Bugil di Jalan dan Suruh Warga Pegang Kemaluan, Roni Diamuk Massa

Sejumlah relawan pada Senin, 14 Oktober 2019, menerobos lumpur hampir setinggi pinggang untuk mencari penduduk yang masuk daftar hilang setelah angin topan menyapu wilayah tengah dan timur Jepang pada Sabtu, 12 Oktober 2019. Musibah angRoni (30), warga Jalan Dr Soetomo, Samarinda, Kalimantan Timur, diamuk warga pagi tadi, gara-gara bugil di jalan. Tidak hanya bugil, dia juga meminta pengguna jalan, utamanya wanita memegang kemaluannya. Roni kini diamankan di Polsek Samarinda Ulu.
Keterangan diperoleh, peristiwa itu terjadi sekira pukul 10.00 WITA, di kawasan Jalan Dr Soetomo, sekitar kawasan simpang tiga Jalan Palang Merah-Jalan Dr Soetomo.
"Saya lewat depan kejadian, bonceng istri saya dari pasar. Karena ada ramai-ramai, saya turun singgah," kata salah seorang warga, Azniel kepada merdeka.com, Minggu (13/10).
Azniel menerangkan, setiba di lokasi, dia melihat seorang pria berdarah di bagian mulutnya. "Saya tanya warga di situ, kenapa? Saya kira ada maling ketangkap," ujar Azniel.
"Kemudian, ada yang jawab. Kata warga, bikin malu. Masak pamer kemaluan, kemudian orang disuruh pegang. Ada yang lapor, ya dipukuli warga. Begitu kata warga di situ," tambah Azniel.
Kepolisian yang tahu kejadian itu, dan bergegas ke lokasi, bergegas mengamankan pria itu. "Iya, tadi juga banyak polisi. Langsung dibawa Pak Polisi," sebut Azniel.
Kanit Reskrim Polsek Samarinda Ulu Ipda M Ridwan, membenarkan terduga pria cabul itu, diamankan di Polsek Samarinda Ulu. Pria itu, diketahui juga warga Jalan Dr Soetomo.
"Iya, sudah ada di kantor. Info awal, pelaku namanya Roni, kita amankan karena apakah dia gangguan jiwa atau bagaimana?" kata Ridwan.
"Dia buka celananya di jalan, baru ketawa-ketawa. Warga geram, dipukuli. Jadi pertama, kita amankan karena perbuatannya, kedua agar tidak meresahkan masyarakat. Upaya ketiga, nanti kira akan cek kejiwaannya," demikian Ridwan. topan itu salah satu yang terburuk dalam sejarah Negara Sakura yang diikuti oleh hujan lebat.
Dikutip dari reuters.com, stasiun NHK dalam laporannya menyebut jumlah korban tewas setidaknya 31 orang dan 15 orang masih dinyatakan hilang. Adapun korban luka-luka sekitar 186 orang.
Musibah angin topan Sabtu kemarin dinamai topan Hagibis yang dalam bahasa Tagalog Filipina artinya kecepatan. Angin topan ini pada Sabtu, 12 Oktober 2019, telah memicu terjadinya tanah longsor di Pulau Honshu lalu pada Minggu pagi bergerak ke arah laut.
Kementerian Perdagangan Ekonomi dan Industri mengatakan lebih dari 92 rumah pada Senin pagi tidak dialiri listrik. Sebelumnya, 262 ribu rumah pada Minggu siang diputus dari arus listrik.
Tim penyelamat di Nagano, wilayah tengah Jepang, menggunakan kacamata khusus dan snorkeling mencari orang-orang yang bisa diselamatkan. Wilayah timur dan tengah Jepang diperkirakan masih akan dilanda hujan lebat. Hal ini memicu kekhawatiran banjir bandang dan tanah longsor karena kondisi tanah disana sudah tidak padat setelah topan Hagibis melanda.
No comments:
Post a Comment