Sunday, 30 June 2019

Enam Bulan Buron, Anggota Geng Motor Diciduk Saat Apel di Rumah Pacarnya

Enam Bulan Buron, Anggota Geng Motor Diciduk Saat Apel di Rumah Pacarnya

Enam Bulan Buron, Anggota Geng Motor Diciduk Saat Apel di Rumah Pacarnya

Seorang anggota kelompok motor di Garut yang berinisial RF (21) ditangkap aparat kepolisian di rumah pacarnya saat tengah apel. RF merupakan pelaku penganiayaan terhadap Revi Aditya saat kelompok motornya merayakan ulang tahun pada Desember 2018 lalu di Garut.

Kanit Reskrim Polsek Garut Kota, Ipda Amirudin Latif menyebut bahwa RF pada Desember 2018 menganiaya Revi di perempatan Jalan Ahmad Yani-Pramuka. Saat itu korban yang tengah dibonceng temannya menggunakan kendaraan bermotor roda dua langsung dihampiri pelaku dan melakukan penganiayaan.

"RF saat itu menganiaya menggunakan senjata tajam jenis golok ke bagian tubuh dan tangannya sebelah kanan. Motornya langsung jatuh dan korban langsung lari untuk menyelamatkan diri dan datang ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan. Ada luka sobek di tangan dan tulangnya retak akibay sabetan benda tajam itu," kata Amir, Sabtu (29/6).

Orang tua korban yang mengetahui anaknya mendapatkan penganiayaan, disebut Amir langsung melaporkan kejadian tersebut kepada pihaknya. Video aksi penganiayaan tersebut pun sempat ramai beredar di sejumlah media sosial dan menyebar aplikasi pesan.

Usai menerima laporan, pihaknya pun langsung memeriksa sejumlah saksi dan anggota kelompok bermotor yang saat itu merayakan ulang tahun. Inisial RF sendiri kemudian muncul sebagai pelaku utama dan tunggal dalam aksi tersebut. "Saat kita kejar ternyata pelaku ini sudah melarikan diri ke luar kota," ucapnya.

Enam bulan setelah peristiwa tersebut pihaknya menerima informasi bahwa RF berada di Garut dan sedang apek di rumah pacarnya. Menerima informasi tersebut ia langsung memimpin penangkapan terhadap RF di wilayah Kelurahan Sukamantri.

"Kita langsung ke lokasi dan kita temukan RF ini tengah pacaran dengan pasangannya di rumah pacarnya. Kita tangkap tanpa perlawanan dan langsung kita bawa ke kantor untuk pemeriksaan lebih lanjut," katanya.

Saat diperiksa, ungkap Amir, RF mengaku pelaku penganiayaan terhadap Revi yang dianggap sebagai anggota kelompom bermotor rivalnya. "Sebelum ditangkap ia mengaku sempat kabur ke beberapa tempat. Namun saat lebaran kemarin ia mengaku ingin pulang ke rumah karena rindu keluarga dan pacarnya," ungkapnya. 

Ketiduran di Tempat Cukur, Gengster Sadis di Garut Dibekuk Polisi

Ketiduran di Tempat Cukur, Gengster Sadis di Garut Dibekuk Polisi

Ketiduran di Tempat Cukur, Gengster Sadis di Garut Dibekuk Polisi

Seorang anggota gengster yang dikenal sadis di Garut, R alias Ebo (24) ditangkap polisi dari tim Reserse Mobile (Resmob) Polres Garut. Lucunya, Ebo ditangkap saat ketiduran di tempat cukur.

Saat ditangkap, R sempat melawan dan hendak menusuk petugas menggunakan sebilah pisau yang biasa ia bawa kemana pun.

Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Maradona Armin Mappaseng, menyebut bahwa R merupakan gengster yang melakukan penganiayaan di wilayah Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut pada Januari 2019 terhadap Sotik hingga sekarat.

"Dalam aksinya ini R dibantu dua temannya yang berinisial IS dan SA yang sudah lebih dulu kita tangkap," kata Maradona, Sabtu (29/6).

Maradona mengungkapkan, pergerakan R cukup licin sehingga mampu menghindar saat petugas kepolisian hendak menangkapnya usai diketahui sebagai pelaku penganiayaan. R menghilang entah kemana saat proses perburuan terhadapnya terus dilakukan petugas.

"Kita kemudian menerima informasi bahwa R ini tengah tertidur di salah satu pangkas rambut di jalan Cilauteureun, Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut. Kita langsung terjunkan tim Resmob dan saat sampai di lokasi ternyata memang benar R tengah tidur di atas kursi cukur rambut dalam posisi hendak dicukur jambangnya," ungkapnya.

Petugas sempat menunggu tukang cukur untuk menyelesaikan pekerjaannya. Begitu selesai, petugas langsung menyergap. R terbangun dan berusaha menyerang dengan pisau yang disimpan di pinggangnya. Tapi kali ini, dia kalah cepat hingga akhirnya bisa dilumpuhkan.

R sendiri menurut Maradona memiliki dendam terhadap korban sehingga melakukan aksi penganiayaan brutal terhadap Sotik. Ia bersama dua temannya sengaja datang ke Cikajang untuk melakukan penganiayaan menggunakan kapak hingga sempat sekarat.

"Korban akhirnya bisa selamat meski luka parah akibat sabetan beda tajam dan pukul di bagian kepala dan dada. Karena aksinya itu, para tersangka kami jerat Pasal 170 KUHP dengan ancaman hukumannya maksimal 5 tahun penjara," katanya.

Cabuli Murid, Guru Bimbel di Tangsel Mengaku Pernah jadi Korban Saat Kecil

Cabuli Murid, Guru Bimbel di Tangsel Mengaku Pernah jadi Korban Saat Kecil

Cabuli Murid, Guru Bimbel di Tangsel Mengaku Pernah jadi Korban Saat Kecil

Imam Baihaki (25), pelaku pencabulan terhadap murid bimbingannya JAE (15), pelajar Kelas VIII masih diperiksa polisi. Dia mengaku tega melakukan perbuatan itu karena pernah menjadi korban saat anak-anak.

"Keterangan tersangka, waktu kecil pernah menjadi korban pencabulan," kata Kasat Reskrim Polres kota Tangsel, AKP Alexander, Sabtu (29/6).

Kasus ini terus dikembangkan pihak kepolisian. Bahkan tidak menutup kemungkinan ada korban lain selain JEA.

"Kami minta bantuan juga dengan media untuk menginformasikan ini, karena pengakuan tersangka ini hanya dengan korban. Tapi kami masih dalami," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, Imam melakukan perbuatan tak senonoh itu di rumah korban sejak dua tahun lalu dengan modus mengajar bimbingan belajar privat. Hal itu terjadi sejak Juli 2017 hingga Mei 2019. Pelaku adalah mahasiswa perguruan tinggi di Tangerang Selatan.

Atas perbuatan pelaku Imam Baihaki, terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun. Sesuai pasal 82 Undang-undang 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.

"Ada tahap-tahapan, mulai dari korban dioral, dipegangin, sampai tahap terakhir dipaksakan untuk penetrasi ke anus. Dibuktikan dengan bukti visum sobek di anus korban," kata dia.

Alex melanjutkan, pelaku IB juga akan menjalani pemeriksaan psikologis, guna mengetahui kondisi kejiwaan tersangka.

Saturday, 29 June 2019

Saat Jokowi Diapit Perempuan-perempuan Perkasa Dunia

Saat Jokowi Diapit Perempuan-perempuan Perkasa Dunia

Saat Jokowi Diapit Perempuan-perempuan Perkasa Dunia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunggah foto bersama sejumlah perempuan di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang. Jokowi menyebut para perempuan itu sebagai perempuan-perempuan perkasa. 

Foto itu diunggah Jokowi di akun Instagram-nya seperti dilihat, Sabtu (29/6/2019). Para perempuan yang bersama Jokowi di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani, Direktur IMF Christine Lagarde, Ivanka Trump, hingga Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. 

"Di antara perempuan-perempuan perkasa...," tulis Jokowi. 

Seperti diketahui, Jokowi masih berada di Osaka untuk mengikuti kegiatan KTT G20. Pada hari kedua G20 ini, Jokowi akan menjalani empat pertemuan bilateral dengan berbagai negara.

Informasi yang dihimpun, Jokowi pertama akan melakukan pertemuan bilateral dengan Bank Dunia (World Bank). Pertemuan akan berlangsung di The New Otani Hotel, Osaka, Jepang, sekitar pukul 08.00 waktu setempat, Sabtu (29/6/2019).

Jokowi kemudian mengikuti pertemuan pemimpin negara G20. Isu yang dibahas bertema 'Women's Empowerment'.

Kegiatan KTT G20 masih berlanjut. Jokowi selanjutnya mengikuti pertemuan G20 sesi ketiga. Isu yang dibahas adalah 'Addressing Inequalities and Realizing an Inclusive and Sustainable World'.

Seterusnya, Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman. Setelah selesai, Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Brasil Jair Bolsonaro.

Selesai dengan Brasil, Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan PM Australia Scott Morrison. Siang harinya, Jokowi akan menjalani sesi keempat KTT G20, yakni Working Lunch dengan tema 'Climate Change, Environment, and Energy'. 

Fakta-Fakta Penembakan di Depan Masjid Prancis

Fakta-Fakta Penembakan di Depan Masjid Prancis

Fakta-Fakta Penembakan di Depan Masjid Prancis

Seorang pria tak dikenal memberondong tembakan di depan Mosquee Sunna de Brest, di Pantai Atlantik Prancis, Kamis (27/6) pukul 16.00 waktu setempat. Dua orang menjadi korban penembakan itu. Mereka adalah imam masjid dan seorang temannya.

Sampai saat ini belum diketahui apa yang motif insiden penembakan tersebut. Berikut beberapa fakta terkait dengan penembakan di masjid di Prancis:

1. Modus Pelaku Meminta Foto
Imam masjid menjadi korban dalam penembakan itu. Saat itu, Imam Rachid El Jay dan temannya keluar dari masjid. Tiba-tiba datang seorang pria misterius yang ingin berfoto dengannya. El Jay menceritakan kesaksiannya pada Wakil walikota Brest, Trabelsi Hosny.

Kemudian pelaku secara tiba-tiba menembaki imam dan temannya itu. "Sosok tidak dikenal itu kemudian menembaki imam dan temannya," kata Hosny.

2. Pelaku Ditemukan Tewas Usai Menembaki Korban
Satu sumber ke polisian mengatakan tersangka penembak ditemukan tewas di daerah dekat bandara, sekitar 10 kilometer dari masjid, dengan luka tembak fatal di kepala yang diduga akibat bunuh diri.

Sumber itu juga mengatakan bahwa pria bersenjata meninggalkan dokumen tertulis di dekat tempat jasadnya ditemukan.

"Dia tidak diketahui polisi, tidak ada dalam arsip, dan tidak diketahui milik gerakan apa," kata sumber itu.

Polisi telah membuka penyelidikan, dengan kantor kejaksaan Paris mengatakan situasinya juga sedang diperiksa oleh pasukan anti-teror.

3. Imam Masjid Diteror Kelompok ISIS
Ada banyak kabar tentang Rachid El Jay, seorang imam masjid yang menjadi korban penembakan. Salah satunya diteror kelompok radikal ISIS.

Abdallah Zekri dari Dewan Perancis untuk Iman Muslim (CFCM) mengatakan bahwa Rachid El Jay telah diancam oleh kelompok ISIS. "Karena dia telah berpidato sesuai dengan nilai-nilai Republik," katanya.

Romain Caillet, seorang konsultan Prancis tentang masalah-masalah Islam, mengatakan bahwa Rachid El Jay menjadi sasaran para militan dan kelompok-kelompok ultra-kanan karena video-video imam yang telah menjadi berita.

Imam Rachid El Jay diberondong oleh empat peluru, sementara seorang jamaah yang bersamanya menderita luka-luka akibat dua peluru. Tak ada korban yang kritis.

"(El Jay) menderita dua luka peluru di perut dan dua di kaki. Sedangkan seorang jamaah yang sedang bersamanya terkena dua peluru di kaki," kata CFCM.

Jadi Bahan Celaan Warganet, Gisel Enggan Baca Kolom Komentar di Instagram

Jadi Bahan Celaan Warganet, Gisel Enggan Baca Kolom Komentar di Instagram

Jadi Bahan Celaan Warganet, Gisel Enggan Baca Kolom Komentar di Instagram

Gisella Anastasia atau Gisel mengaku kerap mendapatkan komentar-komentar miring dari warganet dari postingannya di instagram. Gisel mengaku jika dirinya bahkan sering menjadi bahan celaan.

Hal itu disampaikan Gisel di akun instagramnya. Menurut Gisel, komentar miring warganet di instagram cukup mengganggu dirinya. Gisel bahkan mengunggah tulisannya di instagram story dengan latar foto boneka horor 'Annabelle'.

"Cek kolom komentar disaat seperti sekarang itu horrornya minta ampun..Aku pikir ga perlu ngumumin tapi ternyata ribut juga jadi bahan celaan," tulis Gisel di instagram story.

Untuk itu, Gisel pun mengaku akan jarang membuka kolom komentar dari setiap postingannya di instagram. Hal ini juga sekaligus menjadi pengumuman bagi teman dan kerabat dekatnya.

"Jadi sekalian aku umumin yaak sementara sampai waktu yang yang tidak ditentukan aku akan mempergunakan ig aku sebaik dan semenyenangkan mungkin namun akan sangat jaraaaaaaaanggggg banget cek kolom komentar.. Jadi buat temen dan kerabat seperti biasaaaa, kita langsung dm atau wa ajah kesayanganku semua," tulis Gisel. 

Thursday, 27 June 2019

Hendak Buang Air Kecil, Dua Bocah Temukan Mayat Tinggal Kerangka di Rumah Kosong

Hendak Buang Air Kecil, Dua Bocah Temukan Mayat Tinggal Kerangka di Rumah Kosong

Hendak Buang Air Kecil, Dua Bocah Temukan Mayat Tinggal Kerangka di Rumah Kosong

Warga sekitar Perumahan Villa Indah Permai RT 05 RW 01, Kelurahan Arenjaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi digegerkan penemuan mayat tinggal kerangka pada Rabu (26/6) pukul 13.00 WIB. Mayat diduga tewas lebih dari 10 hari.

Kasubag Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing Andari mengatakan, mayat belum diketahui identitasnya tersebut ditemukan di antara rumah kosong oleh dua anak-anak yang tengah bermain di sana.

"Ada dua anak kecil sedang bermain di sekitar TKP, ketika sedang buang air kecil dan sekalian hendak mencari kayu untuk alat pancing, kemudian melihat mayat yang sudah dalam keadaan membusuk atau tinggal tengkorak," kata Erna ketika dikonfirmasi, Rabu (26/6).

Menurut dia, penemuan itu dilaporkan ke warga setempat kemudian diteruskan ke Polsek Bekasi Timur. Tak lama kemudian petugas identifikasi tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

"Petugas di lapangan tidak menemukan identitas di dalam tubuh mayat itu," ujar Erna.

Menurut dia, dari lokasi polisi menyita tali tambang plastik hijau sepanjang satu meter. Sejauh ini belum jelas penyebab kematian mayat berjenis kelamin perempuan tersebut. Polisi sedang menyelidikinya.

"Mayat dibawa ke RSUD Kota Bekasi untuk penyelidikan lebih lanjut," ujar Erna.

Masyarakat Diminta Hormati Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Saatnya Gandeng Tangan

Masyarakat Diminta Hormati Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Saatnya Gandeng Tangan

Masyarakat Diminta Hormati Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Saatnya Gandeng Tangan

Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi akan memutus sidang sengketa Pilpres 2019 hari ini. Saat ini, hakim secara bergantian sedang membacakan rangkuman persidangan yang dimulai sejak 14 Juni 2019 lalu.

Ketua DPR, Bambang Soesatyo, meminta semua pihak untuk menghormati apapun putusan MK. Apalagi, kata dia, kedua pasang capres-cawapres sudah sepakat untuk menyerahkan sepenuhnya pada mekanisme hukum.

"Jadi kalau hari ini, nanti MK memutuskan segala sesuatunya maka semua pihak harus menghormatinya dan melaksanakan keputusan itu agar tidak terjadi kekisruhan kembali," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/6).

Dia juga berharap masyarakat juga tidak terprovokasi. Serta selalu menjaga suasana kondusif di lingkungan.

"Agar smooth dan sudah saatnya kita bergandengan tangan merajut kembali rasa kebangsaan kita membangun bangsa ini. Kalau tetap ribut yang dirugikan adalah masyarakat. Itu namanya para elite egois, tidak memikirkan rakyatnya, hanya mementingkan kepentingan kekuasaan," kata dia menegaskan.

Bamsoet, sapaannya, sebenarnya juga menyayangkan pada pihak-pihak yang menggelar aksi di depan gedung MK. Sebab peserta aksi itu tidak memikirkan masyarakat lainnya yang sedang beraktivitas.

"Artinya mereka memiliki agenda-agenda tertentu yang memang sengaja memancing kekisruhan, kami mengimbau dari gedung parlemen ini pihak berwajib agar bertindak tegas, agar tidak merugikan rakyat dan tidak mengganggu ketertiban umum," ucapnya.

Terkait dugaan adanya jaringan teroris yang menyusup ke massa aksi, Bamsoet juga meminta masyarakat tetap tenang dan menyerahkan sepenuhnya pada aparat Kepolisian.

"Tetep tenang karena kita percayakan pada aparat untuk mengatasinya makanya saya minta juga kepada para pihak yang masih mencoba mengganggu keamanan," tandasnya.

Risma Dirawat di RS, Ahok Doakan Cepat Sembuh

Risma Dirawat di RS, Ahok Doakan Cepat Sembuh

Risma Dirawat di RS, Ahok Doakan Cepat Sembuh

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sedang dirawat di ruang ICU RSU dr Soetomo. Eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok mendoakan agar Risma cepat sembuh.

Pernyataan itu disampaikan Ahok lewat akun Twitter-nya @basukibtp seperti dilihat, Kamis (27/6/2019). Dia berharap Risma bisa segera beraktivitas seperti sediakala.

"Semoga cepat sembuh Walikota Surabaya, Ibu Tri Rismaharini. Semoga bisa segera pulih dan beraktivitas kembali," tulis Ahok.

Risma saat ini masih menjalani perawatan di ICU RSU dr Soetomo. Pihak Pemkot Surabaya mengatakan, kondisi Risma sudah jauh lebih baik dari hari kemarin.

"Ibu sekarang baik (kondisi) ya. Jadi Ibu tetap seperti yang kemarin, jauh lebih baik, karena merespon. Jadi bukan tidak sadar, melihat itu langsung merespon. Jadi karena memang diberikan semacam obat bius," kata Kabag Humas Pemkot Surabaya M Fikser saat dikonfirmasi, Kamis (27/6).

Fikser mengatakan alasan dokter memberikan obat bius itu agar Risma bisa beristirahat. Namun saat bangun Risma bisa merespons. "Kalau sampai tidak sadarkan diri yang berkembang di media sosial itu tidak benar," jelas Fikser.

Risma semula dirawat di RSUD Soewandhi namun akhirnya dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya. Dirawat di Gedung Bedah Pusat Terpadu (GBPT) lantai II, Risma ditangani 15 dokter spesialis. 

Salah satunya dokter jantung, penyakit dalam, radiologi, anastesi dan lain-lain. Pihak RSU juga memasang beragam alat monitor di tubuh Risma. Kondisi Risma diketahui kelelahan saat akan berangkat ke Jakarta untuk presentasi di Indonesia Acrative Next Index. Padahal Risma baru pulang dari luar negeri.

Wednesday, 26 June 2019

Terbukti Sebar Konten Asusila, Artis Vanessa Angel Divonis Lima Bulan Penjara

Terbukti Sebar Konten Asusila, Artis Vanessa Angel Divonis Lima Bulan Penjara

Terbukti Sebar Konten Asusila, Artis Vanessa Angel Divonis Lima Bulan Penjara

Terbukti bersalah atas kasus penyebaran konten asusila, artis Vanessa Angel divonis lima bulan penjara. Vonis dijatuhkan hakim Pengadilan Negeri Surabaya, Rabu (26/6).

Ketua majelis hakim Dwi Purwadi menyatakan, terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan telah melakukan tindak pidana sebagaimana termaktub dalam pasal pasal 45 ayat (1) Jo Pasal 27 ayat 1 UU RI No. 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi elektronik Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.

"Menjatuhkan pidana selama lima bulan penjara pada terdakwa, dikurangi masa tahanan," ujarnya dalam sidang terbuka untuk umum, Rabu (26/6).

Atas putusan ini, Ketua Majelis Hakim Dwi Purwadi memberikan kesempatan pada terdakwa maupun jaksa untuk menyatakan menerima, menolak dengan mengajukan banding, maupun pikir-pikir dengan tempo 7 hari.

"Terima yang mulia," ujar Vanessa singkat.

Hal berbeda disampaikan oleh jaksa penuntut umum Novan Arianto. Ia menyatakan pikir-pikir terkait dengan vonis 5 bulan penjara tersebut. Sebab, pada sidang sebelumnya jaksa menuntut Vanessa dengan tuntutan 6 bulan penjara. "Kami pikir-pikir," ungkapnya.

Sebelumnya, Vanessa Angel dijerat pasal pasal 45 ayat (1) Jo Pasal 27 ayat 1 UU RI No. 19 tahun 2016 tentang Perubahan atas UU RI No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi elektronik Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tentang barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak disetujui dan atau mentransmisikan dan atau membuat bisa diaksesnya informasi elektronik dan atau dokumen elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan, sehingga dapat diakses hal layak.

Kasus Vanessa sendiri sempat mencuat diawal tahun, setelah Polda Jatim menguak dugaan kasus prostitusi online. Dalam kasus ini, lima orang ditetapkan sebagai tersangka, termasuk Vanessa Angel.

Pelaku Pemerasan Bermodus Polisi Gadungan Terbukti Gunakan Narkoba

Pelaku Pemerasan Bermodus Polisi Gadungan Terbukti Gunakan Narkoba

Pelaku Pemerasan Bermodus Polisi Gadungan Terbukti Gunakan Narkoba

Salah satu pelaku pemerasan dengan modus mengaku polisi, Maulana Jafar alias MJ (20) mengonsumsi narkoba saat beraksi di pinggir rel kereta api, Jalan Latuharhari Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (22/6) pukul 02.00 WIB dini hari. MJ kala itu melakukan kejahatan bersama Maulana Alfi Yasin alias MAY (23).

"Urinenya positif. Pengakuan baru seminggu," kata Kapolsek Menteng AKBP Dedi Supriadi di Polsek Metro Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (25/6).

Dedi menuturkan, narkoba yang digunakan saat melakukan aksinya jenis ampethamine. Dari pengakuan MJ, dia mengonsumsi narkotika karena iseng. "Iya hanya coba saja," kata MJ.

Polisi masih menelusuri kepemilikan senjata airgun yang digunakan MJ. Dari pemeriksaan sementara, MJ mengaku belum pernah menggunakan senjata itu saat beraksi.

"Pengakuannya pakai senjata agar nakut-nakutin. Tapi itu hanya sebatas pengakuan saja," kata Dedi.

Atas perbuatannya, mereka dijerat dengan Pasal 368 KUHP dengan ancaman kurungan di atas 5 tahun.

Diberitakan sebelumnya, dua remaja bernama Maulana Jafar (20) dan Maulana Alfi Yasin (23) diringkus Reskrim Polsek Menteng, Jakarta Pusat. Pasalnya, mereka berdua melakukan aksi pemerasan dengan menggunakan senjata air gun. Tak hanya itu, keduanya juga mengaku sebagai anggota kepolisian.

Kapolsek Metro Menteng, AKBP Dedy Supriyadi menjelaskan, kejadian tersebut terjadi di pinggir rel kereta api, Jalan Latuharhari Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (22/6) pukul 02.00 WIB dini hari. Saat itu, korban bernama Miskadi tengah duduk-duduk di lokasi kejadian bersama rekannya.

"Tiba-tiba, dua orang yang mengaku polisi ini menghampiri korban dan meminta sejumlah uang dan meminta uang dan mengancam kalau tidak diberikan akan diambil HP korban, kemudian pelaku memperlihatkan dan menodongkan senjata airgun kepada korban," Dedy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (25/6).

Pembunuh Sekeluarga di Tanjung Morawa Lolos dari Hukuman Mati

Pembunuh Sekeluarga di Tanjung Morawa Lolos dari Hukuman Mati

Pembunuh Sekeluarga di Tanjung Morawa Lolos dari Hukuman Mati

Pembunuh satu keluarga di Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumut, lolos dari hukuman mati. Seorang dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, seorang lagi diganjar 20 tahun penjara.

Terdakwa yang dijatuhi hukuman seumur hidup, yakni: Suryaningrat alias Rio alias Yoyo. Hukuman 20 tahun penjara dijatuhkan kepada Dian Syahputra alias Komo.

Hukuman itu dijatuhkan majelis hakim yang diketuai Sarma Siregar di Pengadilan Negeri (PN) Lubuk Pakam, Deli Serdang, Rabu (26/6). Keduanya bersama Agus Hariadi (meninggal dunia) terbukti menghabisi manajer pabrik kacamata di Tanjung Morawa, Muhajir (49) dan istrinya Suniati (50) serta anak mereka M Solihin (12). Pembunuhan itu terjadi di rumah korban di Dusun II Desa Bangun Sari Gang Rasmi Lorong Rambutan, Tanjung Morawa pada Selasa (9/10/2018) malam.

Majelis hakim menyatakan Dian dan Suryaningrat terbukti melakukan perbuatan yang diatur dan diancam Pasal 340 KUHPidana jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHPidana.

"Menyatakan terdakwa Suryaningrat alias Rio alias Yoyo secara sah dan meyakinkan bersalah turut serta melakukan pembunuhan berencana. Menjatuhkan hukuman kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara seumur hidup," kata Sarma.

Putusan majelis hakim lebih rendah dari tuntutan. Sebelumnya Jaksa Penuntut Umum (JPU) Jhon Wesley Sinaga meminta agar Suryaningrat dijatuhi hukuman mati, dan hukuman seumur hidup untuk Dian.

Menyikapi putusan majelis hakim, kedua terdakwa menyatakan pikir-pikir. Begitu pula dengan pihak JPU.

Sementara Desy Rahmawati (23) anak korban yang turut hadir pada persidangan itu tampak menangis. "Saya serahkan kepada hakim," ucapnya saat ditanya pendapatnya atas hukuman kedua terdakwa.

Pembunuhan ini berawal saat Dian bekerja di rumah Agus Hariadi selama 9 bulan. Selain dengan Agus, dia sering bertemu dan berkumpul dengan Suryaningrat di sana.

Saat berkumpul, Agus sering menuding Muhajir yang tinggal tepat di samping rumahnya itu telah menyantetnya dan keluarganya. Agus akhirnya mengajak kedua terdakwa untuk menghabisi korban pada Senin (8/10/2018) sore. Mereka juga diajak lebih dulu memakai sabu-sabu sebelum melakukan pembunuhan.

Malam harinya para pelaku beraksi. Dian menunggu di luar rumah, sementara Agus dan Suryaningrat mengikat ketiga korban. Mereka kemudian membawa korban dan membuang ketiganya di Sungai Negara.

Kamis (11/10), jasad Muhajir ditemukan. Tubuh manajer pabrik kacamata PT Domas Intiglass Perdana, Tanjung Morawa, itu ditemukan warga di aliran Sungai Belumai, tepatnya di Desa Tadukan Raga, Kecamatan STM Hilir. Ketika itu pun jenazah sudah membusuk, dengan posisi tangan dan kaki terikat tali nilon. Tiga hari kemudian, Minggu (14/10) sekitar pukul 16.00 Wib, jasad M Solihin (12) ditemukan di tepi aliran Sungai Belumai di Dusun B Bintang Meriah, Desa Limau Mungkur, Kecamatan Sinembah Tanjung Muda (STM) Hilir, Deli Serdang. Dua hari kemudian, Selasa (16/10) sekitar pukul 10.00 Wib, jasad Suniati ditemukan di perairan Pulau Pandang, Batubara, Sumut.

Tuesday, 25 June 2019

Menhan Sebut Militan ISIS Kembali ke Negara Asal Jadi Ancaman Utama

Menhan Sebut Militan ISIS Kembali ke Negara Asal Jadi Ancaman Utama

Menhan Sebut Militan ISIS Kembali ke Negara Asal Jadi Ancaman Utama

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menghadiri acara coffee morning II dengan 34 Athan Residen dan Nonresiden beserta 20 Spouse Pertahanan negara sahabat, di Hotel Anvaya, Kuta, Bali, Selasa (25/6). Dalam kesempatan tersebut, Menhan mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan RI berkomitmen untuk meningkatkan kemampuan industri strategis nasional menuju kemandirian industri pertahanan.

Sehingga ke depan Indonesia mampu untuk memenuhi kebutuhan Alutsistanya sendiri. Bahkan memiliki kemampuan untuk menjual alutsista kepada negara-negara sahabat.

Di sisi lain, Menhan juga menyampaikan berbagai fenomena yang terjadi di dunia internasional yang dapat mempengaruhi pengambilan kebijakan suatu negara. Begitupun dengan Indonesia.

Dinamika perkembangan situasi luar negeri yang mempengaruhi kebijakan pertahanan Indonesia, antara lain: Pengembangan Senjata Strategis, Isu Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme, Perubahan Iklim, Isu Migran, Penyebaran dan Penyalahgunaan Narkoba serta Ketahanan Pangan, Air dan Energi.

"Selain itu, isu terorisme juga masih menjadi perhatian utama bagi negara-negara Asia Tenggara khususnya pasca kekalahan Daesh atau ISIS di Irak dan Suriah karena kembalinya ribuan militan asing / Foreign Terrorist Fighter (FTF) ke negara asalnya termasuk di Asia Tenggara," ujar Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di acara coffee morning II.

Menurutnya, kembalinya para militan asing tersebut menjadi ancaman utama di berbagai kawasan. Peristiwa Marawi pada tahun 2017, menjadi tonggak awal bagi pembentukan kerja sama yang lebih erat dalam menghadapi ancaman terorisme di Asia Tenggara.

Sementara itu, terkait perkembangan situasi dalam negeri saat ini di bidang politik Indonesia telah menyelenggarakan rangkaian kegiatan Pemilu 2019 dengan aman dan lancar. Hasil akhir pemilu presiden dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo dan Maruf Amin untuk periode 2019-2024.

"Namun, proses Pemilu 2019 belum sepenuhnya selesai dengan adanya proses hukum di Mahkamah Konstitusi mengenai sengketa hasil Pemilu 2019," ujarnya.

Dalam bidang Sosial Budaya yang cukup menonjol antara lain maraknya kasus ujaran kebencian, intoleransi, hoaks, pelanggaran UU ITE, peredaran narkoba, kerusakan lingkungan hidup, bencana alam, dan penyakit sosial seperti, pornografi dan perkelahian antar warga (tawuran).

"Di bidang Pertahanan dan Keamanan dapat disampaikan bahwa Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata Papua (KKSB) masih menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia dalam membangun wilayah Papua. Gangguan kelompok separatis masih sering terjadi meskipun dengan intensitas rendah dan dilakukan secara sporadis," bebernya.

Serangkaian penangkapan terhadap terduga terorisme menjelang dan sesudah pelaksanaan Pemilu 2019 telah dilakukan oleh aparat keamanan. Di antaranya penangkapan pelaku teror di Sibolga Sumatera Utara, Ciracas, Bekasi, Bogor, dan beberapa tempat lainnya.

"Jaringan teror tersebut diduga akan menjalankan aksinya pada saat kegiatan Pemilu berlangsung. Namun demikian situasi keamanan Indonesia secara umum masih aman terkendali," pungkasnya.

Rumah Pejabat di Padang Lawas Dirampok, Istri Tewas Dibunuh Pelaku

Rumah Pejabat di Padang Lawas Dirampok, Istri Tewas Dibunuh Pelaku

Rumah Pejabat di Padang Lawas Dirampok, Istri Tewas Dibunuh Pelaku

Perampokan sadis terjadi di satu rumah di Padang Lawas, Sumatera Utara (Sumut), Selasa (25/6) dini hari. Seorang ibu rumah tangga (IRT) meninggal dunia dalam peristiwa ini, sementara suaminya terluka diserang dengan senjata tajam.

Berdasarkan informasi dihimpun, perampokan terjadi di rumah Sahrin Siregar (42) di Desa Mompang, Kecamatan Barumun, sekitar pukul 03.00 Wib. Pria ini merupakan Kepala Bidang Aset pada Badan Pengelola Keuangan dan Aset (BPKAD) Daerah Padang Lawas, sekaligus Ketua PD Muhammadiyah Padang Lawas.

Istri Sahrin, Rita (37), meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara, Syahren terluka dan masih mendapatkan perawatan di RSUD Sibuhuan.

Polisi masih menyelidiki peristiwa perampokan itu. Tim dari Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Tapanuli Selatan pun dikerahkan ke lokasi untuk membantu penyelidikan polsek setempat.

"Kami dapat kabar 08.20 Wib tadi dan saat ini masih menuju lokasi. Jarak dari Padang Sidimpuan ke lokasi paling cepat 3 jam. Posisi kami saat ini masih sekitar 1,5 jam lagi baru sampai. Pokoknya nanti kalau sudah ada perkembangan segera kami kabari," kata Kasat Reskrim Polres Tapsel AKP Alexander Piliang.

Lagi Buang Air Besar, Warga Kuansing Diserang Buaya

Lagi Buang Air Besar, Warga Kuansing Diserang Buaya

Lagi Buang Air Besar, Warga Kuansing Diserang Buaya

Maswir (60), tak menyangka dirinya akan diserang buaya saat buang air besar di tepi sungai Kuantan. Beruntung warga Desa Sekakak, Kecamatan Cirenti Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) ini bisa menyelamatkan diri meski mengalami luka di tubuhnya, Selasa (25/6) sekitar pukul 05.00 Wib.

Kepala Balau Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, Suharyono, mengatakan pihaknya baru mendapat laporan adanya warga diserang buaya pada pukul 08.30 Wib. Petugas lalu menuju ke lokasi.

"Petugas juga berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan desa setempat," kata Suharyono.

Petugas BBKSDA bersama perangkat desa dan kecamatan menjenguk korban yang dirawat di Puskesmas. Setelah dicek, kata Suharyono, ternyata korban mengalami luka gigitan buaya di sekitar kaki.

"Korban menyebutkan, saat itu dia sedang buang hajat (air besar) di sungai kuantan. Saat korban turun ke sungai, tiba-tiba datang buaya menyerang dan menggigit di bagian kaki. Korban berhasil menyelamatkan diri," jelasnya.

Korban berteriak dan berlari sekuat tenaga. Dia juga meminta pertolongan warga. Selanjutnya korban dibawa ke Puskesmas setempat untuk mendapat perawatan. Sementara buaya sudah tidak ditemukan lagi.

"Tim berkoordinasi dengan kepala desa dan camat untuk selanjutnya memberilan sosialisasi dan pemasangan papan-papan imbauan di lokasi rawan satwa buaya di sekitar lokasi tersebut," ucap Suharyono.

Monday, 24 June 2019

Pria di Tambora Ditemukan Gantung Diri saat Hari Pertunangannya

Pria di Tambora Ditemukan Gantung Diri saat Hari Pertunangannya

Pria di Tambora Ditemukan Gantung Diri saat Hari Pertunangannya

Seorang laki-laki berinisal DI ditemukan tewas gantung diri di sebuah rumah di Jalan Bandengan Utara, Tambora, Jakarta Barat pada Minggu (23/6) pagi. Korban gantung diri pada hari pertunangannya.

Kapolsek Tambora, Kompol Iver Son bercerita, korban ditemukan gantung diri saat saksi bernama Irawati mengunjungi rumahnya. Irawati hendak berangkat bersama korban ke acara pertunangan korban yang digelar di kawasan Balaraja, Banten.

"Jadi korban akan tunangan dengan pacarnya di Banten. Sehingga saksi ke kontrakan rumah korban," kata Iver saat dikonfirmasi, Senin (24/6).

Iver mengatakan, saat itu Irawati bertemu dengan orang tua korban. Lalu orang tua mengetuk kamar korban untuk memberitahu bahwa Irawati sudah datang. Namun panggilan itu tak dijawab, sehingga orangtua mendobrak pintu kamar. Setelah terbuka, DI ditemukan tewas gantung diri.

"Setelah terbuka orang tuanya melihat ternyata korban sudah dalam posisi tergantung di luar kamar tempat jemuran pakaian," ucap Iver Son.

Korban sendiri sudah dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat untuk di autopsi. 

WNI eks ISIS di Suriah Menyesal & Ingin Pulang, ini Kata Pemerintah Indonesia

WNI eks ISIS di Suriah Menyesal & Ingin Pulang, ini Kata Pemerintah Indonesia

WNI eks ISIS di Suriah Menyesal & Ingin Pulang, ini Kata Pemerintah Indonesia

Sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang dulu bergabung dalam kelompok ISIS dan telah menetap di wilayah konflik Suriah berkeinginan kembali ke Indonesia. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan pemerintah belum menentukan sikap atas persoalan tersebut.

"Harus dirapatkan pasti dari berbagai sisi. Dari sisi Kemenko Polhukam, dari sisi Ketenagakerjaan, dari sisi Kementerian Sosial dan seterusnya. Belum dirumuskan," jelasnya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/6).

Menurut mantan Panglima TNI ini, pemulangan WNI yang tergabung kelompok ISIS tidak bisa dilakukan secara parsial. Perlu juga ada pendampingan dan pemantauan serius dari lembaga pemerintah.

"Jadi harus ada pendampingan, pemantauan. Jadi nggak segampang plek," ucap dia.

Moeldoko belum bisa memastikan hal ini. Dia menyebut, perlu ada pembahasan khusus di tingkat Kemenko Polhukam.

"Ya jadi itu dari jajaran Menko Polhukam, Menko Kesra, terus Tenaga Kerja. Jadi bukan memindahkan barang ini, memindahkan persoalan," tegasnya.

Senior ATKP Makassar Aniaya Junior Hingga Tewas Pasrah Didakwa Pasal Berlapis

Senior ATKP Makassar Aniaya Junior Hingga Tewas Pasrah Didakwa Pasal Berlapis

Senior ATKP Makassar Aniaya Junior Hingga Tewas Pasrah Didakwa Pasal Berlapis

Senior Akademi Teknik Keselamatan Penerbangan (ATKP) Makassar, Muhammad Rusdi, (21) jalani sidang perdana di Pengadilan Negeri (PN) Makassar, Senin, (24/6) di kasus tewasnya Aldama Putra Pongkala, (19), taruna angkatan I awal Februari lalu. Dia didakwa pasal berlapis.

Sidang dipimpin Suratno SH. Adapun terdakwa Muhammad Rusdi didampingi dua penasehat hukum dari Pusat Bantuan Hukum (Pusbakum) PN Makassar, Aisyah SH dan Rafsanjani SH.

Tampak di tengah ruang sidang Bagir Manan tempat berlangsungnya sidang, terlihat Nining Idyaningsih, wakil direktur III bidang ketarunaan ATKP Makassar ikut menyaksikan sidang yang dimulai pukul 13.59 Wita itu dan berakhir 14.08 Wita. Tidak terlihat Pelda Danial Pongkala, orang tua korban, Aldama Putra Pongkala.

Dalam dakwaan yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU), Tabrani SH menyebutkan, hal ihwal kejadian yang menyebabkan kematian terhadap taruna Aldama adalah karena dia tidak gunakan helm saat dibonceng orang tuanya masuk ke kampus. Dia ditegur oleh terdakwa Muhammad Rusdi dan memerintahkan untuk datang ke kamarnya di barak 6.

Di kamar itu ada saksi seangkatan korban Aldama bernama Wahyuddin dan Haryono. Di kamar itu, korban kemudian diperintahkan oleh terdakwa Muhammad Rusdi untuk lakukan sikap taubat dengan cara buka baju dinas lalu bersujud dan ditampar gunakan botol bekas air mineral.

"Terdakwa Muhammad Rusdi kemudian mengelus dada korban Aldama dan dipukul sebanyak 2 kali ke bagian uluhati. Saat itu dua saksi tidak melihat langsung karena etikanya saat senior bertindak, yunior tidak boleh melihat. Nanti setelah korban Aldama terjatuh karena pukulan itu, kedua saksi Wahyuddin dan Haryono untuk melihat dan mengangkatnya. Mereka panik lalu memberi air ke korban namun korban tidak bereaksi sehingga digotong ke barak 8 sembari panggil tim medis. Korban Aldama meninggal dunia dalam perjalanan ke Rumah Sakit," kata Tabrani SH.

Kesimpulan medis, lanjutnya, korban alami kegagalan pernafasan karena terganggunya fungsi organ paru-paru akibat kekerasan.

"Muhammad Rusdi didakwa melanggar KUHP primer pasal 338 ancaman hukuman 15 tahun penjara, subsider pasal 354 ancaman 12 tahun penjara dan subsider lagi pasal 361 ancaman hukuman 7 tahun," sebutnya seraya menambahkan, dari ketiga pasal itu nantinya akan diupayakan mana yang tepat unsurnya sesuai fakta dalam persidangan.

Terdakwa Muhammad Rusdi saat diberi kesempatan berkonsultasi dengan penasehat hukumnya, tidak ajukan eksepsi sehingga majelis hakim merintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk hadirkan saksi-saksi di sidang berikutnya, 1 Juli mendatang.

"Dari pemeriksaan, ada kurang lebih 20 orang saksi, itu nanti kita hadirkan. Pekan depan yang akan dihadirkan dalam sidang pemeriksaan saksi ada 5 hingga 7 orang saksi dari para taruna ATKP, " pungkas Tabrani SH.

Sunday, 23 June 2019

Warga Bandung Tewas Dililit Ular Sanca Peliharaan

Warga Bandung Tewas Dililit Ular Sanca Peliharaan

Warga Bandung Tewas Dililit Ular Sanca Peliharaan

Jana (42), warga Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, tewas diduga dililit ular peliharaannya. Kejadian nahas itu berlangsung di rumah Jana, Kampung Citiru, Desa Padasuka, Kecamatan Kutawaringin, Jumat (21/6). 

"Dililit (meninggalnya). Lagi dimandiin (ularnya), ketahuan sama anak sudah tengkurap (posisi Jana) di air (jamban)," kata Elah (38), istri Jana, kepada detikcom, Minggu (23/6/2019).

Jana tewas di lokasi kejadian. Elah berujar, ular yang diduga melilit tubuh suaminya itu sudah dipelihara sejak ukuran kecil. Saat insiden maut itu, ia menambahkan, kondisi mulut ular dibalut lakban.

"Ularnya jenis sanca," ujar Elah.

Warga Soreang Bandung Tewas Dililit Ular Sanca Peliharaan

Menurut dia, suaminya sudah terbiasa mengurus ular dan bisnis hewan melata tersebut. "Suka jual-beli ular juga, burung juga suka. Bukan hanya ular sanca, suami saya bisa jinakan ular kobra juga," kata Elah.

Dengan ada kejadian tersebut Elah mengaku pasrah. Jasad Jana sudah dikuburkan tidak lama setelah kejadian. 

"Kejadian bada Jumat, langsung dimakamkan, lokasinya tidak jauh dari sini," ujar Elah.

Deddy Corbuzier Masuk Islam, Mulanya Belajar Jadi Orang Baik



Deddy Corbuzier Masuk Islam, Mulanya Belajar Jadi Orang Baik
Deddy Corbuzier berfoto dengan tunangannya, Sabrina Chairunnisa (kiri), Gus Miftah dan istrinya seusai membaca dua kalimat syahadat di Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman, Jumat, 21 Juni 2019. Sebelum menjadi mualaf, Deddy mengaku telah mempelajari Islam selama delapan bulan terakhir. Instagram/@Sabrinachairunnisa_

Saat menemui Ma'ruf Amin usai bersyahadat, Deddy Corbuzier menyatakan pandangannya soal keyakinannya saat ini. Ia kembali menyatakan tak ada pihak mana pun yang memaksanya untuk memeluk agama Islam. Ia juga menegaskan tidak ada alasan pilihannya menjadi mualaf karena alasan wanita.

"Saya pindah karena hidayah. Saya banyak belajar dengan Gus Miftah dan teman-teman ustad lainnya untuk menjadi bagaimana seseorang yang baik. Itu awalnya saya belajar, bukan jadi muslim tapi orang baik," tutur Deddy Corbuzier lewat vlog terbarunya yang diunggah Sabtu, 22 Juni 2019.

"Tapi teryata ajaran bagaimana menjadi orang baik itu saya dapatkan dari teman saya yang muslim dan saya sangat nyaman," lanjutnya.

Deddy berharap dengan berpindahnya ia menjadi seorang muslim, ia ingin bisa memberi warna baru, cerita baru bagi hidupnya dan juga orang lain."Saya cinta sekali dengan Indonesia dengan perbedaan yang ada, dengan semua agama yang ada, hidup rukun, hidup damai itulah Indonesia. Itulah orang beragama Islam yang menghargai itu, mudah-mudahan saya bisa menjalani itu terus dan menyuarakan itu terus," ungkap Deddy.

Deddy Corbuzier mengucapkan dua kalimat syahadat sembari didampingi oleh sahabatnya, Gus Miftah pada 21 Juni 2019 di Masjid Al Mbejaji, Sleman, Yogyakarta, ia pun kini telah resmi menjadi pemeluk agama Islam.

Deddy Corbuzier dikabarkan belajar agama Islam kepada Gus Miftah selama 8 bulan terakhir. Keduanya dipertemukan dalam acara yang dipandu Deddy, Hitam Putih. Karena merasa cocok dan klop dari segi komunikasi, persahabatan itu pun terus berlanjut.

Gus Miftah menjelaskan, waktu delapan bulan belajar Islam itu memberikan pemahaman baru bagi Deddy. Selama berkolaborasi membuat konten Islam dengan isu-isu kekinian, Deddy Corbuzier melihat pandangan Islam Gus Miftah itu rasional, ramah, dan menyenangkan dan bukan radikal seperti yang selama ini ia lihat.

Menurut Gus Miftah, Deddy Corbuzier juga banyak bertanya mengapa Islam itu sering tidak rasional seperti perintah Tuhan agar Nabi Ibrahim berkurban dengan menyembelih anaknya, Ismail. Ia pun menjawab bahwa jika semua agama bisa diterima dengan akal, itu berarti tidak ada bedanya agama dengan ilmu pengetahuan. “Orang gak perlu agama, cukup sekolah saja. Dia kaget dengan jawaban itu,” kata Gus Miftah.

Dia pun menyangkal bahwa masuk Islamnya Deddy Corbuzier itu demi konten. “Kalau proses sampai tanggal 21 Juni itu tidak membuat konten apapun. Kalau Deddy di konten di Youtube pernah mengatakan akan mualaf itu sudah melalui perjalanan panjang,” ujarnya

Kesal Internet Dicabut, Pria Ini Nekat Racuni Persediaan Air Keluarganya

Kesal Internet Dicabut, Pria Ini Nekat Racuni Persediaan Air Keluarganya

Foto: Istimewa

Karena sudah kecanduan game online, pria asal Thailand ini tega meracuni keluarganya sendiri. Setelah ia kesal karena sambungan internet di rumahnya dihentikan.

Seorang pria berusia 29 tahun yang kecanduan game online, dituduh berusaha meracuni keluarganya sendiri, dengan menaruh peptisida berbahaya di dalam persediaan air di rumahnya seperti yang dilansir dari The Epoch Times (18/06).
Kesal Internet Dicabut, Pria Ini Nekat Racuni Persediaan Air Keluarganya

Pria yang bernama Sak Duanjan ini awalnya pulang ke rumahnya yang ada di Sikaset, Thailand, dalam keadaan mabuk. Setelah itu langsung bermain game online lewat ponselnya dan berisik.

Ayah tirinya yang merasa kesal dan terganggu, akhirnya bangun untuk memutuskan koneksi Wi-Fi. Tentu saja hal ini menimbulkan pertengkaran di antara mereka berdua. Bahkan ayah tirinya itu harus menampar Duanjan, agar dia bisa tenang.

Setelah pertengkaran itu akhirnya Duanjan masuk ke dalam kamarnya. Tapi keesokan harinya, ketika sang ibu, Suban Duanjuan tengah mencuci berat untuk memasak nasi, ia melihat ada hal yang aneh di dalam persediaan air mereka.

Ia menemukan adanya pestisida yang tergenang dalam air tersebut. Akhirnya Suban langsung menghubungi polisi, dan semua bukti mengarah pada Duanjan.

"Saya bertanya apa yang dia lakukan, tapi dia hanya diam saja dan kembali ke kamarnya. Akhirnya saya biarkan dia pergi," jelas Suban.

Menurut pihak kepolisian akhirnya Duanjan mengaku bahwa dia yang menaruh peptisida dalam persediaan air di rumah mereka. Karena ia merasa jengkel dengan aksi ayah tirinya, yang mencabut koneksi internet saat dia tengah bermain game online.

Karena kejadian ini Duanjan diamankan untuk melalui proses rehabilitasi

"Dia main game online terlalu sering di ponselnya. Saya rasa itu yang membuatnya menjadi depresi. Apalagi dia sudah dewasa, sehingga sulit untuk dihentikan," pungkas sang ibu.

Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, tapi menaruh pestisida di dalam tempat persediaan air tentu saja berbahaya. Pestisida sendiri merupakan zat kimia yang digunakan untuk mengusir hama. Namun jika terkena paparan pestisida, bisa menimbulkan beberapa gangguan kesehatan kulit, mata, hingga kanker.

Sebelumnya seorang ibu di Filipina, rela menyuapi sang anak yang tidak mau berhenti main game di warnet selama berhari-hari. Tanpa makan dan mandi.

Friday, 21 June 2019

Idrus Ditemukan Meninggal Tanpa Baju di Ruko, Badan Bersandar di Meja

Idrus Ditemukan Meninggal Tanpa Baju di Ruko, Badan Bersandar di Meja

Idrus Ditemukan Meninggal Tanpa Baju di Ruko, Badan Bersandar di Meja

Polisi mengevakuasi jasad Idrus (43) dari tempat kerjanya di sebuah ruko Jalan Raya Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jumat (21/6). Jasad Idrus pertama kali ditemukan dua rekan kerjanya.

"Dua temannya itu mau masuk ke dalam ruko sambil membawa makanan untuk korban, tapi pintu ruko terkunci dari dalam," kata Kepala Polsek Gunung Putri Komisaris Polisi Yudi Kusyadi.

Yudi menambahkan, kedua rekan kerjanya terpaksa membuka pintu ruko dengan kunci cadangan. Keduanya lantas menemukan tubuh Idrus terbujur kaku dengan posisi bersandar di meja tanpa baju.

Polisi yang datang ke lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara di dalam ruko. Dugaan sementara, korban meninggal dunia akibat sakit yang dideritanya.

"Diduga korban meninggal karena sakit, karena sempat menjalani pengobatan. Sekarang sudah dibawa ke keluarganya di Tangerang," pungkasnya.

Menolak Ajakan Pesta Miras, Amin Dihajar Hingga Luka di Kepala

Menolak Ajakan Pesta Miras, Amin Dihajar Hingga Luka di Kepala

Menolak Ajakan Pesta Miras, Amin Dihajar Hingga Luka di Kepala

Wakasat Reskrim AKP Sonny L Gaol menjelaskan, penganiayaan terhadap korban bernama M Amin (24), warga Jalan Pekapuran Raya, Kompleks Indah Sari, Kecamatan Banjarmasin Timur itu dilakukan pada Kamis (20/6) siang, di Jalan Tunjung Maya, Kecamatan Banjarmasin Timur.

"Pelaku diduga di bawah pengaruh alkohol, sehingga terjadi salah paham akibat ajakannya ditolak dan langsung menganiaya korban," katanya seperti dilansir dari Antara, Sabtu (22/6).

Pelaku yang diketahui bernama Abdul Rahman alias Rahman Pentol (23), buruh bangunan, warga Pekapuran Raya Jembatan 8, Kelurahan Karang Mekar, Kecamatan Banjarmasin Timur memukul korban menggunakan sebilah kayu balok ulin dan kayu gelam.

Pukulan itu dilakukan ke arah kepala, badan, tangan dan pundak kiri secara berulang-ulang. Akibat kejadian itu korban mengalami luka sobek di bagian kepala dan luka lecet di bagian kedua tangan.

Atas kejadian tersebut korban langsung melapor ke Mapolresta Banjarmasin untuk proses hukum lebih lanjut. Kemudian anggota Unit Buser langsung ke tempat kejadian dan melakukan penangkapan terhadap pelaku.

Saat ini, pelaku yang biasa dipanggil Rahman Pentol itu sudah dilakukan penahanan oleh polisi dan statusnya ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana penganiayaan.

Hasil penyidikan sementara, tersangka terbukti bersalah melakukan penganiayaan dengan modus memukul kepala korban di bagian belakang dengan menggunakan alat bantu, sehingga tersangka dijerat pasal 351 ayat 2 dengan ancaman pidana 7 tahun.

Mayat Wanita dengan Kaki dan Tangan Terikat Diduga Dibunuh di Luar Legok Tangerang

Mayat Wanita dengan Kaki dan Tangan Terikat Diduga Dibunuh di Luar Legok Tangerang

Mayat Wanita dengan Kaki dan Tangan Terikat Diduga Dibunuh di Luar Legok Tangerang

Polisi menduga jasad wanita muda yang ditemukan warga di semak belukar di pinggir Jalan Kampung Babat RT 01/01 Desa Babat Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang, dibunuh di luar daerah.

"Dugaan sementara meninggalnya korban karena pembunuhan di luar wilayah hukum Legok," ujar Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Alexander Yuriko, Jumat (21/6).

Kemudian, jasad wanita itu sengaja dibuang di pinggir jalan yang dipenuhi semak belukar untuk menghilangkan jejak. Sayangnya, tidak ada identitas diri yang melekat di tubuh korban.

Hanya saja, ciri-ciri korban yang berjenis kelamin perempuan tersebut, diduga berusia 18 tahun. Lalu berambut panjang lurus berwarna hitam, berkaos jenis sweeter tipis berwarna cokelat dan celana panjang putih.

Dari hasil penyelidikan awal di tempat kejadian, tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh korban. Hanya saja, saat ditemukan, kondisi leher, tangan dan kaki terikat tali rapiah berwarna hijau.

Saat ini jasad wanita malang tersebut, dievakuasi ke kamar jenazah RSUD Kabupaten Tangerang untuk diotopsi.

Sebelumnya, penemuan mayat wanita menggegerkan warga Kampung Kebon Baru, Desa Babat, Legok, Kabupaten Tangerang, Jumat (21/6). Dari keterangan saksi, korban ditemukan dalam kondisi terikat di bagian leher, kaki dan tangan.

Berdasarkan keterangan saksi, jasad wanita pertama kali ditemukan di semak-semak oleh seorang warga yang hendak memancing.

"Korban ditemukan dalam kondisi tertelungkup. Warga juga tidak mengenali," kata Istiana, warga setempat di lokasi.

Istiana menduga korban dibuang oleh orang tak dikenal, saat waktu salat jumat. Jasad wanita malang itu kemudian dibawa ke kamar mayat RSUD Tangerang untuk diautopsi.

"Bukan warga sini. Kemungkinan dibuangnya pas jam salat Jumat, karena sebelumnya warga yang melintas tidak melihat mayat," terangnya.

Thursday, 20 June 2019

Tukang Pijat di Deli Serdang Dibunuh Gara-Gara Pijatan Terlalu Kuat

Tukang Pijat di Deli Serdang Dibunuh Gara-Gara Pijatan Terlalu Kuat

Tukang Pijat di Deli Serdang Dibunuh Gara-Gara Pijatan Terlalu Kuat

Pembunuhan karena persoalan sepele terjadi di Kutalimbaru, Deli Serdang. Seorang pemuda tega membunuh tukang kusuk atau tukang pijat hanya karena pijatannya terlalu kuat.

Pembunuhan itu dilakukan Gio Ardinata Gurusinga (18), warga Dusun VII Tanjung Pama, Desa Namorambe Julu, Kutalimbaru. Dia menghabisi tukang pijat yang juga tetangganya, Arma (56), menggunakan alu.

Perempuan itu ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, Rabu (19/6). Jasadnya pertama kali ditemukan Ulani Br Sembiring yang datang membawa anaknya untuk dipijat. Perempuan itu kemudian melaporkan penemuan itu kepada kepala dusun setempat dan diteruskan ke polisi.

"Kita mendapat informasi dari kepala dusun dan menurunkan anggota ke lokasi. Saat ditemukan kondisi korban sudah dalam keadaan kaku terlentang," kata Kapolsek Kutalimbaru, AKP Bitler Sitanggang, Kamis (20/6).

Petugas mendapati luka robek di dagu Arma. Di samping tubuhnya ditemukan ember hitam berisi alu. Pada kayu untuk menumbuk beras atau sayur itu terdapat bercak darah. "Kami menduga kayu itu yang digunakan untuk memukul korban," jelas Bitler.

Penyelidikan pun dilakukan untuk mengungkap kasus pembunuhan itu. Petugas juga mengimbau pelaku untuk segera menyerahkan diri. Usaha petugas tidak sia-sia. Sekitar 12 jam berselang, Gio diserahkan keluarganya.

"Sekitar pukul 19.00 WIB, kepala dusun menghubungi kita agar menjemput pelaku. Tersangka kemudian kita boyong ke Polsek untuk dilakukan pemeriksaan," jelas Bitler.

Sejumlah barang bukti turut diamankan. Selain kayu alu yang digunakan untuk memukul korban, mereka juga membawa baju, celana dan sepatu Gio.

Dari hasil pemeriksaan, Bitler mengatakan, motif Gio membunuh Arma adalah masalah sepele.

"Jadi tersangka saat itu lagi kusuk (pijat). Kata dia karena kekuatan dikusuk korban, dia terus ngamuk dia seketika refleks dipukulnya korban. Terus dibunuhnya korban pakai alu," pungkas Bitler.

Deddy Corbuzier Baca Syahadat Usai Salat Jumat


Deddy Corbuzier Baca Syahadat Usai Salat Jumat

Deddy Corbuzier Baca Syahadat Usai Salat Jumat

Proses mualaf Deddy Corbuzier dipastikan berlangsung Jumat (21/6) besok. Lokasinya di Pondok Pesantren Ora Aji, Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Proses membaca dua kalimat syahadat akan dipimpin pengasuh Ponpes Ora Aji yang tak lain adalah kawan dekat Deddy, ustaz muda Maulana Habiburrahman atau yang akrab disapa Gus Miftah.

"Besok Deddy syahadat," kata Gus Miftah melalui pesan singkat, Kamis (20/6/2019).

Waktu pelaksanaan direncanakan seusai salat Jumat. 
"Jam 12.30, di pondok (Ponpes Ora Aji)," terang Gus Miftah. 

Rencana proses mualaf mantan mentalis berkepala plontos ini menjadi perhatian publik. Sempat dikabarkan proses mualaf akan disiarkan secara live. Hingga akhirnya diputuskan berlangsung di pondok milik Gus Miftah karena terbentur peraturan.

"Karena kan terbentur peraturan KPI. Ada Undang-Undang KPI yang melarang mengkonten agama, pindah agama, itu dilarang sama KPI," ujar Gus Miftah.

Hore! Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Diputuskan Turun!

Hore! Harga Tiket Pesawat Rute Domestik Diputuskan Turun!

Foto: Herdi Alif Al Hikam

Pemerintah lewat Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian Perhubungan resmi memutuskan untuk menurunkan harga tiket pesawat pada maskapai low cost carrier (LCC/penerbangan murah) domestik.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, penurunan harga tiket berlaku bagi penerbangan pada jam tertentu dan tidak berlaku secara menyeluruh.

"Itu telah diambil kesimpulan dan merumuskan kebijakan penurunan harga tiket penerbangan dari LCC, tidak yang sudah level bukan LCC silakan saja. Rakyat concern berkepentingan dengan yang LCC. Penurunan harga tiket penerbangan LCC domestik untuk jadwal penerbangan jadwal tertentu," kata Darmin di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (20/6/2019).

Darmin mengaku belum ingin menyebutkan berapa besar persentase penurunannya dan pada jadwal penerbangan LCC mana saja. Dia memberikan kewenangan pengumuman penurunan harga tiket pesawat kepada masing-masing maskapai LCC.

"Berapanya nanti seminggu dari sekarang. Penerbangan berapa nanti lah akan diumumkan oleh masing masing maskapai," ujar dia.

Adapun, alasan utama pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga tiket pesawat pada penerbangan LCC karena ingin mengakomodasi keinginan masyarakat dan menjaga keberlangsungan industri penerbangan tanah air.

"Pemerintah ingin memberi, merespons harapan-harapan masyarakat itu. Tapi di pihak lain pemerintah mau tidak mau memperhatikan keberlangsungan industri penerbangan kita," ungkap dia.

Wednesday, 19 June 2019



Kemenhub Tanggapi Soal Denda Pembatalan Pemesanan Grab
Ilustrasi Grab. (YIMM)

Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Ahmad Yani menanggapi soal ujicoba denda kepada penumpang Grab yang membatalkan pesanannya.

Ahmad Yani mengaku belum mengetahui soal denda pembatalan pemesanan Grab. "Itu namanya pencurian uang kita dong. Kita sih mau lihat dulu termasuk itu, pengenaan denda tersebut terhadap pembatalan order," kata Ahmad Yani seusai rapat dengan Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, di Jakarta Pusat, Selasa, 18 Juni 2019.

Grab Indonesia mulai memberlakukan denda kepada penumpang yang membatalkan pesanan armadanya mulai Senin, 17 Juni 2019. Namun, kebijakan itu diujicobakan lebih dulu selama sebulan ke depan di Kota Lampung dan Palembang.

Menurut Ahmad Yani, denda yang dibebankan ke konsumen akibat pembatalan pemesanan sangat memberatkan. Dia menilai penumpang bebas untuk memilih mode transportasi mana saja yang ingin digunakan.

Ahmad Yani menambahkan, untuk penerapan denda yang dilakukan aplikator mungkin bisa dikenakan kepada mitra pengemudi karena memang mereka melakukan layanan.

Dalam kebijakan anyar ini, Grab Indonesia memberlakukan aturan khusus untuk denda pembatalan. Penumpang yang membatalkan pemesanan di atas 5 menit setelah mengorder, secara otomatis akan dikenai denda. Sedangkan untuk pembatalan yang dilakukan sebelum 5 menit, penumpang tidak akan didenda.

Adapun denda yang diberlakukan bervariasi. Denda untuk pembatalan pemesanan Grabbike ialah Rp 1.000, sedangkan Grabcar Rp 3.000. Denda ini akan dihitung sebagai kompensasi bagi pengemudi yang telah merugi waktu, tenaga, dan bahan bakar.

Bila penumpang menggunakan OVO, biaya pembatalan akan otomatis terpotong dari saldo. Sedangkan jika penumpang tak memiliki uang elektronik, biaya pembatalan pesanan bakal dibebankan pada pemesanan berikutnya.

Menanggapi pernyataan Ahmad Yani yang menyebut denda pembatalan pemesanan Grab sebagai pencurian uang, Public Relation Grab Indonesia Andre Sebastian mengatakan akan mengecek terlebih dulu. "Kami baru dengar. Makanya kami cek dulu," kata dia.

Ini Penjelasan UPN Jakarta Soal Jalur Masuk Khusus Youtuber 10.000 Subscriber

Ini Penjelasan UPN Jakarta Soal Jalur Masuk Khusus Youtuber 10.000 Subscriber

Ini Penjelasan UPN Jakarta Soal Jalur Masuk Khusus Youtuber 10.000 Subscriber

Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) membuka jalur khusus pendaftaran bagi Youtuber atau Content Creator tahun ini. Kebijakan tersebut menuai polemik, salah satunya penilaian terkait menurunnya kualitas standar integritas kampus.

Pihak kampus pun buka suara. Wakil Rektor 1 UPNVJ, Anter Venus, mengatakan polemik yang beredar di masyarakat adalah penilaian yang salah. Dibukanya jalur prestasi untuk Youtube content creator (YCC) justru meningkatkan kualitas universitas.

"Yang berpendapat begitu biasanya hanya baca kulitnya saja. hanya isunya saja. Substansinya hilang. Sebaliknya, justru kita meningkatkan kualitas kita karena yang kita rekrut adalah para kreator. Mencipta itu tidak mudah. content creator yang kita rekrut punya syarat yang panjang dan mekanisme pengujian yang ketat. Untuk sementara alokasi hanya dua persen dari jalur prestasi," ujar Anter saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (19/6).

Dia menambahkan, komentar-komentar yang beredar di masyarakat merupakan persepsi subjektif. Bagi Anter, akademisi seharusnya memberikan penilaian yang objektif atau didasarkan pada data dan fakta.

"Kalau ditelusuri datanya lewat website penerimaan mahasiswa baru UPNVJ, maka jelas mekanisme pembuktian prestasi content creator ini tidak sembarangan. kami sangat serius melihat kualitas YCC yang akan kami terima," Venus menegaskan.

UPNVJ mengeluarkan pengumuman No. 32/UN61/PG/2019 tentang penerimaan mahasiswa baru program sarjana jalur seleksi mandiri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (SEMA UPNVJ) tahun 2019 yang membuat ramai di khalayak masyarakat.

Bagi Venus, dibukanya jalur masuk tersebut merupakan niat yang luhur karena bertujuan mencerdaskan anak-anak bangsa, khususnya yang memiliki kreatifitas tinggi dan jiwa wirausaha.

"Mereka adalah bagian generasi muda yang akrab dengan dunia digital yang mindsetnya sudah era digital. mereka punya potensi besar untuk maju. Tugas universitas itu ikut mengembangkan kapasitas, karakter, termasuk kreativitas mereka. mereka akan jauh lebih kontributif apabila mendapat pondasi keilmuan tertentu yang bisa mereka kembangkan dengan potensi dan kompetensi mereka sebagai konten kreator " tuturnya.

Syarat 10.000 Subscriber

Venus mengaku, pihak UPNVJ pada awalnya membuka jalur prestasi untuk content creator di platform media apapun. Namun hal itu terlalu luas sehingga pihaknya memilih platform youtube sebagai sasaran.

Pemilihan platform youtube sebagai sasaran bukan tanpa alasan. Hal itu didasarkan data dari We Are Social Report 2019, sebanyak 57 persen masyarakat Indonesia menggunakan media sosial dan sebanyak 88 persen dari pengguna media sosial tersebut menggunakan Platform Youtube. Indonesia diketahui mendapatkan peringkat ketiga pengakses media sosial tertinggi dengan rata-rata waktu yang dihabiskan sebanyak 3 jam 23 menit per hari.

Selain karena banyaknya pengguna Youtube, Venus mengemukakan pertimbangan penting lain dibukanya jalur prestasi khusus Youtuber. menurutnya, secara akademis YCC memiliki level tertinggi dalam belajar yakni create (mencipta).

"Menurut taksonomi bloom/anderson level belajar itu ada enam yakni dari mengingat, menjelaskan, lalu menerapkan, menganalisis, mengevaluasi dan terakhir mencipta atau create. jadi kalau kita merekrut content creator artinya kita merekrut orang yang terbiasa belajar dengan gaya High order Thinking skill/level belajar tingkat tinggi. para content creator ini. Adalah orang yg punya kecerdasan kata (intelengence of words) dan intelegence of visual." tuturnya.

Menurutnya, pencapaian 10.000 subscriber merupakan angka yang tinggi dan menjadi prestasi luar biasa.

"Sebagai pembanding anda lihat saja puluhan channel yang dimiliki UPN, humas UPN saja subscribernya hanya 730 sedang channel public health milik fikes dengan total 23 video hanya memiliki 39 subscriber," tutup Venus.

Dirawat Selama 8 Tahun, 3 Anak di Palembang Pilih Tinggalkan Ayahnya

Dirawat Selama 8 Tahun, 3 Anak di Palembang Pilih Tinggalkan Ayahnya Rachmat (49) tak menyangka ketiga anaknya, NR (15), MSR (13) da...