Friday, 4 January 2019

Korban Tsunami Banten Kembali Mengeluh Mahalnya Biaya Pengobatan

Korban Tsunami Banten Kembali Mengeluh Mahalnya Biaya Pengobatan

Korban Tsunami Banten Kembali Mengeluh Mahalnya Biaya Pengobatan

Korban tsunami Selat Sunda kembali mengeluh mahalnya biaya pengobatan di Rumah Sakit (RS). Kali ini terjadi di Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) diduga memungut biaya hingga Rp 17 juta.

Adalah Nafis (8) korban tsunami asal Lingkungan Ramanuju Tegal, Kelurahan Citangkil, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Banten. Nafis menjadi korban tsunami saat berlibur di Villa Mutiara, Carita, 22 Desember 2018.

Keluarga korban mengaku keberatan adanya pungutan biaya oleh pihak rumah sakit. Besarnya biaya yang harus dikeluarkan pihak keluarga juga mencapai belasan juta rupiah.

"Awalnya Nafis dirawat di rumah sakit Pandeglang kemudian dirujuk ke rumah sakit KS, hanya saat itu tidak dilampirkan surat rujukannya, daftar umum doang. Makanya ini biaya sendiri sudah masuk Rp 10,5 juta dari totalnya Rp 17 jutaan, yang Rp 5 jutanya masih di proses katanya oleh pihak rumah sakit. Adapun kalau yang ditanggung BPJS itu cuman Rp 2,9 juta dari total biaya berobat Rp 17 juta. Jadi saya masih ada tunggakan di rumah sakit itu Rp 5 jutaan," kata Muginarto (48) orangtua Nafis saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (5/1).

Muginarto mengaku cukup keberatan biaya pengobatan selama di rumah sakit dibebankan ke pihak keluarga dan tidak ditanggung oleh pemerintah. Padahal seblumnya pemerintah menjanjikan ditanggung secara keseluruhannya.

"Iya kami masih dibebankan untuk membayar sisanya, tapi yang penting sembuh dulu lah," tutupnya.

No comments:

Post a Comment

Dirawat Selama 8 Tahun, 3 Anak di Palembang Pilih Tinggalkan Ayahnya

Dirawat Selama 8 Tahun, 3 Anak di Palembang Pilih Tinggalkan Ayahnya Rachmat (49) tak menyangka ketiga anaknya, NR (15), MSR (13) da...