Nyawa Manusia Lebih Penting dari Perkiraan Puncak dan Berakhirnya Pandemi Corona

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio menegaskan, pembicaraan mengenai piuncak dan kapan pandemi Covid-19 berakhir, kini tidak penting. Hal ini dia sampaikan dalam diskusi virtual bersama Jubir Indonesia Untuk Covid-19 Achmad Yurianto.
"Tidak penting untuk membicarakan puncaknya kapan bulan depan, tiga bulan lagi," kata dia, Minggu (3/5).
Hal yang paling penting saat ini adalah upaya yang harus dijalankan Indonesia, baik pemerintah maupun masyarakat untuk menangani Covid-19.
"Buat kami yang penting adalah yang harus kita lakukan hari ini oleh setiap orang. Jadi sekecil apapun yang harus diupayakan masyarakat itu harus dilakukan," tegas dia.
Indonesia tidak hanya dihadapkan pada upaya menangani Covid-19. Pada saat yang sama juga harus memberikan penanganan terbaik kepada mereka yang sudah menjadi korban penyakit yang disebabkan virus SARS-Cov-2 itu.
Dia mengingatkan, saat ini ada makhluk hidup yang masih berjuang antara hidup dan mati. Pasien-pasien itu harus dipikirkan untuk penyembuhan. Mereka sama sekali tidak peduli puncak pandemi dan kapan berakhir. Bagi mereka, yang terpenting bisa selamat.
"Artinya kalau bisa mereka tidak sakit. Kalau sakit tidak berat. Kalau berat tidak meninggal. Itu yang harus kita (lakukan) dan itu harus sekarang. Kita memikirkan puncaknya itu semuanya kan akibat dari yang kita kerjakan sekarang," imbuhnya.
Salah satu yang upaya yang bisa dilakukan masyarakat saat ini adalah mengikuti arahan pemerintah terkait upaya penanganan Covid-19. Sementara itu, langkah yang harus dilakukan pemerintah yakni memperkuat kapasitas untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 juga perbaikan dalam metode pengumpulan dari dari seluruh Indonesia.
"Karena saya ingin membantu Pak Yuri misalnya bukan untuk menambah angka yang positif (Covid-19) tapi memang betul-betul apa yang dibutuhkan, artinya kalau memang pasien atau orang membutuhkan pemeriksaan segera mungkin sekarang kita sadari bahwa ada delay dalam pelaporan sampai 5 hari, bahkan ada yang lebih dari seminggu. Itu yang harus kita perbaiki sehingga apa yang dilaporkan Pak Yuri itu adalah angka riil satu atau dua hari delay-nya. kalau bisa betul-betul angka yang nyata," jelasnya.
No comments:
Post a Comment