Friday, 17 April 2020

Bocah Perempuan di Tangerang Menggantung pada Kabel Sutet Setinggi 15 Meter

Bocah Perempuan di Tangerang Menggantung pada Kabel Sutet Setinggi 15 Meter

Bocah Perempuan di Tangerang Menggantung pada Kabel Sutet Setinggi 15 Meter

Gara-gara bermain di proyek pekerjaan kabel sutet di Kabupaten Tangerang, N (8) terkerek kabel yang tengah dilakukan pemasangan oleh petugas PLN. Dia akhirnya menggantung di ketinggian 15 meter.

Beruntung, bocah asal Desa Kadu, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang itu terselamatkan warga yang memintanya melepaskan pegangan saat dia menggantung di kabel sutet yang tengah dipasang itu.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Kosrudin, membenarkan kejadian mengerikan itu.

Dijelaskan dia, peristiwa anak perempuan menggantung di kabel Sutet yang sedang dikerjakan petugas PLN itu, terjadi pada Kamis (16/4) sore kemarin.

Berdasarkan keterangan saksi-saksi di lokasi, terang Kosrudin, anak perempuan tersebut mulanya sedang bermain di area proyek pemasangan kabel sutet yang tidak jauh dari rumahnya.

"Dia enggak tahu kalau kabel itu mau ditarik, anaknya gelantungan pada saat kabel masih rendah, tapi lama kelamaan ketarik sampai tinggi dan dia tidak berani melepas pegangan," jelas Kosrudin, Jumat (17/4).

Dalam video yang viral itu, terlihat sang anak menggantung semakin tinggi, seiring proses penarikan kabel yang dilakukan petugas PLN yang jauh dari lokasi anak tersebut.

Sambil menggantung, N juga berteriak meminta tolong kepada warga yang ada di bawah. "Tolong, aku udah enggak kuat pegangan. Mau turun," teriaknya.

Sementara warga yang memvideokan sang bocah, juga berteriak meminta warga lain mempersiapkan kasur untuk korban terjun.

Beberapa saat kemudian, warga yang sudah siap dengan kasur dan matras di bawah sutet, meminta sang bocah untuk melepaskan genggamannya. Beruntung salah seorang penjual kopi, berhasil menangkapnya.

"Terjun bebas, ditangkap warga. Tapi anaknya masih sadar, mungkin ada cidera ringan dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat," terang Kosrudin.

Selain memang kesalahan ada pada orang tua yang tidak mengawasi sang anak yang sedang bermain, Kosrudin juga menyesalkan cara kerja petugas PLN, yang tidak menempatkan petugas pada jalur kabel, yang akan dilakukan pemasangan itu.

"Petugas yang narik itu kan dari jarak jauh, beberapa kilometer dari titik awal. Dikiranya cuma kebun atau lahan kosong, yang ternyata ada rumah penduduk, seharusnya ada pengawasan setiap beberapa meter agar tidak ada warga yang mendekat," katanya.

No comments:

Post a Comment

Dirawat Selama 8 Tahun, 3 Anak di Palembang Pilih Tinggalkan Ayahnya

Dirawat Selama 8 Tahun, 3 Anak di Palembang Pilih Tinggalkan Ayahnya Rachmat (49) tak menyangka ketiga anaknya, NR (15), MSR (13) da...