Dikecam Keras, Duterte: Saya Coba Raba Apa yang Ada di Dalam Celana

Para aktivis mengungkapkan kemarahan setelah presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan ia pernah menggerayangi pembantunya saat ia masih remaja.
Dalam pidatonya, ia mengatakan pernah melakukan pengakuan dosa kepada pastor saat ia menggerayangi pembantu yang tengah tidur.
Organisasi hak perempuan, gabriela, mengatakan Duterte "Tak pantas berada di posisinya dan harus mundur."
Presiden Filipina itu telah sering memicu kemarahan besar karena komentar yang provokatif namun tetap popular.
Dalam pernyataan kontroversial terbaru ini ia menggambarkan bagaimana ia masuk ke kamar pembantunya.
"Saya buka selimut... saya coba rapa apa yang ada di dalam celana," katanya. "Saya raba. Dia bangun dan saya keluar kamar."
Ia mengatkaan ia mengaku kepada pastor bahwa ia kembali ke kamar pembantu dan mencoba untuk menggerayanginya lagi.
Duterte mengatakan pastor mengakatan kepadanya "Anda akan masuk neraka", menurut situs Rappler.
Juru bicara Duterte mengatkaan presiden "merekayasa" dan "menambahi dan membumbui" cerita dalam pidatonya hari Sabtu (30/12) lalu.
Kelompok hak asasi manusia di Filipina mengecam keras komentar itu.
Gabriela, partai politik yang mewakili hak perempuan mengatakan pernyataan itu sama saja dengan mengakui pemerkosaan.
"Pemerkosaan tidak hanya mencakup penis... bila menggunakan jari atau barang juga dianggap memerkosa," kata sekretaris jendral organisasi itu, Joms Salvador.
Koalisi Anti Perdagangan Permepuan Asia Pasifik memperingatkan komentar presiden itu menyebabkan nasib pembantu rumah tangga semakin berisiko.
"Mengangkat pelecehan dapat mendorong kultur pemerkosaan dan dalam kasus ini pelecehan seksual terhadap pekerja rumah tangga," kata direktur organisasi itu Jean Erlequez.
Dikritik saat menjadi wali kota karena pemerkosaan misionaris. duterte pernah mengatkaan kepada tentara Filipina untuk menembak vagina pemberontak komunis perempuan. Lebih dari satu juta orang Filipina bekerja di luar negeri sebagai pembantu rumah tangga, menurut data pemerintah.
Duterte adalah pengkritik keras Gereja Katolik yang mengancam langkahnya memberantas perdaganangan obat bius dengan ribuan korban tewas.
Duterte sebelumnya sering dikecam karena komentar tentang perempuan.
Ia juga dikritik tajam karena mencium bibir seorang pekerja dalam acara yang direkam langsing ditelevisi.
Ia juga pernah menggatakan  kepada tentara Filipina untuk menembak pemberontak komunis perempaun di bagian vagina.
Pada April 2016, ia mengatakan dalam kampanye pemilu tentang pembunuhan dan pemerkosaan misionaris perempuan Australia di Davao," Saat itu ia adalah Wali Kota.
"Saya marah karena ia diperkosa," katanya. "Itu satu hal. Namun ia sangat cantik, wali kota harus yang pertama, sayang." Kantor wali kota kemudian meminta maaf.
 
 
No comments:
Post a Comment