Sunday, 15 March 2020

Siswa di Bogor dan Garut Belajar di Rumah Selama 2 Pekan

Siswa di Bogor dan Garut Belajar di Rumah Selama 2 Pekan

Siswa di Bogor dan Garut Belajar di Rumah Selama 2 Pekan

Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor, menghentikan sementara kegiatan belajar mengajar di seluruh sekolah pada 16-28 Maret 2020. Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menerbitkan surat edaran nomor 443.1/1075 tentang Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).

Dalam edaran itu, Pemkot Bogor mengimbau seluruh sekolah atau lembaga pendidikan baik formal dan formal mulai PAUD hingga SMA/K sederajat, diganti dengan belajar di rumah.

"Baru diputuskan. Mulai besok sekolah diliburkan, usai kami rapat dengan dinas kesehatan dan intruksi wali kota" kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Fachrudin, Minggu (15/3).

Dalam edaran tersebut, Pemkot Bogor juga mengimbau perusahaan melakukan penyemprotan dengan disinfektan di tempat kerja, terutama pada gagang pintu dan fasilitas lain yang sering terpegang tangan.

Sementara itu, Bupati Garut, Rudy Gunawan bersama unsur pimpinan daerah lainnya, Minggu (15/3) pagi melakukan rapat darurat terkait virus corona. Hasil rapat sendiri, sejumlah kegiatan dihentikan untuk sementara, mulai sekolah hingga rangkaian hari jadi Garut ke-207 tahun.

"Kami meliburkan sekolah selama dua minggu dan dilakukan proses belajar mengajar online. Nanti pak wakil (bupati) yang akan melakukan pertemuan dengan MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) dan sebagainya," ujarnya usai rapat Muspida (Musyawarah Pimpinan Daerah) di Pemengkanf, Kecamatan Garut Kota, Kavupaten Garut.

Selain itu, Bupati juga mengatakan akan menghentikan kegiatan car free day yang biasa digelar setiap Minggu pagi selama dua minggu ke depan.

Untuk rangkaian hari jadi Garut yang saat ini sedant berlangsung, disebutnya, seluruh kegiatannya diundur hingga waktu yang belum ditentukan mulai besok.

"Polres Garut juga tidak akan mengeluarkan izin keramaian hingga tiga bulan kedepan. Apel pagi (PNS) di kantor-kantor juga tidak ada, tapi ngantor seperti biasa tapi tidak ada salaman yang bersentuhan atau cipika cipiki," sebutnya.

Untuk mengantisipasi keramaian di pasar, Bupati mengaku akan menyiagakan sejunlah ambulan milik puskesmas. "Kalau untuk pabrik-pabrik itu bagaimana kesepakatan. Tapi kuta akan akan melakukan observasi juga kepada seluruh tenaga kerja asing yang ada di Garut," tutupnya. 

No comments:

Post a Comment

Dirawat Selama 8 Tahun, 3 Anak di Palembang Pilih Tinggalkan Ayahnya

Dirawat Selama 8 Tahun, 3 Anak di Palembang Pilih Tinggalkan Ayahnya Rachmat (49) tak menyangka ketiga anaknya, NR (15), MSR (13) da...