Wednesday, 30 October 2019

Polisi Gadungan Ditangkap usai Ancam Sebar Foto dan Video Bugil Korban

Polisi Gadungan Ditangkap usai Ancam Sebar Foto dan Video Bugil Korban

Polisi Gadungan Ditangkap usai Ancam Sebar Foto dan Video Bugil Korban

Seorang pemuda asal Lampung berinisial AP (23) dibekuk anggota Polres Kulon Progo. AP dibekuk karena memeras dengan modus mengaku sebagai polisi.

"Tersangka membuat akun facebook untuk menipu korban yang merupakan seorang warga Kulon Progo. Tersangka mengedit foto di facebooknya seolah-olah dia adalah polisi. Ketika korban sudah percaya, tersangka AP pun meminta nomor korban," kata Kasubag Humas Polres Kulonprogo, AKP Sujarwo, Rabu (30/10).

Sujarwo menjelaskan, korban dan tersangka kemudian intens berkomunikasi lewat WhatsApp. Keduanya pun kerap video call. Saat melakukan video call ini, korban diminta melepas pakaiannya oleh tersangka.

"Saat video call itu korban diminta melepas pakaiannya, dan tanpa disadari video call itu direkam oleh tersangka. Lalu beberapa hari kemudian tersangka minta uang ke korban Rp 5 juta. Tersangka juga mengancam jika permintaannya tidak dipenuhi akan menyebarkan foto dan video (bugil) korban di medsos," ungkap Sujarwo.

Tak terima dengan ancaman tersangka, korban pun melaporkan kasusnya ke Polres Kulon Progo. Polisi kemudian melakukan penyelidikan dan mengejar tersangka hingga ke Lampung.

"Dapat laporan itu petugas melakukan lidik dan ternyata tersangka berada di Lampung. Tapi saat mau ditangkap ternyata tersangka sudah ditangkap lebih dulu oleh Polres setempat karena terlibat kasus pencurian, karena itu tersangka belum bisa dibawa ke sini," tegas Sujarwo.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti dari tersangka. Di antaranya dua handphone dipakai untuk memeras korban.

Dinyatakan Sehat, Eks Pasien RSJ Samarinda Malah Kabur dan Lompat ke Sungai

Dinyatakan Sehat, Eks Pasien RSJ Samarinda Malah Kabur dan Lompat ke Sungai

Dinyatakan Sehat, Eks Pasien RSJ Samarinda Malah Kabur dan Lompat ke Sungai

Supri (34), warga Kutai Timur, dilaporkan nekat melompat ke Sungai Karang Mumus (SKM), saat kabur hendak dibawa pulang ke rumahnya, usai menjalani perawatan di RS Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Samarinda. Keberadaan Supri, tengah dicari tim SAR gabungan.

Peristiwa itu terjadi sekira pukul 10.30 Wita tadi. Dia dinyatakan medis setempat, dalam kondisi sehat, dan dipersilakan pulang. Namun kondisinya berbeda, ketika dia hendak menjalani pemeriksaan terakhir, sebelum pulang.

"Ternyata korban kabur. Ada saksi melihat, korban meloncat dari jembatan ke SKM (yang menghubungkan Jalan Pesut-Jalan Pangeran Suriansyah)," kata Kepala Basarnas Unit Siaga Samarinda Dede Hariana, ditemui merdeka.com di lokasi kejadian, Rabu (30/10).

Dede menerangkan, tim SAR gabungan melakukan penyisiran d SKM. Meski surut, bukan jaminan korban mudah ditemukan. "Dari kejadian sebelumnya, meski sungai surut, baru ditemukan 2-3 hari sejauh 500 meter dari lokasi korban diperkirakan hilang dan tenggelam," ujar Dede.

"Dugaan kami, korban luka setelah loncat ke sungai karena dangkal, karena ada benda-benda berbahaya di bawah permukaan sungsi. Kemungkinan kedua, mengalami keram meski bisa berenang," tambahnya.

Dikonfirmasi merdeka.com terpisah, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Samarinda AKP Aldi Alfa membenarkan kejadian itu. Dua saksi warga, dimintai keterangan terkait peristiwa itu. Di antaranya, Sumiati (47), tak lain ibu korban.

Menurutnya, setelah lompat ke sungai dari atas jembatan, korban naik ke kapal yang melintas, dan kembali melompat ke sungai. "Sempat muncul ke permukaan sungai. Begitu hendak ditolong warga lagi, korban menyelamkan diri kembali ke sungai," terang Aldi.

Pantauan merdeka.com di lokasi, selain tim Basarnas dan Polsek Pelabuhan, unsur SAR lain yang terlibat dalam pencarian adalah relawan kebencanaan, berikut warga dan keluarga korban. Meski sempat dilakukan penyelaman, belum ditemukan tanda keberadaan korban di sungai yang bermuara ke Sungai Mahakam itu.

Gara-Gara Charger Ponsel, Rumah di Pasar Rebo Terbakar

Gara-Gara Charger Ponsel, Rumah di Pasar Rebo Terbakar

Gara-Gara Charger Ponsel, Rumah di Pasar Rebo Terbakar

Api melalap rumah dua lantai di Kelurahan Kalisari, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (31/10) pagi. Penyebabnya, korsleting akibat colokan telepon seluler alias ponsel.

"Pemilik sedang mengisi ulang daya baterai ponsel, kemudian terjadi penyalaan api pada steker," kata Kasi Damkar Jakarta Timur, Gatot Sulaeman, di Jakarta.

Laporan kebakaran rumah milik milik Tukiman di Jalan H Sabenih RT05 RW02 Nomor 31 Kalisari itu diterima pihaknya pukul 05.00 Wib.

Sebanyak 40 personel berikut delapan armada pompa pemadaman api meluncur ke lokasi kejadian.

"Awal pemadaman berlangsung pukul 05.15 Wib dan api pada tepat pukul 05.55 Wib," katanya.

Gatot memastikan sebanyak lima jiwa penghuni bangunan yang terbakar seluruhnya selamat tanpa terluka.

Namun kerugian materi atas terbakarnya bangunan ditaksir Gatot berkisar Rp 100 juta. Seperti diberitakan Antara.

Tuesday, 29 October 2019

Ortu Gugat SMA Gonzaga Rp 551 Juta karena Anaknya Tak Naik Kelas

Ortu Gugat SMA Gonzaga Rp 551 Juta karena Anaknya Tak Naik Kelas

Ortu Gugat SMA Gonzaga Rp 551 Juta karena Anaknya Tak Naik Kelas

Orang tua murid menggugat SMA Gonzaga, Jakarta Selatan, karena anaknya tidak naik kelas. Ibu siswa, Yustina menggugat guru, Kepala Sekolah hingga Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Berdasarkan informasi perkara yang dipublikasi Sistem Informasi Penelusuran Perkara Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (SIPP PN Jaksel), perkara itu mengantongi nomor 833/Pdt.G/2019/PN JKT.SEL. Yustina mengguat Kepala Sekolah SMA Kolese Gonzaga, Pater Paulus Andri Astanto. Selain itu, ikt digugat pula Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Himawan Santanu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Gerardus Hadian Panomokta dan guru Sosiologi Kelas XI, Agus Dewa Irianto.

Yustina juga turut menggugat Kepala Dinas Pendidikan Menengah Dan Tinggi Provinsi DKI Jakarta.

"Menyatakan keputusan para tergugat bahwa anak penggugat tidak berhak melanjutkan proses belajar ke jenjang kelas 12 SMA Kolese Gonzaga adalah cacat hukum. Menyatakan anak Penggugat memenuhi syarat dan berhak untuk melanjutkan proses belajar ke jenjang kelas 12 di SMA Kolese Gonzaga," demikian isi gugatan tersebut.

Karena merasa dirugikan, Yustina meminta ganti rugi materiil sebesar Rp 51.683.000 dan ganti rugi immateril sebesar Rp 500.000.000.

"Menyatakan sah dan berharga sita jaminan terhadap aset para tergugat berupa tanah dan bangunan Sekolah Kolese Gonzaga di Jalan Pejaten Barat 10A, Kelurahan Ragunan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta, dan atau harta kekayaan para tergugat lainnya baik benda bergerak dan atau benda tidak bergerak lainnya yang akan disebutkan kemudian oleh penggugat," tuntut Yustina.

Sidang pertama sudah digelar pada Senin (28/10) kemarin. Sidang kemudian ditunda dan akan dilanjkan lagi 2 pekan ke depan.

Sipir Gagalkan Penyelundupan Sabu Dibungkus Kondom di Rutan Trenggalek

Sipir Gagalkan Penyelundupan Sabu Dibungkus Kondom di Rutan Trenggalek

Sipir Gagalkan Penyelundupan Sabu Dibungkus Kondom di Rutan Trenggalek

Sipir penjaga di Rumah Tahanan Kelas IIB Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (29/10), menggagalkan upaya penyelundupan narkoba jenis sabu oleh seorang pengunjung perempuan berinisial N ke dalam lingkungan rutan setempat.

Menurut Kepala Keamanan Rutan Kelas IIB Trenggalek Gulang Rinanto, sejak kedatangan N pada saat jam besuk telah habis telah memantik kecurigaan petugas yang berjaga di bagian pemeriksaan pintu masuk.

Namun, karena gadis asal Nganjuk itu mengenakan hijab, sementara sipir perempuan sedang tidak berada di tempat, N diberi kesempatan bertemu narapidana kasus narkoba berinisial S di gazebo dekat pintu masuk ruang pemeriksaan sembari menunggu dilakukan penggeledahan lanjutan.

"Sejak awal kami sudah curiga karena dia datang saat jam bezuk sudah berakhir. Akan tetapi, karena kasihan, kami beri kesempatan dahulu bertemu dengan warga binaan yang dituju sambil terus diawasi," kata Gulang menyampaikan kronologi.

Kecurigaan itu terbukti. N yang tidak sadar terus diawasi terpantau mengambil dan menyerahkan paket sabu yang dia simpan di balik kaus kakinya kepada narapidana S.

Seketika itu juga sipir mendatangi keduanya dan melakukan penggeledahan terhadap napi S. Petugas menemukan satu paket sabu seberat sekitar 1 gram yang dikemas dalam wadah alat kontrasepsi (kondom).

Setelah ditemukan barang bukti sabu dalam kemasan alat kontrasepsi kondom, N, S, dan O, ditahan petugas lalu diserahkan ke polisi. S dan O dibawa keluar lebih dulu, sementara N yang berpakaian agamis digelandang berikutnya.

Wajahnya pucat pasi saat digelandang perempuan polisi menuju mobil tahanan. Mukanya sembab dan matanya berkaca-kaca. N yang disebut berlatar pemandu lagu menjadi gugup dan menyesali kejadian yang dia hadapi.

Kasus itu kemudian dilaporkan ke Polres Trenggalek untuk dilakukan penanganan.

Sementara itu, Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak menyebutkan ada tiga orang yang ditangkap atas hasil tangkap tangan internal keamanan Rutan Trenggalek itu.

Selain N yang berperan sebagai kurir dan napi S selaku penerima paket barang (narkoba), polisi juga menggelandang narapidana kasus narkoba berinisial O yang disebut sebagai pihak yang dituju pengiriman narkoba tersebut.

"Napi O ini yang menyuruh S untuk menerima paket sabu yang dibawa N dari Kediri. Kami juga tengah memburu DPO pemasok narkoba berinisial G yang menyerahkan paket sabu ini kepada N untuk dikirim kepada napi O melalui S tadi," kata Jean Calvijn.

Ia menduga penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu oleh N ke dalam Rutan Trenggalek itu dilakukan secara terencana sejak sepekan sebelumnya dengan inisiator O, narapidana kasus narkoba pindahan dari Tulungagung.

Jean Calvijn memastikan aksi penyelundupan narkoba jenis sabu dari seorang pengunjung wanita ke narapidana di Rutan Klas IIB Trenggalek, Jawa Timur sudah direncanakan sejak sepekan sebelumnya.

"Pelaku N yang berperan sebagai kurir ini berteman dengan narapidana kasus narkoba berinisial O melalui perkenalan di instagram. Mereka sempat bertemu sepekan sebelumnya, dan pada pertemuan itulah direncanakan penyelundupan," kata dia.

Belum diketahui secara pasti berapa upah yang diterima N atas kenekatannya menyelundupkan narkoba jenis sabu kepada O melalui narapidana berinisial S di dalam Rutan Trenggalek.

Menurut pengakuan para pelaku kepada petugas, polisi dan sipir yang menginterogasinya, N sebelumnya sempat menerima upah awal sebesar Rp 1 juta.

"Detil dan keterangan resminya nanti saat press rilis ya. Ini kami masih mau melakukan pemeriksaan di Mapolres Trenggalek," kata Simanjuntak.

Unggah Foto 2 Wanita Mandi di FB, Putu Eka akan Dibina Polisi

Unggah Foto 2 Wanita Mandi di FB, Putu Eka akan Dibina Polisi

Unggah Foto 2 Wanita Mandi di FB, Putu Eka akan Dibina Polisi

Seorang pria yang bernama Putu Eka SY (28) yang memfoto dua wanita sedang mandi di sungai lalu mengunggahnya di akun Facebook Eka Gabur dengan menambahkan caption 'Dampak Kekeringan' tidak ditahan polisi. Eka hingga saat ini belum dipanggil pihak kepolisian lantaran suami dan keluarga korban dua wanita yang difoto itu belum melaporkan kasus tersebut ke polisi.

Kanit Reskrim Polsek Mendoyo, Ipda Gusti Ngurah Artha Kumara mengatakan, suami dan keluarga korban memang sempat datang ke Polsek Mendoyo, Kabupaten Jembarana, Bali. Namun bukan melaporkan resmi kasus tersebut. Mereka datang ke polsek hanya meminta polisi untuk membina pelaku.

"Suami dan keluarga korban memang sempat ke Polsek, tapi mereka hanya meminta kami agar pelaku dibina agar tidak mengulangi perbuatannya," kata Kumara saat dihubungi, Selasa (29/10) sore.

Hal senada juga disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yogie Pramadita saat dikonfirmasi terpisah sore tadi. Menurutnya, hingga sore ini belum ada laporan dari korban maupun keluarga korban terkait kasus tersebut. Bahkan pihaknya mengaku belum mengetahui adanya kasus tersebut.

"Yang jelas belum ada laporan dari korban maupun keluarga korban ke Polres Jembrana terkait kasus tersebut. Kami juga belum mengetahui kasus tersebut karena memang belum ada laporan," ujarnya.

Seperti diketahui, Putu Eka SY (28), asal Banjar Sekar Pancasari, Desa Mendoyo Dauh Tukad, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, Sabtu (26/10) lalu berbuat iseng dengan memfoto dua wanita, masing-masing Ni Made AS (50) dan Ni Wayan HA (30) yang tiada lain tetangganya saat mandi telanjang di Sungai Pancasari, Desa Mendoyo, Dauh Tukad, Sabtu (26/10) lalu dengan menggunakan kamera handphone miliknya.

Selanjutnya, beberapa jam kemudian, foto dua wanita mandi telanjang di sungai yang merupakan menantu dan ibu mertua tersebut diunggah di akun FB Eka Gabur yang merupakan akun milik Putu Eka SY dengan menambahkan caption “Dampak Kekeringan” hingga banyak dikomentari negatif oleh sejumlah netizen.

Akibat perbuatan pelaku tersebut, suami dan keluarga korban berang. Mereka ramai-ramai mencari pelaku di rumahnya untuk dimintai pertanggungjawaban. Masalah tersebut sempat dimediasi di Banjar setempat namun gagal dan dilanjutkan mediasi ke kantor desa setempat. Namun lagi-lagi mediasi gagal, keluarga korban tetap akan melanjutkan kasus tersebut ke kepolisian.

Sebelumnya, Perbekel Mendoyo Dauh Tukad Gusti Putu Ediana dikonfirmasi membenarkan adanya masalah tersebut. Dia juga membenarkan sempat dilakukan mediasi di banjar dan di desa, namun gagal lantaran suami dan keluarga korban sepakat menempuh jalur hukum.

"Menurut suami dan keluarga korban, masalah itu adalah menyangkut harga diri makanya akan melaporkan pelaku ke kepolisian atau mau menempuh jalur hukum. Karena itu sudah keinginan korban dan keluarganya, kami menyerahkan sepenuhnya penanganannya kepada polisi," tutupnya.

Monday, 28 October 2019

Murid Tusuk Guru hingga Tewas, Izin SMK Ichthus Manado Dicabut

Murid Tusuk Guru hingga Tewas, Izin SMK Ichthus Manado Dicabut


Murid Tusuk Guru hingga Tewas, Izin SMK Ichthus Manado Dicabut

Izin operasional SMK Ichthus Manado, Sulawesi Utara (Sulut), direkomendasikan dicabut. Keputusan ini merupakan buntut dari kasus penikaman yang dilakukan murid kepada gurunya hingga tewas karena teguran merokok.

"Untuk pencabutan izin sekolah tersebut kami telah menyurati pemerintah, terutama Gubernur Sulawesi Utara. Maka dengan berat hati, kami dari dinas merekomendasikan untuk mencabut izin operasional SMK Ichthus mulai hari ini dan menutup akun Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sekolah ini," kata Kepala Dinas Pendidikan Sulut Grace Punuh di Manado, Senin (28/10/2019)

Keputusan ini diambil menyusul hasil investigasi Kemendikbud bersama Disdik Sulut. Ditemukan sejumlah pelanggaran operasional sekolah seperti jam belajar yang tak teratur termasuk manajemen guru.

Disdik Sulut menjamin 62 siswa SMK Ichthus tidak akan terlantar. Mereka akan dipindahkan ke sekolah lain.

"Siswa dimutasikan ke sekolah terdekat atau didaftarkan pada Paket C untuk kelas 12. Sedangkan siswa kelas 10 dan 11 dipindahkan pada sekolah terdekat setelah mengikuti tes kompetensi," ujar Punuh.

Penyidik Polresta Manado hari ini menggelar rekonstruksi kasus penikaman guru SMK Alexander Werupangkey (54). Pelaku berinisial FL, yang juga murid sekolah tersebut, itu menusukkan pisau berulang kali ke guru karena teguran merokok. Guru juga dipukul oleh pelaku berinisial OU.

Polisi Sebut Sopir Livina Tabrak Apotek Senopati Tak Hafal Jalan

Polisi Sebut Sopir Livina Tabrak Apotek Senopati Tak Hafal Jalan

Polisi Sebut Sopir Livina Tabrak Apotek Senopati Tak Hafal Jalan

Putri Kalingga Hermawan atau PKH (21) sudah ditetapkan sebagai tersangka atas Kecelakaan mobil yang Ia kendarai menabrak Apotek Senopati dan mengakibatkan satu orang meninggal dunia, Asep Kamil (50) yang merupakan petugas keamanan apotek.

Kronologis dari PKH Ia kehilangan kendali atas kemudinya diduga karena mengemudikan kendaraannya dengan kecepatan tinggi dan tidak hafal jalanan. Akibatnya, dia menabrak Apotek Senopati.

"Pada saat kita tanyakan, konsentrasi apa yang menyebabkan (kehilangan kendali), dia saat itu tidak terlalu hafal jalan," kata Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Fahri Siregar di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (28/10).

Selain itu, Fahri mengatakan PKH salah menginjak pedal gas saat hendak berbelok. Padahal seharusnya, dia menginjak pedal rem, sehingga kecepatan mobil melaju tanpa kendali.

"Dia saat itu tidak terlalu hafal jalan. Waktu itu disangkanya (jalanan) lurus, ternyata berbelok. Pada saat berbelok itulah, dia seharusnya menginjak (pedal) rem, tapi akhirnya menginjak (pedal) gas," ungkap Fahri.

Sebelumnya diberitakan, Putri mengemudikan mobilnya, Nissan Livina B 2794 STF, dari arah Jalan Gunawarman menuju Jalan Senopati Raya pada Minggu dini hari. Mobilnya ditumpangi oleh tiga orang.

Dalam kecelakaan itu PKH menabrak dua satpam yang tengah tidur di teras apotek. Seorang satpam meninggal dunia dan seorang satpam lainnya menderita luka-luka.

Sementara itu, hasil tes urine PKH menunjukkan negatif dari pengaruh alkohol maupun narkoba. Ia telah ditetapkan sebagai tersangka atas peristiwa kecelakaan tersebut.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 310 Ayat 4 Undang-Undang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Prostitusi Publik Figur PA, Muncikari Dapat Rp16 juta dari Tiap Transaksi

Prostitusi Publik Figur PA, Muncikari Dapat Rp16 juta dari Tiap Transaksi

Prostitusi Publik Figur PA, Muncikari Dapat Rp16 juta dari Tiap Transaksi

Kasus prostitusi yang melibatkan publik figur berinisial PA terus didalami. Kali ini, polisi membeberkan peran dan keuntungan yang diterima oleh JL, sang muncikari terkait dengan prostitusi publik figur PA.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera, menjelaskan JL diketahui sebagai pihak yang memfasilitasi semua kebutuhan PA sejak awal hingga akhir kegiatan. Dari kegiatan prostitusi ini, JL mendapatkan keuntungan yang menjadi pendapatan atau penghasilannya.

"Ini (JL) sebagai muncikari. Kenapa kita menyatakan yang bersangkutan sebagai muncikari ada sesuatu yang didapatkan dari pekerjaan ini, dari transaksi ini, ada misalnya contohnya pembagian sekian puluh juta mendapatkannya sehingga menjadi pendapatan penghasilan dari yang bersangkutan," ungkapnya, Senin (28/10).

Hal senada disampaikan Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Leonard Sinambela. Ia mengatakan, tersangka JL diketahui sebagai fasilitator PA mulai dari awal hingga pada akhirnya sampai ke Kota Batu, Malang.

Ia menceritakan, JL memfasilitasi PA berangkat ke Batu dengan menyiapkan tiket pesawat, hotel dan mendapatkan bagian dari pembayaran prostitusi tersebut.

Lantas berapa keuntungan yang diterima oleh tersangka JL terkait dengan kegiatan prostitusi tersebut? Leo mengatakan, JL mendapatkan setidaknya Rp16 juta lebih untuk setiap kali transaksi. "Yang bersangkutan menerima Rp16 juta lebih untuk setiap kali transaksi. Itu di luar biaya akomodasi ya," katanya.

Ia menambahkan, JL tidak sendiri. Masih ada satu tersangka lagi yang menjadi bagian dari jaringan prostitusi online ini. Satu tersangka itu disebutnya berada di Jakarta. Satu tim dari Polda Jatim sudah diturunkan untuk memburu satu tersangka itu.

Dikonfirmasi mengenai kemungkinan adanya publik figur lain di bawah jaringan JL, Leo mengaku mengaku masih mendalami semua kemungkinan yang ada.

"Ini kan masih kita kembangkan. Masih ada satu pelaku lagi," tegasnya.

Terkait dengan kasus ini, tersangka JL dijerat dengan pasal 296 KUHP jo pasal 506 KUHP tentang mengambil keuntungan dari kegiatan prostitusi.

Sunday, 27 October 2019

Bogor Dilanda Hujan Es dan Angin Kencang, Sejumlah Pohon Tumbang

Bogor Dilanda Hujan Es dan Angin Kencang, Sejumlah Pohon Tumbang

Bogor Dilanda Hujan Es dan Angin Kencang, Sejumlah Pohon Tumbang

Hujan es melanda beberapa wilayah di Kota Bogor. Fenomena alam ini beriringan dengan derasnya hujan yang turun pada Sabtu (26/10) sekitar pukul 15.15 WIB.

Meski tidak berlangsung lama, butiran es batu hingga sebesar biji jagung turun dari langit tak urung membuat warga heboh. Warga memunguti butiran es kendati suara petir menggelegar bercampur hentakan butiran mengenai genteng rumah mereka.

Anggi Lestari, warga Jalan Malabar, Kelurahan Tegallega, Kota Bogor mengaku hujan es berlangsung sebentar. Namun begitu, butiran es bertebaran di sekitar halaman rumahnya.

"Kita sempat mungutin butiran es yang masuk ke halaman rumah, terus langsung kita makan bareng-bareng anak-anak saya," kata seraya menyebut butiran es yang turun dari langit berkhasiat menyembuhkan penyakit.

Rustam, warga Pamoyanan, Kota Bogor mengaku merasakan hujan es. Kala itu, dia sedang dalam perjalanan pulang dengan mengendarai mobil. Saat tiba di Jalan Pajajaran, mendadak ia mendengar suara benturan di atas mobilnya.

"Waktu itu hujan sangat deras disertai petir. Saya perhatikan ternyata suara itu akibat hujan es. Saya sempat takut kaca mobil pecah," terangnya.

Belum ada laporan lebih lanjut tentang korban maupun kerusakan akibat hujan es tersebut. Namun fenomena cuaca ini cukup membuat warga heboh.

Tak hanya hujan es, akibat hujan deras disertai angin kencang menyebabkan sejumlah pohon di beberapa daerah dilaporkan tumbang.

Data sementara yang berhasil dihimpun di lapangan, pohon yang tumbang terjadi di Jalan MV Sidik, Kelurahan Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan.

Kemudian pohon tumbang memutus kabel PLN di Jalan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal. Kejadian ini menyebabkan akses jalan menuju Jalan Soleh Iskandar tertutup.

Selanjutnya, pohon tumbang terjadi di Jalan Bogor Baru, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah. Namun kejadian ini tidak sanpai menimbulkan kerusakan bangunan maupun menutup akses jalan.

Pohon tumbang juga terjadi di kawasan Pondok Rumput, Kecamatan Tanah Sareal. Pohon tumbang menyebabkan ruas jalan itu tertutup dan aliran listrik ke rumah warga padam.

Terakhir, pohon tumbang terjadi tepat disamping Terminal Bubulak, Kecamatan Bogor Barat. Pohon tumbang menyebabkan kabel listrik milik PT PLN terputus.

Kepala BPBD Kota Bogor Juniarsih Estiningsih membenarkan sejumlah pohon tumbang terjadi di beberapa wilayah di Kota Bogor akibat hujan deras beriringan dengan angin kencang. Saat ini, anggota BPBD dan Damkar sedang melakukan evakuasi pohon tumbang di beberapa tempat.

"Petugas juga sedang mendata di lapangan, jadi belum tahu berapa jumlah pohon tumbang berikut ada atau tidaknya kerusakan bangunan," kata dia.

PA, Publik Figur Terlibat Prostitusi: Saya Bukan Pemenang Putri Pariwisata

PA, Publik Figur Terlibat Prostitusi: Saya Bukan Pemenang Putri Pariwisata

PA, Publik Figur Terlibat Prostitusi: Saya Bukan Pemenang Putri Pariwisata

Seorang publik figur berinisial PA diamankan polisi karena terlibat prostitusi online. Ia sempat diamankan bersama dengan YW, sang penyewa, dan JL, sang muncikari. Kondisi ini akhirnya membuat PA pun angkat bicara.

Dengan menggunakan masker penutup wajah, PA menyatakan permintaan maafnya pada sahabat, kerabat, keluarga dan teman-temannya semua, lantaran ada berita mengenai dirinya.

"Pertama-tama saya ingin mengucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada sahabat, kerabat dan teman-teman semuanya, dan keluarga saya, yang sebesar-besarnya karena berita ini adalah sangat tersebar, saya sudah melihat dimana-mana," ujarnya, Minggu (27/10) dini hari.

Ia pun ingin mengklarifikasi tentang sejumlah informasi profil dirinya yang selama ini beredar. Soal Puteri Indonesia, PA mengaku jika ia tidak pernah mengikuti ajang Puteri Indonesia. Namun ia tidak membantah jika pernah mengikuti ajang Puteri Pariwisata.

"Yang saya ingin sampaikan adalah, dari title berita yang tidak sesuai dari siapa saya, saya melihat di situ saya merupakan puteri Indonesia. Itu sangat salah karena saya tidak pernah mengikuti ajang putri indonesia, saya tidak mengikuti bahkan tidak pernah menjadi bagian Putri Indonesia. (Soal Puteri Pariwisata) Putri Pariwisata Indonesia, itu saya bukan pemenang dari Putri Pariwisata Indonesia, terima kasih," katanya.

PA pun mengaku menyesal dengan kejadian ini. Ia pun meminta maaf pada sejumlah pihak, karena merasa telah ikut mencoreng nama baik mereka.

"Saya memohon maaf sebesar besarnya kepada beberapa pihak yang telah tercoreng namanya, nama baiknya, yang merupakan pihak yang sangat besar, saya juga pernah turut aktif di sana. Saya mohon maaf dan apapun yang terjadi ini merupakan pelajaran yang sangat besar buat saya," pungkasnya.

Sebelumnya, Polisi menggerebek sebuah kamar hotel di Kota Batu, Malang, Jawa Timur pada Jumat (25/10) malam. Dalam penggerebekan itu, polisi mendapat sepasang lelaki dan perempuan usai melakukan persetubuhan.

Si perempuan diketahui merupakan seorang publik figur berinisial PA. Sedangkan lelaki hidung belang diketahui berinisial JW. Selain kedua orang itu, polisi juga menangkap seorang pria berinisial JL yang diduga sebagai muncikari dari PA.

Jelang Subuh, Mobil Tabrak Apotek Senopati, 1 Orang Tewas

Jelang Subuh, Mobil Tabrak Apotek Senopati, 1 Orang Tewas

Jelang Subuh, Mobil Tabrak Apotek Senopati, 1 Orang Tewas

Jelang subuh, satu unit Nissan Livina bernopol B 2794 STF hilang kendali hingga menerobos apotek Senopati, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (27/10) sekira pukul 03.30. Akibatnya, satu orang tewas.

Kasubdit Gakum Polda Metro Jaya Kompol Fahri Siregar mengatakan sopir Livina atas nama Putri Kalingga Hermawan (21). Sedangkan, korban Asep Kamil (50) merupakan petugas keamanan apotek.

Ia menjelaskan kronologi kecelakaan saat itu Putri kehilangan kendali saat mengemudikan mobilnya. "Semula minibus melaju dari arah selatan ke utara sesampainya di pertigaan depan Apotik Senopati tidak konsentrasi dan tidak bisa mengendalikan kendaraannya menabrak trotoar selanjutnya kendaraan tetap melaju ke depan menabrak bangunan gedung Apotek Senopati yang berada di depannya," kata Fahri dalam keterangannya.

"Akibat dari kecelakaan lalu lintas tersebut satpam apotek Senopati saudara Asep Kamil yang sedang berjaga meninggal dunia di TKP serta kendaraan yang terlibat dan bangunan gedung Apotek mengalami kerusakan," sambungnya.

Tabrakan tersebut mengakibatkan bangunan apotek bagian depan serta satu unit sepeda motor rusak parah. Jenazah korban dibawa ke RS Fatmawati. Sedangkan, kasus ditangani Polres Metro Jakarta Selatan.

Saturday, 26 October 2019

Miris, Ibu Pergoki Anaknya Disetubuhi Pacar di Rumahnya

Miris, Ibu Pergoki Anaknya Disetubuhi Pacar di Rumahnya

Miris, Ibu Pergoki Anaknya Disetubuhi Pacar di Rumahnya

Polisi menangkap seorang pemuda bernama Arico Risky Pirmansyah (21) warga Ngusikan, Kabupaten Jombang, Jawa timur. Ia ditangkap, lantaran tepergok tengah menyetubuhi pacarnya yang masih di bawah umur di dalam rumahnya sendiri.

Kepala Kepolisian Sektor Ngusikan Polres Jombang, AKP Sumiran mengatakan, pelaku tepergok atau tertangkap basah oleh orang tua korban, saat berada di dalam kamar anaknya yang masih duduk di bangku SMP kelas 2.

"Pelaku pada Kamis mendatangi rumah korban jam 00.05 WIB dan masuk ke dalam melalui pintu rumah yang tidak terkunci," katanya, Jumat (25/10).

Menurut Sumiran, antara pelaku dengan korban, mempunyai hubungan asmara. Sehingga pelaku saat itu dengan mudah masuk ke dalam rumah yang sudah disiapkan dalam keadaan tidak terkunci.

Disaat bersamaan, salah seorang perangkat desa melihat seorang pemuda di pinggir jalan dengan gelagat mencurigakan. Pemuda itu ketika ditanya, mengaku sedang mengantar temannya ke rumah korban.

"Akhirnya perangkat desa tersebut telepon ke ibu korban. Untuk menanyakan apakah ada tamu di rumah korban," ujarnya.

Setelah mendapat kabar ada tamu, ibu korban kemudian keluar rumah untuk mengecek dan tamu tersebut tidak ada. Setelah itu, lanjut Sumiran, ibu korban masuk ke dalam dan mengecek anaknya di dalam kamar.

"Pas membuka kamar anaknya, ibu korban mengetahui anaknya dalam keadaan tidak pakai celana dalam tidur dengan tersangka," paparnya.

Parahnya lagi, ibu korban mengetahui kondisi resleting celana tersangka sedang dalam keadaan terbuka. Dan ikat pinggang celana tersangka juga sudah tidak dipakai.

Tak pelak, ibu korban naik pitam dan langsung melaporkan pemuda itu ke Polsek setempat.

"Tersangka diamankan beserta sejumlah barang buktinya. Tersangka melanggar pasal 81 UU RI nomor 35, tahun 2014 tentang perlindungan anak," tegasnya.

Sumiran menambahkan, guna penanganan lebih lanjut, kasus persetubuhan dengan anak dibawah umur tersebut, saat ini telah dilimpahkan ke Unit PPA Satreskrim Polres Jombang.

Perburuan Harta Karun Sriwijaya

Perburuan Harta Karun Sriwijaya

Perburuan Harta Karun Sriwijaya

Setiap hari ratusan warga berduyun-duyun mendatangi Sungai Pelimbangan di Desa Pelimbangan, Kecamatan Cengal, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan. Mereka meninggalkan pekerjaannya sebagai petani demi memburu harta karun diduga peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

Merdeka.com berkesempatan melihat secara langsung aktivitas warga yang telah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir. Dari Palembang, merdeka.com menumpangi mobil travel menuju rumah keluarga di Dusun Kuningan, Kecamatan Sungai Menang.

Perjalanan ditempuh selama lima jam dari Palembang. Dusun itu berada di perbatasan antara Kecamatan Sungai Menang dan Cengal. Beberapa desa setelahnya terdapat Desa Sungai Ceper yang dikenal sebagai kampung produksi senjata api rakitan atau ilegal.

Untuk menuju desa itu diperlukan kendaraan yang laik dan fisik yang prima. Sebab, hampir sepanjang jalan menuju Kuningan dari ibukota kabupaten, Kayuagung, jalannya rusak parah.

Puluhan kilometer jalan hanya tanah merah berlobang. Jika berpapasan dengan kendaraan lain atau membelakangi mobil, debu tebal menutupi jalan sehingga mengganggu jarak pandang pengemudi.

Sisi kiri kanan jalan nampak perkebunan sawit dan karet milik perusahaan. Ada juga lahan bekas terbakar yang terlihat nampak baru.

Beruntung, jaringan listrik di Dusun Kuningan dan sekitarnya sudah terpasang, itu pun baru dua tiga tahun terakhir. Sebelumya, mereka menggunakan alat pembangkit listrik tenaga surya untuk penerangan.

Menurut Tador (45), warga Kuningan, jalan menuju desanya awalnya dibangun perusahaan yang beroperasi di sana atas permintaan warga setempat. Meski demikian, jalan itu menjadi akses satu-satunya menghubungkan antar desa dan antar kecamatan di kawasan Pantai Timur OKI.

"Kami bisa melewati jalan ini ketika musim kering saja, kalau musim hujan tidak bisa sama sekali. Siapa nekat melintas pasti kecelakaan atau kendaraannya tak bisa bergerak sama sekali," ungkap Tador kepada merdeka.com beberapa hari lalu.

Sejak dibangun, jalan itu tak pernah diperbaiki, apalagi dilakukan pengaspalan. Mereka hanya mendapati janji politik dari calon bupati saat Pilkada atau calon legislatif ketika pemilu agar mendapatkan suara.

"Janji-janji politik itu tinggal janji saja, berpuluh-puluh tahun kami tidak pernah menikmati jalan cor atau aspal. Untung ada listrik, kalau tidak dusun kami seperti kampung mati," ujarnya.

Keesokan harinya, merdeka.com mendatangi lokasi perburuan emas menggunakan sepeda motor. Lagi-lagi jalan yang dilewati tak kalah buruk dari akses lainnya.

Untuk menghindari debu, gaet memilih jalan pintas melewati kebun karet. Jalan itu jarang digunakan warga sehingga jarang sekali berjumpa dengan pemotor lain. Hanya babi hutan dan monyet yang berkeliaran mencari makan.

Satu jam berlalu, tibalah di Desa Cengal. Di sana istirahat sejenak sekedar memulihkan punggung yang terasa pegal akibat guncangan jalan rusak parah.

Dari Cengal menuju lokasi perburuan cukup jauh, memakan waktu dua jam. Soal jalan, tak kalah buruknya dengan jalan yang dilalui sebelumnya. Jika bernasib sial, ban bocor atau kerusakan mesin tak bisa dihindari.

Sungai Pelimbangan yang menjadi tempat pencarian harta karun berada di rawa-rawa, perbatasan perkebunan sawit perusahaan dan persawahan masyarakat. Untuk menjangkaunya melewati jalan tanah yang dibangun dari bekas normalisasi sungai, ada juga sengaja dibangun perusahaan untuk mengangkut hasil produksinya.

Sepanjang perjalanan dari Desa Pelimbangan menuju Sungai Pelimbangan, banyak ditemukan lahan-lahan bekas terbakar, bahkan masih terdapat sisa api dan asap di lahan gambut. Rumah-rumah walet dibangun di atas persawahan warga.

"Kayaknya kebakaran di sini sudah dibiarkan, helikopter tidak terlihat lagi, mungkin mereka sudah frustasi, api tak kunjung padam," kata guide yabg menemani.

Kondisi Lokasi Pencarian Harta Karun

Dua jam perjalanan, tibalah di lokasi perburuan. Ratusan sepeda motor dan mobil terparkir di pinggir jalan. Banyak juga speedboat di ujung kanal menunggu penumpang atau sengaja disewa pemburu harta karun.

Di sungai itu setidaknya ada titik pencarian, diantaranya dua di kanal dan satunya lokasi perburuan baru yakni di rawa-rawa. Perburuan di tempat yang baru dilakukan karena ditemukan tiang-tiang rumah yang disinyalir tempat bermukim masyarakat masa lampau.

"Baru dapat tiang-tiang sama pecahan gerabah, karena kami gali baru setengah meter," ungkap Sukas (50), pemburu harta karun asal Cengal.

Kedatangan merdeka.com di lokasi menjadi pusat perhatian para pemburu emas Sriwijaya. Maklum, mereka heran melihat wajah asing, orang datangan, bukan dari warga sekitar.

"Sejak pencarian ramai diberitakan, kami jadi khawatir, tidak sembarang berkomunikasi dengan orang asing. Apalagi kata polisi gawean ini dilarang undang-undang, kami makin was-was," sambung dia.

Tak banyak bukti harta karun yang ditemui di lokasi. Warga hanya mendapati manik-manik, potongan emas sebesar ujung kuku, pecahan gerabah, tembikar, dan tiang-tiang rumah yang masih tertanam cukup dalam.

Tak ingin kemalaman, merdeka.com beranjak pulang. Baru setengah jam perjalanan, terjadi kebakaran hutan dan lahan ratusan hektare yang berada persis di pinggir jalan dan kanal.

Gaet nekat menerobos asap pekat dan panas dengan jarak pandang tak lebih dari dua meter. Sekitar sepuluh menit terkepung asap, merdeka.com akhirnya bisa kembali menghirup udara sedikit segar sambil menormalkan mata yang perih terpapar asap.

"Wah, kalau kita terkepung asap lima menit lagi saja, kita bisa mati kehabisan oksigen atau sesak. Kalau asapnya masih lama, saya mau nyemplung ke sungai, dari pada mati kena asap," kata gaet seusai selamat dari peristiwa itu.

Baru saja tiba di rumah tempat menginap di Dusun Kuningan, merdeka.com mendengar cerita warga adanya penemuan mayat dengan luka tembak di pipi tembus kepala di ujung kampung. Korban ternyata warga setempat yang pulang dari pasar membeli jengkol.

Kerumunan warga menyaksikan dari dekat kondisi korban yang masih berada di atas motornya dalam posisi roboh ke arah kiri. Terdengar suara histeris dari keluarga korban sambil menggerutu seakan-akan menyesalkan kejadian itu.

"Biasalah tembak menembak begini, kan pistol rakitan banyak, di Sungai Ceper banyak yang bikin senjata. Dulu orang mati pakai pisau, sekarang kena tembak," kata warga setempat.

Keesokan harinya ketika hendak pulang ke Palembang, lagi-lagi menemui rintangan. Kabut asap pekat menutupi jalanan, jarak pandang hanya terlihat kap mobil depan saja. Parahnya kabut asap membuat kendaraan di depan tak kelihatan, tiba-tiba sudah berpapasan di samping mobil.

"Mundur kena, maju kena, kalau jalan tak kelihatan seperti ini bisa-bisa kita masuk sungai," kata sopir travel.

Kondisi udara berangsur normal seiring hari mulai terang di pagi menjelang siang. Meski demikian, merdeka.com harus tetap 'menikmati' berjam-jam hancurnya jalan sebelum tiba di Kayuagung, ibu kota Kabupaten OKI.

Gara-Gara Sertifikat Tanah, Pria di Bali Curi Puluhan Celana Dalam Istri Sendiri

Gara-Gara Sertifikat Tanah, Pria di Bali Curi Puluhan Celana Dalam Istri Sendiri

Gara-Gara Sertifikat Tanah, Pria di Bali Curi Puluhan Celana Dalam Istri Sendiri

Nyoman Suka Adnyana mencuri semua celana dalam (CD) milik Ida Ayu KW yang dinikahinya secara siri. Akibatnya, pria transmigran Lampung asal Bali ini pun duduk di kursi pesakitan PN Denpasar.

"Sertifikat tanah milik orang tua terdakwa ada pada saksi korban. Jadi motif terdakwa curi pakaian dalam milik saksi korban supaya dapat sertifikat tanah milik orang tuanya yang dibawa," ungkap Gusti Ayu Rai Artini selaku Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Dalam dakwaan disebutkan JPU di hadapan Ketua Majelis Hakim IGN Putra Atmaja, bahwa selama ini pria kelahiran Way Jepara, Lampung Timur, 1 April 1984 itu telah mengambil barang-barang yang dikenakan oleh korban baik untuk keseharian maupun untuk kerja malam.

Adapun yang diambil tiga pasang sepatu, empat pasang sandal, speaker aktif, dua bedcover, empat tas wanita, dan satu tas berisi alat kometik serta satu alat catok rambut dan satu hair dryer, serta sejumlah pakaian kerja termasuk juga celana dalam.

"Ada 45 celana dalam wanita berbagai corak, 5 buah BH, satu buah bikini warna putih motif kembang, dan lima buah ikat pinggang. Selain itu, 32 potong celana pendek dan panjang, 62 potong pakaian wanita, dua buah handuk, 18 sarung bantal, dua buah sprei, dua buah koper, dan satu buah longtorso warna hijau," beber JPU.

Diuraikan Jaksa Rai, bahwa Nyoman dan Wulandari tinggal bersama di indekos Jalan Tukad Badung XXVII No.1, Renon Denpasar Selatan. Lalu, Nyoman melakukan aksinya pada saat Wulandari pulang kampung bersama keluarganya ke Jembrana, pada 22 Juli 2019 sekitar pukul 08.00 WITA.

Saat pergi, Wulandari meninggalkan satu motor Beat warna putih DK 6890 AAK miliknya dan indekos dalam keadaan terkunci. Berselang beberapa waktu kemudian, timbul niat terdakwa untuk mengambil barang-barang milik Wulandari.

Barang-barang tersebut diangkut oleh terdakwa ke rumah kakaknya di Jalan Tukad Citarum, Renon, menggunakan sepeda motor yang ditinggalkan Wulandari.

"Bahwa tujuan terdakwa mengambil barang-barang tersebut dengan tujuan akan ditukarkan dengan sertifikat tanah milik orang tua terdakwa di Lampung, yang selama ini dipegang oleh Ida Ayu Kadek Wulandari. Atas perbuatannya, Nyoman dijerat dengan Pasal 362 KUHP, 367 KUHP, dan 372 KUHP," beber Jaksa Rai.

Dalam kesaksiannya, Wulandari mengaku mengalami kerugian mencapai Rp 20 juta rupiah. Nyoman tidak hanya mengambil barang-barang tapi juga menggadaikan sepeda motor milik Wulandari. Selain itu, Wulandari juga mengaku jika hubungan dengan terdakwa hanya pacaran bukan suami istri, meski sudah dinikahi siri tahun 2014 di Lampung.

Dia mengetahui barang-barangnya raib diambil terdakwa pada saat dirinya pulang dari Jembrana. Lalu, kejadian itu kemudian dilaporkan kepada polisi dan pada 1 Agustus 2019, terdakwa pun ditangkap.

Sebelum mencuri, kata Wulandari, dia mendapat pesan ancaman via SMS dari terdakwa yang berisi jika tidak menyerahkan sertifikat tanah (milik orangtua terdakwa) maka terdakwa akan mengambil semua barang-barang milik saksi.

Thursday, 24 October 2019

Pria Bermasker Pamer Video Porno dalam Angkot di Depok

Pria Bermasker Pamer Video Porno dalam Angkot di Depok

Pria Bermasker Pamer Video Porno dalam Angkot di Depok

Seorang warga Depok yang sedang naik angkot dibuat resah oleh pria yang memakai masker lalu dengan sengaja memperlihatkan video porno dan alat kelamin. Peristiwa tersebut dialami AM.

AM membagikan kisah tersebut kemudian viral setelah diposting jejaring sosial Instagram @depok24Jam.

Saat peristiwa itu terjadi yang memposting cerita itu bersama temannya naik angkot 102 jurusan Depok-Pondok Labu. Saat itu ada tiga penumpang dan satu supir.

"Nah saya duduk di pojok kanan, dan ada bapak- bapak duduk di pojok kiri (sebrang saya). Awalnya biasa aja dia pake masker dan mainan hp terus, sampe saya engeh (sadar) kalau dia ngeliatin saya terus sambil buka maskernya," katanya, Kamis (24/10).

Pria itu memakai masker. Dia dan temannya tak merasa curiga. "Sampe ada orang naik dia sengaja ngeliatin hpnya ke saya, entah apa maksudnya, tapi yang ada di layar hp itu adalah video porno," ceritanya.

AM kemudian memberi kode pada temannya. Keduanya berusaha tenang walaupun merasa takut.

"Di situ saya gak sengaja lihat dan panik. Saya senggol teman saya yang berada di kanan saya, dan menceritakannya lewat hp. Teman saya pun langsung melihat ke arah hp bapak itu, dan kejadian itu terulang kembali saat angkot mulai sepi," ujarnya.

Lebih lanjut, ia bersama temannya pun mulai panik dan pindah duduk saat angkot sepi penumpang. "Saya tambah panik dan saya berpindah ke tempat duduk di depan pintu. Saya kaget saat sopir menegur saya bilang kalau saya nutupin spion," ucapnya.

Dia pun pindah kursi yang jauh dari pria itu karena takut. Dia menduga sopir dan pria itu sudah sekongkol.

"Saya takut, kaget, lemes, panik, ingin nangis dan triak. Tapi saya takut kalau saya teriak, bapak itu tiba-tiba keluarin senjata tajam, makanya saya dan teman saya pura-pura tenang. Dan beberapa saat kemudian saya bener-benar baru engeh kalau bapak itu ngeliatin saya terus sambil memegang alat kelaminnya," pungkasnya.

Cerita Polisi Bertato Tak Mati Ditembus 11 Peluru

Cerita Polisi Bertato Tak Mati Ditembus 11 Peluru

Cerita Polisi Bertato Tak Mati Ditembus 11 Peluru

Anggota Jatanras Polda Metro Jaya bernama Aiptu Jakaria atau yang lebih beken dengan nama Jacklyn Choppers, viral karena mengunggah video proses penangkapan tersangka tindak pidana.

Dalam video yang diunggah di akun youtubenya, polisi yang memiliki tato di tubuhnya itu bercerita selamat dari maut walau mengalami luka tembak 11 peluru. Berikut ceritanya:

Tertembak 11 Peluru
Aiptu Jakaria atau yang lebih beken dengan nama Jacklyn Choppers bercerita jika dirinya pernah ditembak 11 peluru. Kejadian berawal saat dirinya mengejar pelaku perampokan mesin pengisi ATM sebesar Rp 2,8 miliar di Cawang tahun 2017. Kala itu dia mendapat informasi jika pelaku berada di Bandung, Jawa Barat.

Bang Jack sapaan akrabnya langsung menuju ke Bandung untuk melakukan penangkapan pelaku perampokan. Saat melakukan penangkapan di Bandung, dia tertembak tak tanggung-tanggung 11 peluru. Dua di bagian jantung, satu di tengah dekat ulu hati, dua di dekat lambung sebelah kiri, dua lagi di sebelah kanan, satu di lengan kanan, dan tiga di lengan kiri.

"Yang tiga di lengan kiri hancur bersatu dengan tulang. Memang enggak bisa diambil karena hancur sama tulang. Dokter menyarankan untuk amputasi karena gue enggak pingsan, lo jangan asal potong aja. Akhirnya gue bisa sekarang sehat, andai kata gue pingsan waktu itu tahu-tahu pas bangun tangan enggak ada," katanyadalam akun youtubenya Jacklyn Choppers.

Perbanyak Istighfar
Saat tertembak, Bang Jack mengaku hanya beristigfar dan percaya kepada Allah kalau akan selamat dari maut. Dia juga mengatakan jika polisi tidak boleh kalah dari penjahat walau nyawa menjadi taruhannya.

"Peluru masuk gue istighfar, astagfirullah alazim, sudah gue jatuh. Pelakunya sudah nabrak mobil anggota tetap enggak gue lepas. Intinya polisi enggak boleh kalah sama penjahat," katanya.

"Akhirnya gue dibawa ke rumah sakit, pada waktu itu darah sih sudah keluar. Komandan gue nangis, gue bilang komandan enggak usah nangis, Jack enggak akan mati," sambungnya.

Selamat dari 11 peluru yang bersarang di tubuhnya, menurutnya karena kuasa Tuhan dan doa dari orang tua. "Itu semua bukan karena gue belajar ilmu segala macam, pokoknya yang penting doa orang tua, sama lu percaya sama Allah dan lu harus ikhlas dalam menjalankan tugas. Insya Allah lu pasti banyak yang ngedoain termasuk masyarakat yang dirugikan kejahatan," katanya.

Masih ada 3 Peluru
Ternyata sampai detik ini masih ada tiga peluru yang bersarang di lengan kirinya. Dia mengatakan tiga peluru tidak diangkat karena sudah bersatu dengan tulang yang hancur.

"Masih tiga belum dikeluarin yang di tangan ada tiga butir peluru karena hancur bersatu dengan tulang makanya enggak dikeluarin. Sebenarnya dokter bisa selain diamputasi keluarin, tapi janganlah buat kenang-kenangan dari tahun 2007 sampai 2019 berarti peluru di badan gue sudah 12 tahun," katanya dalam akun youtubenya Jacklyn Choppers.

Selain itu dia berpesan kepada seluruh anggota polisi khususnya yang langsung terjun ke lapangan, jangan pernah takut kepada penjahat. Karena tugas polisi adalah melindungi masyarakat.

"Intinya polisi enggak boleh kalah dengan penjahat sikat penjahat lindungi masyarakat," ujar Bang Jack.

Butuh Dana untuk Pilkada, Pemkot Palu Tak Sanggup Bayar Gaji Honorer Sesuai UMK

Butuh Dana untuk Pilkada, Pemkot Palu Tak Sanggup Bayar Gaji Honorer Sesuai UMK

Butuh Dana untuk Pilkada, Pemkot Palu Tak Sanggup Bayar Gaji Honorer Sesuai UMK

Pemerintah Kota Palu menyatakan belum sanggup menggaji seluruh tenaga honorer K2 sesuai dengan standar Upah Minimum Kota (UMK), yang nilainya Rp 2,4 juta pada 2019.

"Minta maaf, untuk tahun ini sampai 2020 kalau menggaji honorer K2 sesuai UMK kami belum sanggup. Apalagi menjelang pilkada Kota Palu dan di masa rehabilitasi dan rekonstruksi pasca-bencana gempa, tsunami, dan likuefaksi," kata Asisten III Bidang Administrasi Umum Sekretariat Daerah Kota Palu Imran Lataha dalam rapat dengar pendapat dengan perwakilan tenaga honorer di ruang sidang utama Kantor DPRD Kota Palu, Kamis (24/10) seperti dikutip Antara.

Dalam rapat dengar pendapat yang dihadiri tenaga honorer K2 Palu yang tergabung dalam Forum Honorer K2 Palu itu, Imran menjelaskan bahwa Pemerintah Kota membutuhkan banyak dana untuk membiayai penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun depan, mendukung pemenuhan kebutuhan pengungsi korban bencana, serta membangun infrastruktur dan fasilitas umum di kawasan relokasi hunian tetap bagi korban bencana di Kelurahan Duyu dan Tondo Talise.

"Namun ini akan menjadi catatan penting untuk kami bahas dan sampaikan ke Pak Wali Kota Palu agar dapat dipertimbangkan," katanya di depan perwakilan tenaga honorer K2 Palu.

Ketua Komisi A DPRD Palu Mutmainnah Korona, yang memimpin rapat dengar pendapat, mengemukakan kemungkinan para tenaga honorer K2 mendapat kenaikan gaji, utamanya tenaga honorer yang sudah belasan hingga puluhan tahun bekerja.

"Saya sudah ketemu dengan Pak Wali Kota Palu dan Beliau mengatakan kemungkinan gaji honorer K2 Palu dapat dinaikkan," katanya.

Menurut data Forum Honorer K2 Kota Palu, ada 2.853 tenaga honorer yang bekerja di seluruh Organisasi Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Palu.

Wednesday, 23 October 2019

Dijanjikan Upah Rp 14 Juta, Driver Ojek Online dan IRT Jadi Kurir Sabu

Dijanjikan Upah Rp 14 Juta, Driver Ojek Online dan IRT Jadi Kurir Sabu

Dijanjikan Upah Rp 14 Juta, Driver Ojek Online dan IRT Jadi Kurir Sabu

Satnarkoba Polrestabes Bandung menyita 12,2 kilogram narkoba jenis sabu milik jaringan pengedar internasional. Dari kasus itu, dua kurir diamankan meski pemasok asal Nigeria berstatus DPO.

Dua orang kurir tersebut berdomisili di Kota Depok. Diketahui, seorang pria berinisial MT (23) berprofesi driver ojek online dan ibu rumah tangga berinisial IA (40).

Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriady mengatakan, kasus ini berhasil diungkap berawal dari temuan petugas bandara Husein Sastranegara mengenai dugaan penyelundupan narkoba pada 12 Oktober 2019.

"Dari temuan itu, ada tersangka MT yang ikut diperiksa. Lalu Kasat Narkoba (Polrestabes Bandung) AKBP Irfan Nurmansyah melakukan pengembangan ke wilayah Jakarta," katanya di Mapolda Jabar Jalan Soekarno-Hatta Bandung, Rabu (23/10).

Dari pengembangan itulah IA diamankan. Hasil indivasi, mereka menjadi kurir sabu belasan kilogram dari seorang WNA (Warga Negara Asing) asal Nigeria yang berinisial S.

S sendiri meminta mereka membawa koper berisi sabu di bandara. Untuk mengelabui petugas, koper tersebut dipenuhi pula oleh baju.

"Sabu itu milik WNA asal Nigeria yang diketahui berinisial S (DPO). Kurir ini diberi upah USD 1000 atau Rp 14 juta untuk mengantarkan koper ke daerah Kota Depok," jelas Rudy.

Dalam pengungkapan ini polisi menerapkan kepada kedua tersangka dengan Pasal 113 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 1 dan atau Pasal 114 ayat 2 juncto Pasal 132 ayat 1 dan atau Pasal 112 ayat 2 Undang-undang Narkotika.

"Ancaman hukuman maksimal pidana mati, paling rendah 20 tahun penjara dan 5 tahun. Tersangka S tetap kami buru," tutup Rudy.

Polres Bogor Ungkap Praktik Penjualan Perawan Desa

Polres Bogor Ungkap Praktik Penjualan Perawan Desa

Polres Bogor Ungkap Praktik Penjualan Perawan Desa

Polres Bogor mengungkap tindak prostitusi dengan modus menjual perawan desa. Pelaku Y (28) dan GG (29) ditangkap saat menjalankan aksinya di salah satu hotel di kawasan Sentul City pada Selasa (15/10).

Kedua tersangka diketahui menjual keperawanan KO (20) seharga Rp20 juta kepada lelaki hidung belang yang kini masih diperiksa Polres Bogor.

Kapolres Bogor, AKBP M Joni mengatakan, Y dan GG mewajibkan calon konsumen membayar uang muka Rp3 juta dan sisanya dibayar saat berhubungan selesai yakni Rp17 juta.

"Ini perdagangan orang dengan korban berinisial KO, perawan desa asal Bogor. Kita tangkap setelah selesai bertransaksi," katanya, Rabu (23/10).

Dia menjelaskan, tersangka memasarkan korban melalui media sosial, seperti Facebook dan aplikasi Line.

"Merekrut korban tidak ada yang ditutupi. Sudah saling tahu. Dari Rp20 juta, uang muka untuk penjual. Sisa Rp17 juta untuk yang dijual," jelas Joni.

Hasil pemeriksaan sementara, pelaku tidak hanya beroperasi di Bogor, namun juga se-Jawa Barat bahkan ke luar pulau seperti di Samarinda.

"Lintas provinsi karena pasa saat kejadian ada yang dikirim ke Samarinda juga. Kedua tersangka terancam hukuman 15 tahun penjara," tutup Joni.

Kerangka Manusia yang Ditemukan di Buleleng Ternyata WN Filipina

Kerangka Manusia yang Ditemukan di Buleleng Ternyata WN Filipina


Kerangka Manusia yang Ditemukan di Buleleng Ternyata WN Filipina

Penemuan kerangka WN Filipina bernama Ella Balmaceda Panno membuat geger warga warga Buleleng, Bali. Kerangka itu ditemukan warga di area kebun Desa Tegallenge, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng, Senin (8/7) sekitar pukul 14.00 WITA.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Hengky Widjaja menyampaikan identifikasi penemuan kerangka tersebut berdasarkan pemeriksaan secara laboratorium forensik dari Polsek Seririt pada tanggal 8 Juli 2019. Bidang Lab Forensik bekerja sama dengan CTOC Polda Bali.

"Identitas tulang dan tengkorak yang ditemukan adapun barang bukti yang dikirim untuk dilakukan pemeriksaan adalah empat buah gigi dan lima buah potongan tulang," kata Hengky, Kamis (24/10).

"Bidang laboratorium forensik Polda Bali berhasil melakukan indetifikasi atas nama Ms. Ella Balmaceda Panno yang telah dicocokkan dengan profil DNA ibunya bernama Maricu B. Pannoang dibawa oleh polisi Filipina dan hasilnya 99 persen cocok," imbuh Hengky.

Hengky juga menjelaskan, terkait terungkapnya identitas kerangka manusia asal Filipina tersebut, polisi akan terus dilakukan penyelidikan. "Terhadap temuan tengkorak tersebut masih dalam penyelidikan kepolisian," ujar Hengky

Seperti diketahui, sebuah kerangka manusia membuat geger warga Tegallenge, Buleleng, Bali. Kerangka itu ditemukan warga di area kebun Desa Tegallenge, Seririt, Buleleng, Senin (8/7). Kemudian tidak jauh dari penemuan kerangka itu juga ditemukan karung plastik.

"Info itu dari masyarakat Desa Tegallenge atas nama Made Artika bahwa di area kebun yang digarap oleh Nyoman Bagiarta ditemukan kerangka diduga kerangka manusia," kata Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya.

Tuesday, 22 October 2019

Dari Twitter, Video Porno Mirip Gisel Gegerkan Grup WhatsApp


Dari Twitter, Video Porno Mirip Gisel Gegerkan Grup WhatsApp

Dari Twitter, Video Porno Mirip Gisel Gegerkan Grup WhatsApp

Cobaan belum berhenti menerpa penyanyi Gisella Anastasia. Kali ini ada video wanita mirip dirinya tengah beradegan syur dengan seorang pria.

Awalnya ini beredar di Twitter dan kemudian geger di grup-grup WhatsApp karena tak terbendung lantaran beredar cukup sporadis.

Potongan video itu viral dan beredar di grup-grup WhatsApp, termasuk grup kalangan wartawan.

Gisel yang dikonfirmasi langsung mengaku shock. Ia terkejut, tapi menurutnya ia sudah tahu lebih dulu dari kerabatnya.

"Saya tahu. Bukan saya, bukan," tekan eks istri Gading Marten tersebut, Selasa (22/10).

Gisel mengaku tahu betul dirinya sendiri. Ia pun merasa kini dirinya tengah difitnah pihak tertentu.

"Saya tuh udah lihat, udah cek, udah dapet dari kerabat terdekat juga sama dari manajemen. Saya dari pertama kali lihat juga udah, maksudnya saya tahu sekali diri saya, jadi kayak nggak ada keraguan," papar Gisel lagi.

ia juga menduga, ada saja pihak yang ingin memfitnahnya. Salah satu dugaan kenapa ia jadi incaran fitnah karena ia merasa memang lekat dengan keseksian.

"Emang mungkin saya identik dengan berpakaian yang kadang-kadang bisa lumayan sedikit terbuka atau apa. Ya mungkin ada pihak-pihak yang mungkin, entah ingin menjatuhkan atau memang mengambil keuntungan dari situ," analisa Gisel.

Gisel juga sempat mengatakan bahwa kekasihnya, Wijaya Saputra sudah melihat klip panas tersebut.

"Dia tahu itu bukan saya," tekan Gisel lagi.

Gara-Gara Pasang Status Janda, Gusti Ayu Dianiaya Mantan Suami Sampai Sekarat

Gara-Gara Pasang Status Janda, Gusti Ayu Dianiaya Mantan Suami Sampai Sekarat

Gara-Gara Pasang Status Janda, Gusti Ayu Dianiaya Mantan Suami Sampai Sekarat

Seorang majikan bernama Ferddy Burhan tega menganiaya asisten rumah tangganya sendiri bernama Afra Bunga Ambul. Penganiayaan ini dilakukan dikarenakan Bunga dinilai tak gesit dalam menyelesaikan pekerjaan.

Kapolsek Cengkareng, Jakarta Barat, Kompol Khoiri mengatakan, pihaknya mengamankan Ferddy setelah mendapatkan laporan dari masyarakat. Di mana Bunga sering mendapatkan penganiayaan karena kerjanya.

"Pelaku baru datang dari luar kota, lalu melihat korban mengerjakan pekerjaan rumah dengan pelan-pelan, tidak cekatan," katanya dalam keterangannya, Selasa (22/10).

Dengan hal itu, pelaku menegurnya, karena dinilai lambat dalam bekerja. Saat itu, korban mengaku sedang tak enak badan. Namun, bukannya dibawa ke rumah sakit pelaku justru menganiaya.

"Ketika ditegur, korban beralasan sakit, namun pelaku malah marah-marah dan langsung memukuli korban dengan menggunakan pipa paralon air dan gagang sapu sehingga menyebabkan korban mengalami luka luka," jelas Khoiri.

Korban yang merasa dianiaya langsung menyelamatkan diri keSeorang pria bernama I Ketut Gede Ariasta (23) dengan tega menusuk mantan istrinya sendiri bernama Ni Gusti Ayu Sriasih (21) hingga terluka parah dan terbaring kritis di rumah sakit.

"Ini kasus penusukan antara suami terhadap (mantan) istrinya," kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Denpasar AKP Josina Lambiombir di Mapolresta Denpasar, Selasa (22/10).

Peristiwa tersebut berawal dari istri atau korban membuat status di Facebook Rabu (16/17) lalu. Korban menulis, 'Dimana mana kalau sudah Janda pasti bening lagi, karena doinya lebih fokus ngurus badan tanpa ngurus anak lagi. Pas jadi bini dibilang dekil, kusut dan kisut itu karena efek suami nggak ngasih uang dan waktu lebih untuk ngurus istri (dengan tanda emoji ketawa).'

Lewat hal itu, si pelaku melihat status korban dan merasa diremehkan dan terjadilah keributan antara korban dan pelaku melalui chatt WhatsApp. Karena ribut, akhirnya Facebook dan WhatsApp pelaku diblokir oleh korban.

Kemudian, pada Kamis (17/10) sekitar pukul 17.20 Wita, pelaku mendatangi tempat indekos korban yang berada di Jalam Gunung Sanghyang 124, Padangsambian Denpasar, Bali, dengan membawa sebuah tas pinggang yang berisikan sebilah pisau dan mengendarai sepeda motor Honda Scoopy DK 3975 SX milik pelaku.

Sesampainya di TKP, pelaku langsung mendobrak pintu kamar indekos korban. Lalu pelaku bertanya pada korban tentang status di Facebook kemudian terjadi percekcokan antara korban dan pelaku dan korban menjawab," Sudah tidak ada hubungan apa lagi dengan saya," kata korban.

Namun, tidak lama kemudian pelaku emosi dengan ucapan korban dan langsung mengambil sebilah pisau belati dari tas pinggangnya dengan posisi berdiri berhadapan dengan korban yang sedang duduk di lantai pelaku langsung menusukan pisau tersebut sebanyak dua kali pada korban yang mengenai rusuk sebelah kanan dan punggung sebelah kiri korban. Sehingga korban rebah kelantai dengan bersimbah darah.

"Selanjutnya pelaku keluar kamar indekos korban dan mengunci pintu kamar indekos dari luar. Kemudian pelaku kabur meninggalkan TKP," imbuh Josina.

Namun korban masih tertolong nyawanya, setelah tetangga indekos korban mengetahui hal itu dan menelpon orang tua korban sekitar pukul 02.00 Wita. Sehingga korban dilarikan ke Rumah Sakit Bali Med Denpasar, Bali.

Selanjutnya dari pihak orang tua, melaporkan pelaku dan polisi langsung melakukan pengejaran kepada pelaku dan mendapatkan informasi bahwa pelaku kabur ke kampungnya yang berada di Banjar Dinas Gunaksa, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, dan berhasil ditangkap pada Kamis (17/10) sekitar pukul 16.00 Wita.

"Jadi yang menjadi alasan pelaku menusuk (korban) sendiri adalah status di Facebook. Melihat status itu, si pelaku marah dan mendatangi tempat korban dan marah, bertengkar dan melakukan penusukan kepada korban," jelas Josina.

Josina juga menjelaskan, saat ini korban masih kritis karena terkena tusukan pisau belati di punggung sebelah kiri dan rusuk sebelah kanan dan saat ini masih dirawat RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

Josina menjelaskan, pelaku dan korban menikah sejak tahun 2015. Kemudian cerai secara adat pada Bulan Juni 2019. Selama pernikahan korban dan pelaku dikarunia dua anak.

"Korban sama pelaku berpisah secara adat. Jadi secara hukum mereka masih sah suami istri dan mereka tinggal masing-masing di indekosnya namun masih berhubungan dan masih bertemu," ujar Josina.

Josina juga menjelaskan, pelaku berprofesi sebagai driver travel dan sering membawa pisau belati kemana-mana. Ia juga menyampaikan, bahwa pelaku berpisah dengan korban karena Kekeras Dalam Rumah Tangga (KDRT) dan sempat ditangani oleh Polsek Abang, Karangasem, Bali.

"Kalau pisahnya, dari nformasi yang kami dapat karena KDRT. Jadi si suami dulu sering mukul istrinya sehingga pisah," ujarnya.

Untuk barang bukti yang diamankan oleh polisi, sebilah pisau belati yang digunakan pelaku yang di beli di Lumajang, Jawa Timur, pada bulan Agustus 2019 lalu, sebuah tas pinggang warna biru dongker bertuliskan Suprame, handphone pelaku dan korban dan satu unit sepeda motor Honda Scoopy DK 3975 SX milik pelaku serta lainnya.

"Kita sangkakan Pasal tindak pidana Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) dalam pasal 44 Ayat (2) Undang-undang nomor 23 tahun 2004 dengan pidana paling lama 10 tahun dan atau denda sebesar Rp30 juta," ujar Josina.luar dari rumah di Jalan Utama Raya, Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

"Korban berusaha menyelamatkan diri dengan berlari keluar rumah dan atas saran dari tetangga, akhirnya korban dan masyarakat datang ke Polsek Cengkareng untuk melaporkan kejadian tersebut," ujar Khoiri.

Atas laporan itu, pelaku berhasil diamankan. Khoiri menjelaskan, kalau penganiayaan itu sering terjadi bahkan korban sudah sembilan tahun tak dibayar gajinya.

"Jadi selama sembilan tahun, korban belum di gaji atau dibayar. Korban sering di aniaya oleh pelaku bila melihat pekerjaan korban dirasa kurang bersih atau kurang baik. Saat ini korban masih dalam perawatan medis," pungkasnya.

Lambat Saat Bekerja, Bunga Dipukul Pakai Pipa Hingga Gagang Sapu

Lambat Saat Bekerja, Bunga Dipukul Pakai Pipa Hingga Gagang Sapu

Lambat Saat Bekerja, Bunga Dipukul Pakai Pipa Hingga Gagang Sapu

Seorang majikan bernama Ferddy Burhan tega menganiaya asisten rumah tangganya sendiri bernama Afra Bunga Ambul. Penganiayaan ini dilakukan dikarenakan Bunga dinilai tak gesit dalam menyelesaikan pekerjaan.

Kapolsek Cengkareng, Jakarta Barat, Kompol Khoiri mengatakan, pihaknya mengamankan Ferddy setelah mendapatkan laporan dari masyarakat. Di mana Bunga sering mendapatkan penganiayaan karena kerjanya.

"Pelaku baru datang dari luar kota, lalu melihat korban mengerjakan pekerjaan rumah dengan pelan-pelan, tidak cekatan," katanya dalam keterangannya, Selasa (22/10).

Dengan hal itu, pelaku menegurnya, karena dinilai lambat dalam bekerja. Saat itu, korban mengaku sedang tak enak badan. Namun, bukannya dibawa ke rumah sakit pelaku justru menganiaya.

"Ketika ditegur, korban beralasan sakit, namun pelaku malah marah-marah dan langsung memukuli korban dengan menggunakan pipa paralon air dan gagang sapu sehingga menyebabkan korban mengalami luka luka," jelas Khoiri.

Korban yang merasa dianiaya langsung menyelamatkan diri keluar dari rumah di Jalan Utama Raya, Kelurahan Cengkareng Barat, Kecamatan Cengkareng, Jakarta Barat.

"Korban berusaha menyelamatkan diri dengan berlari keluar rumah dan atas saran dari tetangga, akhirnya korban dan masyarakat datang ke Polsek Cengkareng untuk melaporkan kejadian tersebut," ujar Khoiri.

Atas laporan itu, pelaku berhasil diamankan. Khoiri menjelaskan, kalau penganiayaan itu sering terjadi bahkan korban sudah sembilan tahun tak dibayar gajinya.

"Jadi selama sembilan tahun, korban belum di gaji atau dibayar. Korban sering di aniaya oleh pelaku bila melihat pekerjaan korban dirasa kurang bersih atau kurang baik. Saat ini korban masih dalam perawatan medis," pungkasnya.

Monday, 21 October 2019

Perempuan Usia 16 Tahun Dipergoki Orang Tua Saat Digilir 2 Pemuda di Hotel

Perempuan Usia 16 Tahun Dipergoki Orang Tua Saat Digilir 2 Pemuda di Hotel

Perempuan Usia 16 Tahun Dipergoki Orang Tua Saat Digilir 2 Pemuda di Hotel

Remaja perempuan berinisial RM (16) dipergoki kedua orang tuanya saat digilir dua pemuda. Kejadian tersebut terjadi di dalam kamar hotel Jalan Gatot Subroto, Kota Pekanbaru. Perbuatan bejat itu terbongkar setelah keluarga korban memergoki.

"Awalnya kedua pelaku diamankan keluarga korban lalu diserahkan ke kami," ujar Kapolsek Pekanbaru Kota AKP Sunarti, Minggu (20/10).

Keluarga korban tidak terima anaknya yang masih berstatus pelajar itu dicabuli. Di kamar hotel itu, korban bersama seorang teman wanitanya RN, juga dua pria tersebut. Keduanya adalah AR (22) dan SR (18).

"Ada dua korban, mereka anak di bawah umur. Tapi yang melapor ke Polsek Pekanbaru Kota, hanya keluarga salah satu korban," jelasnya.

Sunarti menyebutkan, antara pelaku dan korban tidak ada hubungan asmara. Mereka baru saling kenal saat itu, dan melakukan hubungan suami istri.

Bahkan saat proses pemeriksaan lebih lanjut, kedua korban mengaku tidak ada dipaksa pelaku. Namun perbuatan kedua pelaku tetap saja dijerat pidana. Karena korbannya masih di bawah umur.

"Sejauh ini dari pengakuan mereka, tidak ada unsur pemaksaan. Mereka baru satu kali melakukan hubungan itu," ucapnya.

Polisi juga masih mendalami apakah korban diimingi uang atau benda berharga dari pelaku. Termasuk dugaan praktik prostitusi.

"Kita masih dalami apakah ada dugaan iming-iming sesuatu," terangnya.

"Saat ini kita mendalami dua laporan. Alat bukti sudah cukup. Yaitu dari keterangan saksi, hasil visum rumah sakit dan baju yang dipakai korban," imbuhnya.

Kedua pelaku dijerat pasal 81 ayat (2) dan atau pasal 82 ayat (1) UU RI Nomor 17 tahun 2016 tentang Penetapan Perppu No 1 tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman 5 tahun kurungan penjara.

Empat Sopir di Banda Aceh Dihukum Cambuk karena Main Judi Batu Domino

Empat Sopir di Banda Aceh Dihukum Cambuk karena Main Judi Batu Domino

Empat Sopir di Banda Aceh Dihukum Cambuk karena Main Judi Batu Domino

Empat sopir dicambuk setelah tertangkap sedang bermain judi batu domino di terminal angkutan umum antar kota di Batoh, Lueng Bata Banda Aceh. Mereka dicambuk masing-masing 6 kali di halaman Masjid Baituttaqqa, Batoh, Senin (21/10).

Tak banyak warga yang menonton eksekusi cambuk kali ini. Biasanya setiap kali cambuk di gelar di masjid mendapat perhatian masyarakat sekitarnya. Tapi kali ini hanya ditonton oleh puluhan warga yang rumahnya berada di sekitar masjid.

Hanya tampak petugas Satpol PP/WH dan pihak kepolisian yang berjaga-jaga di lokasi cambuk tersebut. Padahal lokasi eksekusi cambuk berada di kawasan padat penduduk di Batoh, Kecamatan Lueng Bata, Banda Aceh.

Sebelum cambuk dimulai, petugas sempat mengumumkan yang boleh menonton eksekusi cambuk baik pria maupun wanita berusia di atas 18 tahun. Petugas juga sempat beberapa kali menghampiri ibu-ibu yang membawa anaknya dan juga beberapa siswa SMA yang hendak menonton eksekusi cambuk.

Keempat sopir yang dicambuk itu masing-masing berinisial TS alias Waled, AY, SA dan MU dengan usia antara 40 hingga 52 tahun. Masing-masing mereka didera cambuk sebanyak 6 kali di muka umum, setelah dipotong masa tahanan sebanyak 2 kali.

Mereka dicambuk melanggar pasal 18 Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang hukum Jinayat. Pasal tersebut tentang perjudian. Mereka ditangkap oleh Polisi Syariat Islam karena sedang bermain judi domino di terminal angkutan umum antar kota.

Barang bukti yang disita berupa 27 batu domino dan uang Rp 200 ribu lebih sebagai transaksi saat mereka sedang bermain judi. Sebelum dicambuk mereka sempat ditahan selama 2 bulan selama proses persidangan di Mahkamah Syariah, Aceh.

Kasipidum Kejaksaan Negeri (Kejari) Banda Aceh, Yudha Pratama Putra mengatakan, mereka dicambuk karena tertangkap sedang bermain judi domino di terminal Batoh, Lueng Bata.

"Hari ini kita sudah selesai melakukan eksekusi cambuk terhadap empat orang terpidana bermain judi," jelasnya.

Sementara itu Staf Ahli Bidang Pemerintahan Kota Banda Aceh, Muzakir mengatakan, cambuk ini merupakan komitmen Wali Kota Banda Aceh untuk menerapkan syariat Islam di Banda Aceh.

"Kota Banda Aceh harus menjadi terdepan dalam menerapkan syariat Islam dan menjadi model ibu kota Provinsi Aceh," jelas Muzakir.

Menurutnya, apapun yang dikerjakan, terutama yang melanggar syariat Islam semua memiliki konsekuensinya. Oleh karena itu ia meminta kepada seluruh warga Kota Banda Aceh untuk tidak melanggar nilai-nilai syariat Islam.

"Mereka yang dicambuk hari ini belum tentu lebih baik dari kita. Makanya ini harus menjadi pelajaran untuk kita semua," tutupnya.

Viral Suhu Udara di Solo Mencapai 40 Derajat, Ini Penjelasan BMKG

Viral Suhu Udara di Solo Mencapai 40 Derajat, Ini Penjelasan BMKG

Viral Suhu Udara di Solo Mencapai 40 Derajat, Ini Penjelasan BMKG

Dalam beberapa hari terakhir, masyarakat Solo dan sekitarnya merasakan meningkatknya suhu udara saat siang hari. Tak sedikit warga yang mengunggah kondisi suhu udara di status WhatsApp pribadi atau di media sosial lainnya. Disebutkan suhu udara di Solo kali ini mencapai 40 derajat atau 42 derajat celcius.

"Di tempat saya 42 derajat, panas banget. Ini enggak berani keluar, takut gosong," ujar Olivia, warga Tawangsari, Sukoharjo, Senin (21/10).

Dia menduga, penyebab panasnya sinar matahari tersebut adalah pengaruh global warming. Menurutnya, penggunaan bahan bakar migas di Solo dan sekitarnya semakin banyak karena kuantitas kendaraan bermotor semakin padat.

Kondisi serupa terjadi di daerah Colomadu, Karanganyar. Suhu udara di sekitar Jalan Adi Soemarmo juga mencapai 42 derajat. Padahal pada hari-hari sebelumnya maksimal hanya sekitar 38 derajat.

"Ini dirumahku juga 42 derajat. Panas sekali, terasa perih di muka. Kalau mau keluar naik motor harus bawa masker atau jaket yang rapet," kata Utri M, warga Colomadu.

Pantauan merdeka.com di Solo suhu mulai panas sejak pukul 9.00 WIB. Pada jam tersebut warga yang beraktivitas mengeluh kepanasan. Saat itu suhu terpantau 37 derajat. Namun menjelang siang, terus naik hingga 40 derajat.

"Sumuk (gerah) banget mas. Biasane enggak seperti ini," kata Rati, pemilik warung ayam kremes di Manahan.

Sebagain besar wilayah Kota Solo dan sekitarnya selama 4 bulan terakhir ini belum turun hujan. Udara panas disertai angin kencang hampir tiap hari terjadi.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Jawa Tengah, Iis Widya Harmoko, menyampaikan kondisi suhu tersebut berbeda dengan catatannya. Di Menurutnya, suhu tertinggi di Kota Solo hingga sore ini mencapai 37 derajat.

"Di Solo sampai sore ini antara 36-38 derajat Celcius, di Semarang lebih tinggi sedikit," ujar Iis, Senin.

Penghitungan suhu tersebut berdasarkan peralatan yang sudah sesuai standar. Di Solo, penghitungan dilakukan salah satunya di Bandara Internasional Adi Soemarmo.

"Bandara selalu melakukan pengamatan suhu dan divalidasi BMKG, dan bisa dipertanggungjawabkan. Kalau hanya aplikasi di handphone tidak bisa dipertanggungjawabkan," tandasnya.

Iis menambahkan, tingginya suhu udara tersebut merupakan hal yang wajar. Apalagi bulan Oktober merupakan puncak tingginya suhu udara. Saat itu, lanjut dia, matahari berada di atas kita. Dia memperkirakan suhu udara akan menurun saat memasuki bulan November, di mana musim penghujan akan datang.

Sunday, 20 October 2019

Lempar Kondom ke Luar, Sepasang Kekasih Ketahuan Mesum di Toilet Masjid

Lempar Kondom ke Luar, Sepasang Kekasih Ketahuan Mesum di Toilet Masjid

Lempar Kondom ke Luar, Sepasang Kekasih Ketahuan Mesum di Toilet Masjid

Sepasang kekasih berinisial DI (19) dan DA (20) asal Kecamatan Pameungpeuk digerebek warga usai ketahuan mesum di masjid Kecamatan Samarang, Kabupaten Garut. Keduanya langsung digelandang ke kantor polisi karena dianggap melakukan tindakan asusila di tempat ibadah.

Salah seorang warga, Erwan (27) mengatakan bahwa awal diketahuinya aksi mesum yang dilakukan sepasang kekasih saat seorang anak yang mendapatkan lemparan alat kontrasepsi dari dalam toilet masjid. Anak tersebut kemudian membawanya ke warga yang saat itu tengah masak-masak dimana lokasinya tidak jauh dari masjid.

"Nah saat alat kontrasepsi ini dibawa oleh anak ke warga, warga langsung marah dan menggerebek keduanya yang masih ada di dalam toilet masjid. Beberapa warga ada yang sampai memukuli laki-lakinya. Kalau perempuannya yang berkerudung itu diperiksa saja," ujarnya, Sabtu (19/10).

Sepasang kekasih tersebut, lanjut Erwan, langsung diserahkan kepada kepolisian Sektor Samarang untuk diproses lebih lanjut.

Kapolsek Samarang, Kompol Supian BJ menyebut bahwa pihaknya memang menerima penyerahan sepasang kekasih yang diduga mesum di toilet masjid. "Kita sudah limpahkan keduanya ke Satreskrim Polres Garut," singkatnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari petugas kepolisian, sepasang kekasih yang diamankan berinisial DI dan DA. Keduanya diketahui merupakan warga Kecamatan Pameungpeuk dan diketahui pacaran sejak sekolah.

Sebelum melakukan mesum di toilet masjid, DI yang bekerja di Bandung mengambil cuti dua hari untuk pulang ke rumahnya. Sebelum pulang, DI pun sudah janjian dengan kekasihnya yang berinisial DA yang kuliah di salah satu kampus di wilayah Kecamatan Tarogong Kidul. Keduanya pun diketahui telah merencanakan kegiatan persetubuhan di kostan milik DA.

Sesampainya DI di Garut, ia dijemput menggunakan motor oleh DA dan teman kuliahnya dari sekitar bundaran Tarogong. Saat perjalanan, DI kebelet pipis sehingga kemudian berhenti di masjid di Kecamatan Samarang.

Saat DI masuk ke dalam toilet masjid, DA rupanya mengikuti sehingga terjadilah aksi mesum di dalam toilet. Usai mesum, DA melemparkan alat kontrasepsi yang dipakainya melalui bagian atas toilet yang belum ditutupi atap hingga akhirnya mengenai anak yang sedang lewat.

Terbakar, Lamborghini 'Batman' Diduga Milik Raffi Ahmad Baru Dipakai Syuting

Terbakar, Lamborghini 'Batman' Diduga Milik Raffi Ahmad Baru Dipakai Syuting

Terbakar, Lamborghini 'Batman' Diduga Milik Raffi Ahmad Baru Dipakai Syuting

Mobil Lamborghini Aventador 'Batman' warna hitam yang terbakar di Sentul City yang diduga milik Raffi Ahmad ternyata baru selesai syuting di Sirkuit Sentul.

"Informasi dari timnya, itu mobil Raffi Ahmad. Sepertinya habis syuting di Sirkuit Sentul," kata Kepala Divisi Security Sentul City, Paulus, Sabtu (19/10).

Dirinya datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) hanya untuk mengamankan dari kerumunan masyarakat. "Soalnya pas terbakar tadi lewat mobil tangki air jadi langsung disemprot air," katanya.

Lamborghini Aventador beraksen Batman, terbakar di Jalan Raya Sudirman Sentul City, Desa Cipambuan, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor sekitar pukul 14.30 WIB.

Kapolsek Babakan Madang, AKP Silfia Sukma Rosa menjelaskan, mobil berwarna hitam itu melaju dari arah Sirkuit Sentul menuju Tol Jagorawi melalui alternatif Jalan Babakan Madang.

"Dalam perjalanan, menurut keterangan pengemudi, temperatur mesin meninggi. Tiba di dekat bundaran Sentul City, mesin mobil panas lalu terbakar," kata Silfia.

Menurutnya, mobil dengan aksen khas Batman itu tidak memiliki pelat nomor. Namun dia memastikan super car mewah itu diproduksi tahun 2018. Ditaksir, mobil itu seharga Rp13 miliar.

"Mobil kostum batman. Tanpa pelat nomor. Kerugian belum bisa ditafsirkan dan dipastikan tidak ada korban jiwa," tegas Silfi.

Sebelumnya Raffi Ahmad pernah memamerkan mobil modifnya itu. Mobil Lamborghini milik Raffi Ahmad ini sebelumnya pernah ikut serta dalam kontes modifikasi. Tak tanggung-tanggung untuk proses modifikasi saat itu melibatkan 4 bengkel sekaligus, yaitu Hanggar Autoworkshop, Sky Team, Leopard Id, dan Master Piece Car Leather Seat

Raffi Ahmad pun harus mengeluarkan kocek cukup dalam untuk biaya modifikasi. Namun belum dipastikan apakah mobil yang terbakar itu milik Raffi Ahmad.