Monday, 14 January 2019

Setelah Tsunami Menerjang, Gubernur Banten Ingin Hotel di Bibir Pantai Dibongkar

Setelah Tsunami Menerjang, Gubernur Banten Ingin Hotel di Bibir Pantai Dibongkar

Setelah Tsunami Menerjang, Gubernur Banten Ingin Hotel di Bibir Pantai Dibongkar

Tsunami Banten telah meluluhlantakkan  hotel di bibir pantai sekitaran Pandeglang. Ratusan jiwa juga meninggal tersapu tingginya gelombang yang diperkirakan mencapai 2,5 meter hingga 5 meter.

Belajar dari insiden itu, Gubernur Banten, Wahidin Halim, menginginkan agar lokasi tempat hunian pariwisata seperti hotel dan villa dipindahkan dari bibir pantai. Upaya tersebut untuk mencegah korban lebih banyak jika bencana tsunami kembali terjadi.

"Kebijakan kita ke depannya ingin hotel dan villa dipindahkan ke tempat yang lebih tinggi, jangan di dekat pantai. Kalau saya sih maunya gitu," kata Wahidin di Pendopo Gubernur Banten, Selasa (15/1).

Menurut WH, pantai di Banten seharusnya bisa dinikmati secara luas oleh masyarakat tanpa adanya komersialisasi tertentu. Mengingat saat ini, di dekat pantai itu telah banyak dibangun villa dan hotel yang tidak bisa dinikmati secara umum oleh masyarakat tersebut.

"Ruang laut dan ruang pantai itu harus jadi akses yang bebas dinikmati buat masyarakat, ujarnya.

Saat ini, kata WH, Pemprov Banten sedang menyiapkan jalur-jalur evakuasi untuk warga yang berwisata di kawasan Banten. Salah satunya dengan melebarkan jalan-jalan desa sekitar kawasan pariwisata dan menyiapkan ruang-ruang kosong untuk proses evakuasi.

"Jalur-jalur pengungsian dan evakuasi harusnya memang lebih dekat. Jadi, saat mereka mencari tempat aman, itu jaraknya tidak boleh jauh dari 10 meter. Contoh di Carita, orang langsung bisa naik ke atas. Nanti bisa dibuat terminal atau dibuatkan tempat-tempat untuk orang mengungsi. Kita nanti siapkan programnya," tuturnya.

Selain jalur evakuasi, WH juga sudah menyiapkan bantuan untuk pembangunan rumah-rumah penduduk yang rusak akibat tsunami. Rumah itu, kata dia, nantinya didirikan di lokasi tak terlalu jauh dari pesiri pantai namun bisa dipastikan aman jika bencana tsunami datang.

"Makanya, kita sekarang minta tanah-tanah kehutanan yang non produktif untuk lokasi lahan rumahnya. Kalau jumlahnya, saya beluim hitung lagi berapa," kata WH menyudahi.

No comments:

Post a Comment

Dirawat Selama 8 Tahun, 3 Anak di Palembang Pilih Tinggalkan Ayahnya

Dirawat Selama 8 Tahun, 3 Anak di Palembang Pilih Tinggalkan Ayahnya Rachmat (49) tak menyangka ketiga anaknya, NR (15), MSR (13) da...