Ojek Online Provokasi Lempar Kotoran Manusia ke Panser

Jajaran Reskrim Polres Metro Jakarta Barat menangkap pria berjaket driver ojek online yang diduga sebagai provokator dalam aksi 22 Mei lalu. Pria yang belum diketahui namanya ini merekam dirinya saat mengajak massa untuk menyerang panser dengan kotoran manusia. Video tersebut viral di dunia maya.

"Itu sudah ditangkap oleh Polres Jakarta Barat ya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono saat dikonfirmasi, Senin (27/5).

Dalam penangkapan itu, Argo tak menjelaskan secara detail. Menurutnya, kasus ini telah ditandatangani oleh Polres Metro Jakarta Barat.

"Langsung ke Polres Jakarta Barat ya," kata Argo.

Video tersebut disebut-sebut diambil di Flyover Slipi, Jakarta Barat. Dalam video tampak pria itu mengenakan jaket ojek online dan berhelm. Dia mengajak massa menggunakan kotoran manusia untuk melawan aparat keamanan.

Sunday, 26 May 2019

Kisah Sedih dari Malang, Pria Meninggal Dunia di Atas Pusara Anak & Istri

Kisah Sedih dari Malang, Pria Meninggal Dunia di Atas Pusara Anak & Istri

Kisah Sedih dari Malang, Pria Meninggal Dunia di Atas Pusara Anak & Istri

Tubuh Rokim (70) ditemukan sudah dalam kondisi meninggal dunia di makam istri dan anak. Pria pensiunan TNI AU itu duduk di makam sang istri, sementara kepalanya tertempel di pusara anaknya TPU Dusun Mbiru, Desa Gunungrejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Jasad korban diketahui, Sabtu (25/5) sekitar pukul 15.00 oleh warga yang sedang melintas di lokasi. Korban sendiri sedang mengecat nisan yang memang kerap dilakukan warga masyarakat setiap Ramadan.

"Saksi melihat korban dalam posisi seperti orang beristirahat, menundukkan kepalanya ke nisan yang sedang dicat," kata AKP Ainun Djariah, Kasubag Humas Polres Malang, Minggu (26/5).

Kata saksi, korban sekitar pukul 08.00 sudah beraktifitas di lokasi mengecat makam istri dan anaknya. Korban diketahui dalam posisi menundukkan kepala ke nisan sekitar pukul 9.30.

"Namun saat saksi kembali melewati jalan tersebut sekitar pukul 14.30 melihat korban posisinya masih seperti semula," terangnya.

Karena itu saksi menaruh kecurigaan dan langsung mendatangi korban. Ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dan selanjutnya langsung memanggil warga desa sekitar makam.

Setelah dilakukan olah TKP dan pengecekan oleh Bidan Desa tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.

Berdasarkan keterangan keluarga, korban dalam kondisi shock akibat anak perempuannya, Etik Priastuti pada awal Mei lalu meninggal dunia. Korban juga mempunyai riwayat penyakit jantung dan komplikasi.

"Diduga penyakit yang diderita korban kambuh pada saat mengecat batu nisan anak perempuan," katanya.

Polisi dalam kejadian tersebut menemukan barang bukti berupa cat warna hitam ukuran kaleng kecil beserta kuas lukis kecil. Serta pakaian berupa kaos warna hijau yang dikenakan korban.

Ibu yang Suruh Anaknya Transaksi Sabu Dibekuk saat Sembunyi di Rumah Keluarga

Ibu yang Suruh Anaknya Transaksi Sabu Dibekuk saat Sembunyi di Rumah Keluarga

Ibu yang Suruh Anaknya Transaksi Sabu Dibekuk saat Sembunyi di Rumah Keluarga

Setelah buron sepekan, Tetty Indah Sari (32), warga Kabupaten Gowa yang menyuruh putrinya, Nd (14), transaksi 1 kilogram sabu akhirnya ditangkap, Jumat (24/5). Penangkapan dilakukan tim Resmob Ditreskrimum Polda Sulsel.

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Polisi Dicky Sondani mengatakan, perempuan yang juga tersangka kepemilikan paket 1 kilogram sabu diringkus di Kabupaten Toraja Utara, berjarak sekitar 300 kilometer dari Kota Makassar.

Tetty diringkus di rumah kerabat suami perempuan bernama Ayu di Desa Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, tempat persembunyiannya. Sebelum ke Toraja, Tetty sempat singgah bersembunyi di Kabupaten Pinrang selama beberapa hari.

"Dalam keterangan sementara tersangka, diakui paket diduga sabu 1 kilogram dari Jakarta yang dijemput putrinya itu benar ditujukan untuk dirinya dan menyuruh putrinya, remaja Nd untuk mengambilnya di depan mal di Jalan AP Pettarani, Makassar dari seorang petugas atau kurir jasa pengiriman," kata Dicky Sondani, Minggu (26/5).

Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Sulsel, Kompol Suprianto yang dikonfimasi menambahkan, untuk proses hukum selanjutnya, tersangka diserahkan ke Direktorat Reserse Narkoba Polda Sulsel.

"Tersangka, barang bukti dan data telah kita serahkan. Selanjutnya, penyidik reserse narkoba tentu akan menindaklanjuti orang-orang yang berperan dalam upaya pelarian tersangka ini guna pengembangan kasus, apakah ada keterkaitan antarmereka dan tersangka atau tidak," lanjut Suprianto.

Dikira Geng Motor, Remaja di Solo Tewas Dilempar Batu usai Pesta Ulang Tahun

Dikira Geng Motor, Remaja di Solo Tewas Dilempar Batu usai Pesta Ulang Tahun

Dikira Geng Motor, Remaja di Solo Tewas Dilempar Batu usai Pesta Ulang Tahun

HAS (18) menjadi korban penganiayaan hingga meninggal dunia di Jalan Gatot Subroto Kratonan, Serengan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (26/5). Polresta Surakarta hingga kini masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan saksi.

Kapolsek Serengan Kompol Giyono menuturkan, korban merupakan warga Bendo RT 16 RW 7, Pandaan, Wonosari, Klaten.

"Kami memeriksa dua saksi pertama teman korban dan seorang pedagang yang melihat di sekitar kejadian, dan memeriksa alat CCTV di dekat lokasi kejadian," kata Giyono kepada wartawan.

Menurut Giyono, kasus penganiayaan tersebut terjadi sekitar pukul 01.45 WIB. Polisi masih meminta keterangan saksi yang melihat langsung di lokasi kejadian, tepatnya di depan dealer Yamaha SBR Jalan Gatot Subroto Serengan Solo.

"Korban penganiayaan meninggal dunia setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Kustati Solo," lanjut Giyono.

Giyono mengatakan kronologi peristiwa penganiayaan berawal dari korban bersama rombongan selesai menghadiri acara ulang tahun seorang temannya.

Korban bersama teman-temannya kemudian pulang dari acara, dan saat perjalanan melintas di Jalan Gotot Subroto Kratonan dihadang oleh kelompok orang tidak dikenal.

Rombongan korban ini dianggap kelompok geng motor, hingga akhirnya terjadi cekcok antara korban dengan pelaku. Setelah itu, sekitar enam pelaku pergi ke arah selatan, dan disusul rombongan korban.

Namun pelaku setelah itu memutar arah, dan saat berpapasan dengan rombongan korban melempar batu dan mengenai dada korban hingga terjatuh dari sepeda motor. Korban kemudian dibawa ke RS Kustati dan akhirnya meninggal dunia.

"Kami setelah melakukan pemeriksaan di lokasi kejadian perkara, dan mendalami dengan meminta keterangan saksi-saksi. Kami berharap kasus ini segera terungkap," terang Giyono.

Menurut dia, korban saat mengendarai sepeda motor berada paling depan bersama rombongan teman-temannya, sedangkan rombongan pelaku ada enam orang melempar batu dua kali. Batu pertama mengenai temannya dan kedua mengenai dada.

Saturday, 25 May 2019

Bongkar Prostitusi Online di Garut, Polisi Amankan 3 Muncikari dan 7 PSK

Bongkar Prostitusi Online di Garut, Polisi Amankan 3 Muncikari dan 7 PSK

Bongkar Prostitusi Online di Garut, Polisi Amankan 3 Muncikari dan 7 PSK

Satuan Reserse dan Kriminal Polres Garut melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak dan Resmob membongkar jaringan prostitusi online di Kabupaten Garut. Sedikitnya 3 orang muncikari dan 7 PSK diamankan dalam kegiatan operasi pekat di bulan Ramadan.

Kapolres Garut, AKBP Budi Satria Wiguna menyebut terbongkarnya jaringan prostitusi online tersebut berawal dari informasi masyarakat. Polisi bergerak cepat menggerebek salah satu penginapan di kawasan objek wisata Cipanas, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut.

"Penggerebekan dilakukan Jumat (24/5) malam. Di sana kita mengamankan sejumlah PSK dan muncikari yang diduga terlibat dalam jaringan prostitusi online ini," kata Budi saat dikonfirmasi, Sabtu (25/5) dini hari.

Di lokasi penggerebekan, polisi mengamankan sejumlah barang bukti yang berkaitan dengan kegiatan prostitusi online. Diantaranya adalah buku tabungan, pakaian dalam dan alat kontrasepsi.

Budi menjelaskan, kegiatan prostitusi online ini diketahui dijalankan melalui salah satu aplikasi online. "Dari informasi yang kita terima, omzet kegiatan prostitusi online ini mencapai jutaan rupiah. Kita terus melakukan pendalaman," ungkapnya.

Saat ini para muncikari, PSK, termasuk pengguna jasanya sudah berada di Mapolres Garut. Pihaknya terus memeriksa untuk melakukan pengembangan kasus tersebut. 

Tepergok Beli Makanan Pakai Uang Palsu, Ari Wibowo Dibekuk Polisi

Tepergok Beli Makanan Pakai Uang Palsu, Ari Wibowo Dibekuk Polisi

Tepergok Beli Makanan Pakai Uang Palsu, Ari Wibowo Dibekuk Polisi

Pengedar uang palsu (upal) lintas kota, Ari Wibowo diringkus oleh Ke polisian Sektor Kertek. Dia sempat membuang barang bukti, uang palsu sebanyak Rp 32 Juta yang disimpan di tas kresek ke sungai. Saat itu dia tengah berupaya melarikan diri dikejar-kejar oleh warga serta polisi.

Terbongkarnya pengedar upal tersebut berawal dari kecurigaan salah satu pedagang Pasar Pagi Kertek, Kabupaten Wonosobo atas temuan uang palsu pecahan Rp 50 ribu. Diketahui kemudian, modus tersangka mengedarkan upal dengan cara mengelabui pedagang di pasar tradisional. Uang palsu digunakan untuk membeli dalam jumlah kecil agar mendapatkan uang kembalian dari pedagang berupa uang rupiah asli.

Dari hasil pemeriksaan terhadap pelaku, Ari Wibowo didapati menyimpan uang sekitar Rp 32.750.000 yang diduga upal. Rincian pecahan, lembaran senilai seratus ribu rupiah sebanyak 194 lembar atau Rp 19.400.000 dan pecahan lima puluh ribuan sebanyak 267 lembar atau senilai Rp 13.350.000.

Kanit Reskrim Polsek Kertek, Ipda Slamet Riyanto, menjelaskan kronologis penangkapan pelaku bermula saat seorang pedagang di Pasar Pagi Kertek, Wahid kedatangan pembeli yang ingin membeli jajanan di lapaknya seharga Rp 7.000 dan dibayar dengan menggunakan uang pecahan Rp 50,000 pada Senin (20/5). Namun setelah dicek oleh Wahid ternyata uang tersebut diduga palsu.

Wahid yang merasa dikelabui berusaha untuk menangkap pembeli yang menggunakan uang palsu tersebut. Wahid lalu mengejar pelaku yang melarikan diri ke arah barat menuju Kampung Campursari, Kelurahan Kertek. Aksi kejar-kejaran baru berhenti di Kompleks Masjid Al Jihad Kertek ketika salah satu anggota Polsek Kertek berpakaian preman, Bripka Ikhsanudin berhasil mengamankan pelaku.

"Saat akan digeledah pelaku melakukan perlawanan dengan melempar tas kresek hijau yang dibawanya di dalam tas warna cokelat ke sungai yang berada di samping masjid," kata Slamet, Sabtu (25/5).

Setelah diamankan, polisi menggeledah tas warga Kabupaten Purworejo itu dan mendapati uang palsu senilai puluhan juta. Dari hasil pemeriksaan awal, tersangka mengaku mendapatkan uang dari seorang warga Magelang yang berada di Solo.

Dia dijerat pasal 36 ayat 2 dan 3 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2011 tentang mata uang dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan denda 50 Milyar.

Kapolsek Kertek, AKP Sigit Prastyanto mengajak masyarakat untuk lebih mewaspadai peredaran uang palsu, terutama jelang Hari Raya Idul Fitri. Pihaknya juga sudah memerintahkan Kanit Binmas dan Bhabinkamtibmas untuk terjun langsung dan terus mengingatkan masyarakat akan maraknya peredaran uang palsu tersebut.

"Barang bukti uang palsu yang diedarkan mempunyai kualitas yang cukup baik, sehingga kami minta masyarakat untuk lebih berhati-hati," pungkas AKP Sigit.

FPI Ajukan Penangguhan Penahanan Tersangka Perusuh Aksi 22 Mei

FPI Ajukan Penangguhan Penahanan Tersangka Perusuh Aksi 22 Mei

FPI Ajukan Penangguhan Penahanan Tersangka Perusuh Aksi 22 Mei

Front Pembela Islam (FPI) mengajukan permohonan penangguhan penahanan terhadap warga yang diduga tidak terlibat kerusuhan saat aksi 22 Mei di Jakarta. Permohonan tersebut diajukan ke Polda Metro Jaya.

"Jadi kami mengajukan permohonan untuk penangguhan penahanan terhadap siapapun. Tidak hanya dari teman-teman FPI, dari masyarakat biasa atau dari manapun yang tidak terlibat atau hanya ikut-ikutan atau hanya terbawa secara tidak langsung kepada kerusuhan yang ada di Bawaslu maupun yang ada di Petamburan," ujar Ketua Bantuan Hukum FPI Sugito Atmo Prawiro, di Polda Metro Jaya, Jalan Jend Sudirman, Senayan, Jakarta, Sabtu (25/5/2019).

Sejak Kamis (23/5), FPI telah meminta penangguhan penahanan terhadap 22 orang. Orang-orang yang dilepaskan tersebut tidak hanya anggota FPI, namun juga masyarakat umum yang terbukti tidak terlibat kerusuhan.

"Tadi pagi ada 1 (orang) yang sudah ditangguhkan pada siang ini kemungkinan ada 10 (orang) yang hanya ikut-ikutan," ujar Sugito.

"Kalau yang dari kami (total) sekitar 22 (orang ditangguhkan)," imbuhnya.

Sugito mengatakan 22 orang yang ditangguhkan penahanan berasal dari berbagai daerah. Selain dari Jakarta, ada massa yang berasal dari Depok dan Banten.

Sugito mengakui pihaknya tidak mempunyai bukti apapun terkait keterlibatan warga yang ditahan polisi. FPI masih mencari keterangan warga yang ditahan. 

"Kita masih koordinasi dan ngecek kepada yang bersangkutan. Kita kan nggak punya bukti apapun karena yang terjadi malam itukan sangat sporadis. Saya hanya bisa ngecek langsung kepada yang bersangkutan lewat keterangan dan interaksi di antara mereka," ujar Sugito.

Sugito mengimbau bagi masyarakat yang kehilangan salah satu anggota keluarganya terkait aksi 22 Mei agar melapor ke FPI. Warga dapat melapor ke posko bantuan FPI di Petamburan, Jakarta Barat. Dia mengatakan sudah ada 48 orang yang melapor ke Posko FPI.

"Kami menginginkan kepada warga masyarakat sekitar Petamburan, Tanah Abang atau di sekitar Bawaslu kalau ada keluarganya atau siapapun yang tidak ditemukan sampai sekarang ini bisa mengajukan atau menginformasikan ke posko bantuan FPI yang ada di Petamburan. Karena kan sekarang banyak hoax jadi takutnya bisa dimanfaatkan pihak-pihak lain," ujar Sugito.

Wednesday, 22 May 2019

Bermula Kenal di FB, Wanita di Bali Diperkosa Pemuda di Sebuah Indekos

Bermula Kenal di FB, Wanita di Bali Diperkosa Pemuda di Sebuah Indekos

Bermula Kenal di FB, Wanita di Bali Diperkosa Pemuda di Sebuah Indekos

Polisi menangkap seorang pemuda Dedy Wahyu Al Rahman (18) asal Banyuwangi, Jawa Timur. Dedy ditangkap atas tuduhan pemerkosaan.

Dedy ditangkap di rumah orangtuanya di Blimbing, Malang, Jawa Timur, pada Senin (20/5) pukul 19.00 Wita. Sebelumnya, dia coba melarikan diri setelah memerkosa korban berinisial DPT (18).

"Kita bergerak cepat, sehingga pelaku berhasil diamankan di Malang Jawa Timur," kata Wakapolresta Denpasar AKBP Benny Pramono di Mapolresta Denpasar, Rabu (22/5).

Pemerkosaan bermula saat keduanya saling berkenalan di media sosial Facebook pada Sabtu (11/5) lalu. Setelah itu, korban dan pelaku saling berkirim pesan lewat messeger dan beberapa kali melakukan video call melalui whatsApp.


Selanjutnya, pada Rabu (15/5) pelaku mengajak korban untuk bertemu dan mengancam jika tidak mau. Saking takutnya, korban mendatangi lokasi mereka janjian ketemu di pertigaan dekat tempat tinggal korban pukul 19.30 Wita.

Setelah bertemu, pelaku mengajak korban jalan-jalan dilanjutkan ke sebuah penginapan Pondok Arta Jalan Mertasari nomor 919, Sanur Denpasar Selatan, dengan alasan mampir ke indekos teman pelaku.

Setibanya di penginapan, pelaku berbicara dengan seseorang, sementara korban menunggu di parkiran. Setelah selesai berbicara korban diajak masuk ke dalam kamar oleh pelaku dan kemudian kamar di kunci.

Di dalam kamar, pelaku memukul dan memperkosa korban saat dia hendak berontak dengan berteriak. Setelah diperkosa korban di antar kembali ke tempat pertama bertemu dengan pelaku.

"Modusnya, kenalan lewat Facebook dan terus chatting-chatting, video call dan diajak ketemu. Saat ketemu diajak ke penginapan dan korban selanjutnya diacam dan dicekek lehernya dan terus dilakukan pemerkosaan," jelas dia.

Saat diperiksa, pelaku mengaku dari salah ormas terbesar di Bali untuk menakuti korban

"Pelaku dan korban sudah kenalan sekitar satu bulanan. Pelaku juga mengaku anggota Ormas. Pelaku ini langsung mengacam korban begitu masuk dicekek dan memenuhi hasratnya. Setelah dapat (memerkosa) korban diantarkan lagi ke indekosnya," jelasnya.

Sebagai barang bukti, satu buah baju kaos warna putih, satu buah celana pendek kain warna coklat, satu buah baju rompi warna biru, satu singlet warna hitam, satu BH warna merah, satu celana panjang jins biru dan satu celana dalam warna orange.

"Kita kenakan Pasal 285 KUHP atau Pasal 289 KUHP, tentang tindak pidana dengan kekerasan memaksa perempuan untuk bersetubuh dengan ancaman pidana 12 tahun penjara," ujarnya.

Pelaku Pemerkosaan Ditangkap saat Mengintip Orang Mandi

Pelaku Pemerkosaan Ditangkap saat Mengintip Orang Mandi

Pelaku Pemerkosaan Ditangkap saat Mengintip Orang Mandi

Seorang warga Padang Laweh Kapa, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar), W (20) yang diduga melakukan pemerkosaan terhadap E (31) diamuk massa. W pun dirawat di rumah sakit terdekat.

"Diduga pelaku ketahuan dan mengaku telah memperkosa, sehingga massa mengamuk dan memukul pelaku hingga mendapat luka pada sejumlah bagian tubuhnya," kata Kepala Satuan Reskrim Polres Pasaman Barat AKP Afrides Roema, seperti dilansir Antara, Kamis (23/5).

Ia mengatakan peristiwa itu berawal pada Rabu, sekitar pukul 10.30 WIB telah tertangkap pelaku diduga melakukan perkosaan pada Jumat (17/5) di kebun merica milik Salam, di Jorong Sungai Talang Nagari Koto Baru, Kecamatan Luhak Nan Duo.

Pelaku tertangkap oleh masyarakat ketika sedang mengintip orang sedang mandi dan ketahuan oleh seorang anak. Kemudian anak tersebut melaporkan pada warga sekitar. Warga kemudian melakukan penangkapan terhadap pelaku.

"Setelah itu, pelaku dihadapkan kepada korban. Korban mengaku memang benar W yang melakukannya," ujarnya pula.

Setelah mendengar pengakuan korban, maka timbul emosi warga sehingga marah terhadap pelaku. Akibatnya korban mengalami luka dan dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah Jambak untuk mendapatkan perawatan intensif.

"Korban juga telah melaporkan perbuatan pelaku dengan laporan polisi LP/237/ V/ 2019/ spkt-res pasbar pada 17 Mei 2019 lalu," katanya lagi.

Terhadap perbuatannya, pelaku dikenai pasal 285 KUHP dengan ancaman hukumannya maksimal 12 tahun penjara.

"Kita juga tegaskan aparat tidak ada melakukan penembakan terhadap pelaku seperti yang beredar di media sosial. Tetapi massa yang mengamuk ke pelaku karena emosional," ujarnya pula.

7 Warga Disambar Petir, 4 Meninggal Dunia

7 Warga Disambar Petir, 4 Meninggal Dunia

7 Warga Disambar Petir, 4 Meninggal Dunia

Tujuh warga Simalungun, Sumut, disambar petir. Empat di antaranya meninggal dunia.

Berdasarkan informasi dihimpun, Kamis (23/5), sambaran petir terjadi di perladangan warga di Desa atau Nagori Hutaraja, Kecamatan Purba, Simalungun, Selasa (21/5) sore. Ketujuh petani itu tersambar petir saat berteduh di salah gubuk di ladang itu.

Tujuh orang itu tersambar petir diketahui setelah salah seorang anak korban berupaya mencari bantuan ke permukiman. Setelah mendapat kabar, warga langsung berupaya memberikan pertolongan.

"Orang kampung berbondong-bondong menyelamatkan dengan cara ditanam hingga leher tinggal kepala," kata Ramahon Damanik, Pangulu Nagori (Kepala Desa) Hutaraja.

Meski warga telah berupaya menanam korban dan membawa ke rumah sakit, namun empat orang tidak dapat diselamatkan. Sementara tiga lainnya selamat, dan kondisinya dikabarkan telah membaik.

Empat orang yang meninggal dunia masing-masing: Herbin Sirait (50) dan Hasudungan Sirait (20), Prisman Purba (18), dan Rameiyana Damanik (15). Mereka rencananya dimakamkan petang ini.

Sementara Camat Purba, Lince Hotmaida Simamora mengimbau agar warga lebih berhati-hati saat ke ladang, terutama di tengah cuaca ekstrem belakangan ini.

"Saya mengimbau warga Nagori Hutaraja untuk tidak berlama-lama di ladang. Kalau sudah hujan jangan tunggu-tunggu lagi, supaya jangan terulang kejadian menyedihkan di Nagori Hutaraja ini," imbaunya.

Tuesday, 21 May 2019

Seorang Petani di Musi Banyuasin Ditemukan Tewas dengan 11 Luka Tembak

Seorang Petani di Musi Banyuasin Ditemukan Tewas dengan 11 Luka Tembak

Seorang Petani di Musi Banyuasin Ditemukan Tewas dengan 11 Luka Tembak

Seorang petani, Hardo Suwondo, ditemukan tewas dengan luka tembak sebelas lubang. Dugaan sementara, korban sengaja dibunuh seseorang.

Korban ditemukan tergeletak di pinggir jalan perkebunan sawit tak jauh dari kampungnya di Desa Sinar Tungkal, Kecamatan Tungkal Jaya, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, Senin (20/5). Di TKP, masih ada barang-barang milik korban, seperti sepeda motor, tas berisi pahat, ponsel dan tempat air minum.

Kasatreskrim Polres Musi Banyuasin AKP Delly Haris mengungkapkan, dari hasil pemeriksaan visum luar, ada sebelas lubang luka tembakan di tubuh korban, terutama di bagian dada.

Dugaan kuat, senjata yang digunakan merupakan rakitan jenis kecepek karena mengluarkan tembakan tak beraturan.

"Ya benar, petani ditemukan tewas tertembak, ada sebelas lubang karena kemungkinan pakai kecepek," ungkap Delly, Selasa (21/5).

Menurut dia, kasus ini masih dalam penyelidikan. Untuk sementara, kasus ini diduga murni pembunuhan karena barang-barang korban masih berada di TKP. Hanya saja, diperlukan keterangan keluarga untuk mengetahui perliaku korban sebelum.

"Dugaannya seperti itu, ya pembunuhan, tapi masih lidik karena apa atau ada motif lain," ujarnya.

KPU Ingatkan Keadilan Pemilu Tidak Bisa Diselesaikan dengan Aksi Jalanan

KPU Ingatkan Keadilan Pemilu Tidak Bisa Diselesaikan dengan Aksi Jalanan

KPU Ingatkan Keadilan Pemilu Tidak Bisa Diselesaikan dengan Aksi Jalanan

Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengimbau kepada para demonstran untuk menghormati keputusan dan menjaga situasi agar tetap damai. Komisioner KPU Viryan Aziz mengingatkan, jika demonstran tidak puas dengan hasil Pemilu, bisa menyelesaikan melalui jalur hukum di Mahkamah Konstituti.

"Sebenarnya keadilan dalam pemilu dalam kerangka negara demokrasi yang salah satunya bermuara pada aspek hukum itu melalui MK," kata Viryan di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Rabu (22/5).

Dia menjelaskan publik seharusnya menyerahkan seluruh proses pada Mahkamah Konstitusi untuk mendapatkan keadilan pemilu. Sebab, keadilan tidak akan diselesaikan lewat aksi-aksi di jalan.

"Jadi mendapatkan keadilan dalam pemilu atau keadilan dalam demokrasi itu tidak akan selesai lewat aksi-aksi jalanan. Hanya bisa selesai melalui mekanisme hukum dan itu ada di MK," lanjut Viryan.

"Pada konteks itulah kami sehingga apresiasi dan menghormati langkah-langkah yang diambil seluruh peserta pemilu yang menduga, yang merasa, yang melihat, yang memiliki bukti bahwa dalam proses pemungutan serta penghitungan suara, serta rekap, terdapat dugaan-dugaan kecurangan," tambah Viryan.

Tiba di Kertanegara, Prabowo Didampingi BPN Bungkam

Tiba di Kertanegara, Prabowo Didampingi BPN Bungkam

Tiba di Kertanegara, Prabowo Didampingi BPN Bungkam

Calon Presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto tiba di Kertanegara pukul 11.13. Rombongan mobil berkelir putih berplat akhir PSD dan GRD langsung masuk ke dalam gerbang rumah Kertanegara tanpa sepatah kata.

Pantauan di lokasi saat ini, belum tampak konsentrasi massa yang masih berkumpul. Hanya saja secara parsial satu demi dari emreka tampak berkerumunan di sudut sekitar rumah Kertanegara.

Di sisi lain, Tim Media dan Komunikasi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga hingga berita ini diturunkan tidak menjawab konfirmasi seputar agenda harian kedua pasang calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 ini.

Padahal, setiap harinya, Tim Media BPN selalu memberikan jadwal keduanya, meski pun diketahui internal.

Karenanya, belum diketahui apakah Prabowo dan Sandiaga akan ikut dalam aksi massa yang rencananya di helat di Kantor KPU RI dan Bawaslu RI.

Aturan Polri untuk Massa Aksi 22 Mei

Aturan Polri untuk Massa Aksi 22 Mei

Aturan Polri untuk Massa Aksi 22 Mei

Polri mengimbau massa aksi 22 Mei dapat memahami adanya batas toleransi kegiatan unjuk rasa. Dalam kondisi bulan Ramadan, salat tarawih menjadi patokan.

"Jadi dari informasi terakhir yang saya dapat, bahwa batasan akhir toleransi yang bisa diberikan pada massa itu salat tarawih. Usai salat tarawih dimohon untuk tidak mengganggu," tutur Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (21/5).

Massa aksi harus ingat sejumlah poin seperti terkait hak dan kebebasan masyarakat lain, tidak boleh mengganggu keamanan dan ketertiban, dan mesti menaati perundang-undangan yang berlaku.

"Keempat, juga harus taat pada norma moral yang berlaku di masyarakat. Kelima, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," jelas dia.

Jika aturan tersebut tidak diperdulikan, maka sesuai dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 Pasal 15 bahwa aparat Polri dapat membubarkan kerumunan masyarakat tersebut. Artinya, tidak ada agenda menginap di lokasi.

"Ya enggak boleh. Ditegaskan tidak boleh (menginap). Silakan kembali, kalau mau menjalankan ibadah lanjutan, silakan gunakan masjid dan sarana ibadah yang tersedia. Maksimalnya, selesai salat tarawih semua harus kembali. Itu toleransi yang diberikan aparat," Dedi menandaskan.

Prabowo Tolak Hasil Pilpres, Jokowi Harap Tempuh Proses Hukum ke MK

Prabowo Tolak Hasil Pilpres, Jokowi Harap Tempuh Proses Hukum ke MK

Prabowo Tolak Hasil Pilpres, Jokowi Harap Tempuh Proses Hukum ke MK

Capres Joko Widodo ( Jokowi) angkat bicara terkait sikap lawan politiknya Prabowo yang menolak hasil rekapitulasi Pemilu 2019. Jokowi berharap penolakan itu dilakukan sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Saya kira saya sangat menghargai apabila Pak Prabowo Pak Sandi ke MK, itu memang proses sesuai konstitusi, proses hukum dan Undang-undang yang kita miliki," kata Jokowi saat menggelar konferensi pers di Kampung Deret, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa (21/5).

Jokowi meminta semua pihak dewasa dan menghargai proses demokrasi yang telah berjalan. "Oleh karena itu kedaulatan yang telah dilaksanakan marilah kita hargai. Marilah kita hargai. Itu yang namanya dewasa dalam berdemokrasi dalam melaksanakan Pemilu," kata Jokowi.

Sebelumnya, Prabowo Subianto- Sandiaga Uno memberikan pernyataan resmi menyikapi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional Pilpres 2019. Ada tiga sikap dan langkah politik yang akan diambil BPN Prabowo.

Pertama, pihaknya menolak hasil rekapitulasi suara yang memenangkan Joko Widodo- Ma'ruf Amin tersebut. Sikap ini sama seperti yang disampaikan Prabowo saat BPN mengungkap kecurangan pemilu 2019 di Hotel Sahid Jaya, (14/5) lalu.

"Kami pihak paslon 02 menolak semua hasil penghitungan suara pilpres yang diumumkan KPU pada 21 Mei 2019 dini hari tadi," kata Prabowo di Kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Selasa (21/5).

Prabowo melanjutkan, pihaknya akan menempuh jalur hukum untuk menggugat hasil pilpres ke Mahkamah Konstitusi. Dia menilai telah banyak hak-hak rakyat yang dirampas dalam Pemilu 2019.

"Paslon 02 akan melakukan upaya hukum sesuai konstitusi dalam rangka membela kedaulatan rakyat yang hak-hak konstitusinya dirampas pada Pemilu 2019 ini," tegasnya.

Terakhir, mantan Danjen Kopassus ini berpesan agar pendukungnya menggelar aksi secara damai dan konstitusional. Serta selalu menjaga keamanan dan ketertiban nasional.

"Menyerukan kepada komponen masyarakat, relawan, pendukung dan simpatisan untuk menjaga keamanan dan ketertiban umum agar menjaga aksi di depan umum selalu dilaksanakan dengan damai berakhlak dan konstitusional," tandas Prabowo.

KPU menetapkan rekapitulasi hasil penghitungan dan perolehan suara tingkat nasional untuk Pilpres 2019 dalam sidang pleno pada Selasa (21/5) dini hari. Hasilnya, Jokowi-Ma'ruf berhasil jadi pemenang Pilpres 2019 mengungguli rivalnya, Prabowo-Sandiaga.

Jokowi-Ma'ruf meraih 85.607.362 atau 55,50 persen dari total suara sah nasional. Pasangan nomor urut dua, 68.650.239 atau 44,50 persen dari total suara sah nasional.

Pasangan calon nomor urut 01 unggul di 21 provinsi dan pasangan nomor urut 02 unggul di 13 provinsi. Data resmi itu telah disahkan, tertanggal Senin 20 Mei 2019, sekitar pukul 24.00 WIB.

21 Provinsi dimenangkan oleh Jokowi-Ma'ruf adalah Sulawesi Tengah, Jawa Timur, NTT, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, Papua Barat, DKIJakarta, Sumatera Utara, Maluku, Gorontalo, dan Papua.

Kemudian, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Bangka Belitung, Bali, Sulawesi Barat, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Lampung, dan Sulawesi Utara.

Sedangkan 13 provinsi sisanya, dimenangkan oleh Prabowo-Sandiaga. Yaitu Bengkulu, Kalsel, Malut, Jambi, Sumsel, Sulteng, Sumbar, Banten, NTB, Aceh, Jabar, Sulsel, dan Riau. 

TKN Dukung 1.000 Persen Prabowo Gugat Hasil Pilpres ke MK

TKN Dukung 1.000 Persen Prabowo Gugat Hasil Pilpres ke MK


TKN Dukung 1.000 Persen Prabowo Gugat Hasil Pilpres ke MK

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengapresiasi langkah pasangan calon 02 Prabowo Subainto-Sandiaga Uno yang akan menggugat hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi. Wakil Sekretaris TKN Verry Surya Hendrawan menilai tindakan yang dilakukan Prabowo-Sandiaga sesuai dengan konstitusi.

"Terkait rencana paslon 02 Pak Prabowo-Pak Sandiaga dan BPN untuk ke MK, 1.000 persen mendukung dan apresiasi yang setinggi-tingginya," ujar Verry dalam pesan singkat, Selasa (21/5).

Verry menuturkan rencana menggugat hasil Pilpres ke MK juga sebagai bukti bahwa Prabowo merupakan patriot sejati dan negarawan. Sebab, ia menilai rencana tersebut memperlihatkan Prabowo mementingkan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Lebih lanjut, Sekjen PKPI ini mengajak semua pihak terutama pendukung paslon 02 untuk membatalkan niatnya untuk turun ke jalan menolak hasil pilpres. Ia menyarankan mereka untuk menghormati dan menunggu proses di MK.


"Sehingga Pilpres 2019 dapat menjadi catatan emas di sejarah bangsa Indonesia dan menjadi inspirasi bagi negara-negara demokrasi lainnya di seluruh dunia," ujarnya.

Di sisi lain, Verry juga mengapresiasi kinerja dan kompetisi yang ditampilkan Prabowo-Sandi dan BPN selama masa kampanye. Ia merasa masa kampanye Pilpres 2019 merupakan pembelajaran yang sangat berharga.

Lebih dari itu ia meminta kepada semua pihak untuk memberikan pernyataan yang menyejukkan agar tidak mengganggu ketertiban dan keamanan.

Juru bicara TKN Tubagus Ace Hasan Syadzily mengklaim hasil rekapitulasi suara nasional oleh KPU tidak berbeda jauh dengan hitung cepat lembaga survei dan real count internal TKN.

"Terima kasih rakyat Indonesia yang telah memberikan kepercayaan kepada pasangan Jokowi-Kiai Ma'ruf. Insyaallah pasangan Jokowi-Kiai Ma'ruf akan bekerja sungguh-sungguh memenuhi janji sesuai dengan nawacita jilid kedua," ujar Ace dalam pesan singkat.

Ia pun berharap rakyat kembali bersatu pasca pemilu agar dapat mengawal dan mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Sunday, 19 May 2019

Sugeng Santoso Mutilasi Korban Karena Kecewa Hasrat Seksualnya tak Tersalurkan

Sugeng Santoso Mutilasi Korban Karena Kecewa Hasrat Seksualnya tak Tersalurkan

Sugeng Santoso Mutilasi Korban Karena Kecewa Hasrat Seksualnya tak Tersalurkan

Pelaku mutilasi Pasar Besar Kota Malang, Sugeng Santoso (59) terbukti membunuh korbannya terlebih dahulu sebelum memutilasi tubuh korban menjadi beberapa bagian. Bukti dan fakta terbaru menyatakan, pelaku terlebih dahulu dibunuh dengan cara digorok, sebelum dimutilasi.

Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengatakan, fakta dan bukti tersebut berbeda dengan pengakuan sebelumnya, yang menyatakan korban dalam kondisi sudah meninggal dunia sebelum dimutilasi menjadi 6 bagian.

"Setelah pemeriksaan mendalam ditemukan bukti dan fakta yang mengarah bahwa kasus ini diawali dengan pembunuhan, baru dilakukan mutilasi," tegas Asfuri di Mapolres Malang Kota, Senin (20/5).

Kata Asfuri, awalnya pelaku dan korban bertemu pada 7 Mei di sekitar Klenteng En Ang Kion, Jalan RE Martadinata. Saat bertemu pelaku dimintai uang oleh calon korban.

"Namun karena pelaku tidak mempunyai uang diberilah makanan," jelas Asfuri.

Saat itu pelaku pun memiliki hasrat melakukan hubungan badan dengan korban. Sehingga korban diajak ke Pasar Besar Lantai II, tempat pelaku biasanya tinggal.

Namun sampai di lokasi, saat pelaku mengajak berhubungan intim, korban mengaku dalam kondisi sakit. Pelaku tidak percaya.

Korban pun sempat ditinggalkan di lokasi sendirian dalam kondisi pingsan. Namun saat pelaku kembali pada malam hari, korban masih dalam kondisi hidup.

Saat itulah pelaku membunuh korban dengan cara mengorok lehernya. Baju korban sempat terkena darah yang memuncrat dari tubuh borban.

"Pelaku kecewa, karena mengajak hubungan badan, namun pelaku sakit. Sehingga pelaku tidak dapat melampiaskan hasrat seksualnya," tegas Asfuri.

Darah segar juga ditemukan di depan tangga, sehingga memberi kesimpulan bahwa korban memang dibunuh. Jika sudah menjadi mayat, tentu tidak banyak darah ditemukan di lokasi.

Koordinator Tur Jihad ke Jakarta Minta Maaf, Polisi: Tetap Kita Proses

Koordinator Tur Jihad ke Jakarta Minta Maaf, Polisi: Tetap Kita Proses


Koordinator Tur Jihad ke Jakarta Minta Maaf, Polisi: Tetap Kita Proses

Koordinator Tur Jihad Muhammad Roni dan Feni Lestari meminta maaf telah menimbulkan keresahan di masyarakat. Keduanya juga telah menulis surat pernyataan dan menggagalkan tur jihad ke Jakarta yang semestinya berangkat Minggu (19/5).

Namun, Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan mengatakan sekalipun pelaku telah meminta maaf, dia menegaskan tetap akan memproses sesuai hukum. Pasalnya, mereka telah melakukan kegiatan yang telah menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Terkait minta maaf dan lain-lain, tapi proses akan terus berjalan," kata Luki saat di Mapolda Jatim Jalan Ahmad Yani Surabaya, Senin (20/5/2019).

Hingga kini, pihaknya masih memeriksa empat saksi yang telah diamankan. Pemeriksaan ini juga melibatkan para ahli.

Saat ditanya terkait status para koordinator tur jihad ini, Luki mengatakan hingga kini masih sebagai saksi dan diperiksa. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk menjadi tersangka.

"Status masih diperiksa dan kami terus koordinasi dengan beberapa saksi ahli dan yang lainnya. Nanti akan kita putuskan setelah melalui gelar dan yang lainnya," lanjutnya.

Sebelumnya, masyarakat sempat dihebohkan kabar adanya tur jihad yang akan berangkat dari Surabaya ke Jakarta. Tur ini disebut akan bergabung dengan massa people power pada 22 Mei mendatang.

Namun tur jihad yang dijadwalkan berangkat Minggu (19/5) batal dan gagal. Selain karena peserta tur yang sedikit, ide tur ini sempat membuat resah masyarakat.

Berikut pesan yang menyebar di pesan WhatsApp :

TOUR JIHAD JAKARTA

PAKET PUAS 5 HARI PLUS PENGINAPAN TANPA MAKAN

1) Bis besar isi 50 orang @ 450rb
2) Bis mini isi 30 orang @ 400rb
3) Elf isi 12 orang @ 600rb
4) Mobil ertiga/xenia/avansa isi 6 orang @ 600rb

Berangkat dr Sbya tgl 19 Mei 2019 jam 06.00
Pulang ke Sbya tgl 23 Mei 2019 subuh

Pembayaran terakhir tgl 17 Mei 2019

Terciduk! Pengamen Kaya Raya di Kudus, Kantongi Duit Jutaan Rupiah

Terciduk! Pengamen Kaya Raya di Kudus, Kantongi Duit Jutaan Rupiah

Terciduk! Pengamen Kaya Raya di Kudus, Kantongi Duit Jutaan Rupiah

Petugas Satpol PP Kabupaten Kudus menertibkan seorang pengamen yang mengantongi uang hingga jutaan rupiah. Berikut ini keterangan Kepala Satpol PP Kudus, Djati Solechah. 

"Kita periksa, di dalam tasnya, lumayan fantastis. Ada uang Rp 1 juta 800 ribu. Pecahan 100 ribu, dan 50 ribuan. Ada juga 50 ribu, 20 ribu, 10 ribu, sekitar Rp 200 ribu," ujar Kasi Opsdal (Operasi dan Pengendalian) Bidang Tibum Tranmas (Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat) Satpol PP Kudus, di kantornya, Senin (20/5/2019). 

Pengamen tersebut bernama Wulan, warga Desa Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kudus. Wulan diamankan dua kali pada Jumat (17/5) dan Minggu (19/5). 

Kepala Satpol PP Kudus Djati Solechah menambahkan, Wulan saat ini menjalani sidang Tipiring di PN Kudus. 

Djati menjelaskan Wulan mulai mengamen dari pukul 08.30 WIB sampai siang hari. Saat diamankan, Wulan baru mengamen ssekitar tiga jam dan sudah berhasil mengumpulkan Rp 167 ribu. 

Wulan saat diamankan Satpol PP Kudus.

"Dari hasil investigasi ternyata pengamen miliarder/jutawan," tutur Djati. 

Wulan yang sering mangkal di lampu merah Ngembal ini juga diketahui memiliki rumah berlantai dua. 

"Rumahnya tingkat. Setelah tertangkap kita menggali informasi dari lokasi tempat biasanya mengamen, katanya baru beli sepeda motor dengan cara tunai atau cash. Yang nganter yang punya warung itu," katanya.

"Kami memberi pembinaan untuk tidak mengulangi kembali. Kita bina dan kita antar ke keluarganya. Diketahui perangkat desa dan kita peringati agar tidak mengulangi kembali," pungkasnya.

Ganjal Mesin ATM Pakai Tusuk Gigi, Bandit Kuras Rp 72 Juta Uang Nasabah di Serang

Ganjal Mesin ATM Pakai Tusuk Gigi, Bandit Kuras Rp 72 Juta Uang Nasabah di Serang

Ganjal Mesin ATM Pakai Tusuk Gigi, Bandit Kuras Rp 72 Juta Uang Nasabah di Serang

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya meringkus dua pelaku pembobol mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) berinisial R dan EI di Serang, Sabtu (11/5). Modus dilakukan pelaku saat beraksi membantu calon korban mengalami kendala mengakses mesin ATM.

Wakil Direskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ade Ari mengatakan, pelaku terlebih dahulu sudah mengganjal mesin ATM dengan tusuk gigi diselipkan di mulut akses kartu debet. Warga yang hendak mengambil uang di mesin ATM itu pun mengalami kendala.

"Bibir ATM itu diganjal dengan tusuk gigi kemudian cotton bud sehingga warga atau masyarakat yang mau melakukan transaksi mengalami kesulitan," ujar Ade di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Pusat, Sabtu (18/5).

Berdasarkan pengakuan tersangka, keduanya memiliki peran berbeda dalam melancarkan aksinya. EI berperan sebagai pengganjal mesin ATM sekaligus berpura-pura sebagai warga yang mengantri mesin tersebut.

Sementara R, berperan sebagai pihak bank yang akan membantu calon korban ketika menghadapi masalah mengakses mesin ATM. "Para tersangka ini selalu melakukan aksinya secara bersama-sama minimal 3 orang," ujar dia.

Situasi panik oleh korban dimanfaatkan pelaku dengan mengarahkan untuk segera menghubungi call center bank penyedia ATM.

"Pelaku sudah memasang nomor yang sengaja mereka buat di sana. Jadi saat orang bank datang itu padahal sindikat mereka," kata Ade.

Saat R, mengoperasikan mesin ATM tersebut, korban tidak menyadari kartu yang diselamatkan petugas bank gadungan tersebut bukan kartu miliknya. Setelah korban pergi, kata Ade, pelaku langsung menarik tunai uang yang ada di rekening korban hingga batas penarikan tunai.

"Korban yang melaporkan ini uangnya terkuras Rp 72 juta," tandasnya.

Atas perbutannya EI dan R dijerat dengan Pasal 363 KUHP tentang Pencurian. Polisi juga menetapkan status rekan pelaku berinisial RN ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

Beredar Video Acara Bukber di Malang Suguhkan Minuman Beralkhohol

Beredar Video Acara Bukber di Malang Suguhkan Minuman Beralkhohol

Beredar Video Acara Bukber di Malang Suguhkan Minuman Beralkhohol

Sebuah rekaman video acara berbuka puasa bersama di Kota Malang menjadi ramai diperbincangkan di media sosial. Video tersebut menjadi perbincangan lantaran dalam suguhan berbuka puasa tersedia minuman beralkohol di setiap meja.

Tampak beberapa meja menyajikan beberapa botol minuman beralkohol beserta gelasnya. Seorang pria terlihat membuka tutup botol, dan menuangkan minuman tersebut ke gelas. Video tersebut diposting oleh akun Facebook Eko WP pada 15 Mei dan ratusan kali dibagikan. Pemilik akun mengatakan acara tersebut sebagai acara buka puasa bersama salah satu produsen telepon genggam.

PR Manager perusahaan telepon genggam itu mengaku telah meminta maaf atas kejadian tersebut. Acara buka puasa bersama tersebut merupakan acara karyawan dan dealer di Malang pada Selasa (14/5).

Pihaknya telah melakukan pertemuan mediasi bersama MUI Kota Malang, Jamaah Ansharusy Syariah Mudiriyah Malang Raya, Hotel Atria Malang, dan PCNU Malang. Pertemuan dengan difasilitasi perwakilan Polres Malang Kota.

"Kasusnya sudah selesai," kata ujar Manager PR, Aryo Meidianto, Sabtu (18/5).

Dalam keterangan tertulisnya pihak perusahaan telepon seluler kantor cabang Malang telah menjelaskan kronologi kejadian kepada para pemuka agama. Pihaknya juga mengakui kesalahan yang telah dilakukan dan siap bertanggung jawab sekaligus berjanji tidak mengulangi kejadian serupa. Para pemuka agama pun memberikan maaf.

"Kami benar-benar meminta maaf atas kurangnya sensitivitas dan pemahaman panitia acara kami terhadap budaya lokal, yang telah menyinggung sejumlah kelompok, budaya, dan agama di Indonesia, khususnya umat Muslim. Kami tidak bermaksud untuk menyebabkan kegaduhan. Kami benar-benar meminta maaf," ujar Wildan Rafky, PIC Event, Sabtu (18/5).

"Kami benar-benar berterima kasih karena permintaan maaf kami diterima dengan baik. Kami menyadari betapa sensitifnya kejadian ini. Kepada warga Muslim di Malang, organisasi keagamaan, organisasi kemasyarakatan, dan seluruh pihak yang merasa resah dengan adanya kejadian ini, kami minta maaf, lanjut Wildan.

Untuk menghindari terulangnya kejadian ini, pihaknya telah mengingatkan seluruh kantor cabang yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia untuk bersikap lebih sensitif terhadap norma-norma lokal dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Ketidakpatuhan terhadap himbauan tersebut akan berakhir dengan tindakan disipliner serius.

"Kejadian ini benar-benar tidak mencerminkan komitmen untuk menghargai nilai dan kebudayaan. Terima kasih atas masukan berharga yang telah semua pihak berikan," tutup Wildan. 

Dirawat Selama 8 Tahun, 3 Anak di Palembang Pilih Tinggalkan Ayahnya

Dirawat Selama 8 Tahun, 3 Anak di Palembang Pilih Tinggalkan Ayahnya Rachmat (49) tak menyangka ketiga anaknya, NR (15), MSR (13) da...